Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

4 Alasan Harmoko Lebih Diingat Publik daripada Menteri Orde Baru Lainnya

Christianto Dedy Setyawan oleh Christianto Dedy Setyawan
6 Juli 2021
A A
4 Alasan Mengapa Harmoko Lebih Diingat Publik daripada Menteri Orde Baru Lainnya terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Memori masa kecil memiliki kecenderungan untuk menempelkan daya ingatnya dengan kuat hingga usia beranjak dewasa. Kenangan masa sekolah awet di pikiran, salah satunya adalah ingatan tentang rasanya hidup di zaman Orde Baru. Menjadi anak sekolah kala itu tidak terlepas dari “kewajiban” unik di pelajaran PPKn, yakni menghafalkan seluruh personel kabinet beserta jabatannya.

Urusan hafal-menghafal ini bukan hal yang sepele bagi, terutama saya yang saat itu masih duduk di jenjang Sekolah Dasar. Lha gimana ora angel, wong jumlah menterinya saja banyak banget, je. Belum lagi ditambah dengan nama menteri yang lumayan panjang. Bukankah lebih mudah mengingat nama-nama temannya Sailor Moon atau personel Power Rangers?

Entah kenapa kesulitan menghafal tokoh kabinet Orde Baru ini gugur saat mengingat nama Harmoko. Ya, Harmoko, Sang Menteri Penerangan nan legend itu. Uniknya, saat saya tanya ke teman sebaya dan browsing di internet tentang memori menteri zaman Soeharto, hampir semuanya kompak menyebut nama Harmoko. Jika dicermati lebih lanjut, tidak aneh sih kalau Harmoko menjadi nama nomor dua yang paling diingat selain Soeharto. Popularitas Harmoko bahkan mengalahkan sosok wakil presiden. Hayooo ngaku, deh, pasti nggak hafal kan seluruh nama wapresnya Soeharto secara urut?

Setidaknya terdapat empat hal yang membuat kita gampang mengingat Harmoko dengan gayanya di depan mikrofon yang karismatik.

#1 Jabatan prestisius yang disandang

Harmoko merintis kariernya di kancah nasional dari awal era 1970-an. Di dunia jurnalistik, ia pernah menjabat sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia, pengurus Serikat Grafika Pers, ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Penerbit Surat Kabar, wakil ketua Konfederasi Wartawan ASEAN, anggota Dewan Pers, dan anggota Badan Sensor Film.

Di dunia olahraga, pria asli Nganjuk tersebut pernah menjadi ketua KONI Pusat (1978-1983) dan ketua umum Perbasi (1986-1998). Semua jabatan mentereng itu sebenarnya tidak melambungkan nama Harmoko. Arena politiklah yang membesarkan dirinya melalui Golkar. Selain pernah menjadi ketua umum Golkar (1993-1998), ia juga sukses sebagai Menteri Penerangan (1983-1997) dan ketua DPR/ MPR (1997-1999).

Banyak yang familier dengannya gara-gara jabatan Menteri Penerangan yang berhubungan dengan lampu rilis resmi pernyataan pemerintah. Insiden diberedelnya media cetak yang kritis terhadap rezim Orde Baru pun tidak lepas dari posisinya. Tempo, Editor, dan Detik menjadi tiga nama yang disorot tajam oleh pemerintah.

Di sisi lain, muatan sejarah nasional yang terlalu berpihak pada Orde Baru dan wajib dipelajari di sekolah juga tidak lepas dari andil Kementerian Penerangan. Tak heran Katharine McGregor sampai menulis buku berjudul Ketika Sejarah Berseragam.

Baca Juga:

Mari Bersabar terhadap Potensi Lambatnya Kabinet “Gemoy” Merah Putih Prabowo-Gibran

Panduan Menjelajahi Gunung Tidar Magelang untuk Jajaran Menteri Prabowo agar Nggak Diganggu Monyet dan Naik Ratusan Tangga dengan Selamat

#2 Ucapan khas setiap tampil di TV dan radio

Barangkali Harmoko menjadi figur yang mudah diingat karena dia terlalu sering nongol di TV dan radio. Jadwal rutinnya, sih, di jam 21.00 saat Dunia Dalam Berita tayang di layar kaca. Ketika mau membacakan pernyataan pemerintah, misalnya soal transmigrasi, pembasmian buta huruf, atau pembangunan waduk, tak mungkin tidak diawali dengan ucapan “… menurut petunjuk Bapak Presiden …”. Kalimat tersebut seolah menjadi template yang akan keluar seiring dengan kemunculan Harmoko. Aksen dan intonasi bicaranya pun berciri khas sehingga orang yang dengar sambil merem pun pasti tahu kalau itu Harmoko.

