4 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Lempuyangan Jogja

4 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Lempuyangan Jogja Mojok.co

4 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Lempuyangan Jogja (jogjacagar.jogjaprov.go.id)

Stasiun Lempuyangan jadi stasiun yang diandalkan di Jogja selain Stasiun Tugu. Stasiun kelas besar tipe B ini menjadi tempat keberangkatan dan kedatangan kereta api antar kota kelas campuran dan ekonomi lintas selatan Jawa, aglomerasi, dan Commuter Line Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan jadi andalan bagi jutaan orang tiap tahunnya. Melansir Tempo, sepanjang 2024  ada 1.530.851 penumpang melakukan keberangkatan dari Stasiun Lempuyangan Jogja, sementara penumpang turun di stasiun ini mencapai 1.515.197 orang.  

Mengingat kondisinya yang sering padat, di Stasiun Lempuyangan ada beberapa aturan supaya tidak terjadi kekacauan. Hanya saja, bagi mereka yang masih asing dengan Stasiun Lempuyangan, sebenarnya ada beberapa aturan tidak tertulis lain supaya perjalanan semakin nyaman. 

#1 Jangan pesan ojol di depan pintu kedatangan penumpang stasiun 

Pintu kedatangan penumpang Stasiun Lempuyangan Jogja berbatasan langsung dengan jalan raya, Jalan Lempuyangan. Itu mengapa, titik ini biasanya begitu padat. Ada penumpang yang baru keluar stasiun, kendaraan yang menjemput penumpang, ojek pangkalan yang menawarkan jasa, hingga pengguna jalan yang sekadar lewat. Ruwet pokoknya. 

Itu mengapa, disarankan untuk memilih titik penjemputan lain ketika memesan ojol atau transportasi online. Jangan tepat di depan pintu kedatangan. Alasan lain, ojol biasanya tidak mau mengambil pesanan di depan Stasiun Lempuyangan demi menghindari gesekan dengan ojek pangkalan.

Banyak penumpang yang keluar dari Stasiun Lempuyangan Jogja berjalan ke arah barat terlebih dahulu baru memesan ojol. Biasanya, penumpang menuju pertigaan Jalan Lempuyangan yang salah satu cabangnya mengarah ke arah pasar (Jalan Hayam Wuruk). Titik ini banyak dipilih karena cukup dekat dari pintu kedatangan penumpang yang berada di ujung barat Stasiun Lempuyangan. 

Baca halaman selanjutnya: Jemput atau drop off penumpang harus sat-set…

#2 Jemput atau drop off penumpang harus sat-set

Stasiun Lempuyangan berbeda dengan Stasiun Tugu Jogja yang memiliki area atau kawasan khusus untuk naik atau turun penumpang. Pintu kedatangan dan pintu keberangkatan penumpang Stasiun Lemuyangan berbatasan langsung ke jalan raya. Nggak heran kemacetan hebat kadang tidak bisa terhindarkan. Itu mengapa penumpang yang akan dijemput atau di-drop off wajib sat-set. 

Ada sedikit saran bagi mereka yang ingin lebih leluasa drop off atau menjemput penumpang Stasiun Lempuyangan. Bagi mereka yang ingin drop off penumpang, bisa dilakukan di sekitar Jalan Dokter Soetomo (bawah jembatan layang). Memang perlu sedikit usaha untuk jalan kaki menuju pintu keberangkatan yang berada di ujung timur stasiun, tapi itu lebih baik daripada terburu-buru ketika turun dari kendaraan. Sementara untuk penjemputan, kalian bisa melakukannya di sekitar pertigaan, pertemuan Jalan Lempuyangan dan Jalan Hayam Wuruk karena lebih dekat dengan pintu kedatangan penumpang yang berada di sisi barat stasiun. Memang agak padat ojol, tapi itu lebih mending daripada kena semprot pengguna jalan lain. 

#3 Perhatikan waktu boarding di Stasiun Lempuyangan Jogja

Penumpang sebaiknya lebih memperhatikan waktu boarding kereta jika berangkat dari Stasiun Lempuyangan. Mengingat, tidak banyak kursi di sisi luar stasiun. Kebanyakan kursi justru berada di dalam stasiun (selepas gate pemeriksaan tiket dan identitas). Itu mengapa, kalau kalian datang terlalu cepat atau belum saatnya masuk area boarding, kemungkinan besar kalian tidak akan mendapat kursi di area luar. 

Jangan bayangkan kalian bisa menunggu duduk santai-santai di kafe atau kedai makanan di area stasiun, tidak ada hal semacam itu di Lempuyangan. Di sana hanya ada stand-stand yang menjual makanan dan minuman. Kursi yang disediakan pun terbatas. Itu mengapa, kalau memang ingin menunggu waktu boarding sambil duduk-duduk, mungkin kalian bisa menunggu di warung atau pedagang kaki lima di luar stasiun. 

#4 Jangan lewat depan Stasiun Lempuyangan kalau tidak ada keperluan

Jalan Lempuyangan yang berada tepat di selatan Stasiun Lempuyangan adalah salah satu jalan di Jogja yang menguji kesabaran. Apalagi di jam-jam kedatangan kereta jarak jauh, sudah dipastikan jalan satu arah itu macet. Jalan sekecil itu harus menampung penumpang keluar dan masuk stasiun, kendaraan yang hendak menjemput atau mengantar penumpang, hingga pengguna jalan lain yang sekadar ingin lewat. Belum lagi kendaraan yang parkir di bahu jalan. Itu mengapa, apabila tidak ada keperluan mendesak di Stasiun Lempuyangan atau sekitar sana, pengendara tidak disarankan melewati jalan satu arah ini. 

Di atas beberapa aturan tidak tertulis ketika naik atau turun di Stasiun Lempuyangan Jogja. Walau masih punya banyak keterbatasan, kondisi stasiun saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya. Itu mengapa, sebelum layanan benar-benar sempurna, salah satu siasat yang bisa kita lakukan hanyalah menaati aturan-aturan yang ada supaya lebih nyaman. Baik itu aturan yang tertulis maupun aturan tidak tertulis. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version