Ucapan khas lain yang pasti diingat adalah soal pengumuman harga. Di tayangan berita, ia rutin membacakan laporan harga cabai keriting, tomat, kol, kentang, wortel, dan aneka sayur-mayur lainnya. Di zaman sekarang kayaknya tidak mungkin ada lagi menteri yang hobi membacakan daftar harga.

Pengumuman harga per hari dilakukan guna mencegah permainan dari para spekulan. Transparansi harga wajib disiarkan di TV dan radio setiap harinya. Itulah yang membuat Harmoko dirindukan, khususnya bagi ibu-ibu yang gemar memasak, bapak-bapak yang rutin merogok dompet untuk alokasi belanja sayur, dan tukang sayur yang memantau fluktuasi harga dengan seksama.

#3 Program Kelompencapir yang seru

Kelompencapir adalah forum Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa, yang isinya berupa pertemuan petani serta nelayan untuk bertukar ilmu seputar profesi mereka. Kelompencapir merangkul para petani dan nelayan untuk berkompetisi layaknya kuis cerdas cermat. Disiarkan di TVRI, para petani dan nelayan beradu pengetahuan tentang budidaya, lingkungan, hingga pemasaran. Tak heran program ini disukai banyak orang. Selain menyejahterakan petani dan nelayan, Kelompencapir juga “memaksa” petani dan nelayan untuk meningkatkan standar pengetahuan mereka. Saat Indonesia mencapai swasembada pangan dan memperoleh penghargaan dari FAO pada 1984, itu juga tidak lepas dari peran Kelompencapir.

#4 Rambut klimis tiada tanding

Coba cari di Google tentang foto anggota kabinet Orde Baru. Cari siapa yang rambutnya paling klimis, pasti dia Harmoko. Dengan gaya sisir lurus rapi belah kiri, entah berapa kaleng minyak rambut yang ia pakai. Klimisnya itu lho nggak ketulungan. Meski kharismanya sangar, melihat Harmoko berpenampilan klimis dengan senyum sumringah rasanya membuat hati jadi adem meski cuma sebentar.

Jika mau diteruskan, kenangan tentang Harmoko memang tidak akan ada habisnya. Ada yang teringat soal larangan lagu cengeng, ada pula yang ingat tentang karikatur buatannya yang kerap muncul di koran. Ada yang ingat soal insiden palu patah di Sidang Paripurna, ada pula yang mengingatnya sebagai tokoh yang meminta Soeharto mundur dari jabatan presiden. Ada juga nih yang ingat dia karena akronim Hari-Hari Omong Kosong, dan ada juga yang masih mengingatnya karena pelafalan kata ampat, prosen, dan mangkin yang pancen jan anti-mainstream tenan. Yang pasti, di balik presiden yang langgeng 32 tahun, terdapat menteri sepanjang 14 tahun yang menorehkan aneka kisah.

Sumber Gambar: YouTube KompasTV

BACA JUGA Betapa Gobloknya Orang-orang yang Memuji dan Minta Maaf ke Daendels dan tulisan Christianto Dedy Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Oktober 2021 oleh

Tags: kabinet menteriMenteri Indonesiaorde baruPojok Tubir Terminal
Christianto Dedy Setyawan

Christianto Dedy Setyawan

Pencinta literatur yang hobi blusukan sejarah

ArtikelTerkait

Ketika Retorika Politikus Indonesia Memprediksi Juara Euro 2020

21 Juni 2021
Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai terminal mojok.co

Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai

17 Agustus 2021
kalrifikasi gofar hilman rekomendasi podcast, bkr brothers podcast mojok.co

Video Klarifikasi Gofar Hilman: Situ Mau Klarifikasi atau Membela Diri?

25 Juni 2021
Mas Leon Alvinda Putra, Plis Jangan Jadi Artis Jalur Aktivis terminal mojok

Mas Leon Alvinda Putra, Plis Jangan Sampai Jadi Artis Jalur Aktivis

30 Juni 2021
jasa cetak kartu vaksin mojok

Jasa Cetak Kartu Vaksin Adalah Penegasan Indonesia Payah Soal Digitalisasi

14 Agustus 2021
Menikahkan Korban Pemerkosaan dengan Pelaku Adalah Pemikiran Paling Ugal-ugalan! terminal mojok.co

Menikahkan Korban Pemerkosaan dengan Pelaku Adalah Pemikiran Paling Ugal-ugalan!

28 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.