Pada saat transfer musim panas seperti sekarang ini, nama yang paling dicari dan ditunggu cuitannya adalah Fabrizio Romano. Dia adalah seorang jurnalis sepak bola yang sangat terkenal karena paling terdepan dalam mengabarkan transfer pemain. Jika dia sudah bersabda “here we go”, niscaya sebuah rumor transfer akan menjadi kenyataan.
Kiprah pria Italia tersebut dalam dunia jurnalistik khususnya sepak bola, sudah tidak bisa diragukan lagi. Walaupun masih muda, namun setiap ada gonjang-ganjing transfer pemain. Para fans sepak bola selalu menunggu terlebih dahulu sabda dari Fabrizio Romano untuk memastikannya. Bahkan informasi yang ia kabarkan menjadi yang terdepan dibanding media bola terkenal di Eropa sana.
Spesialisasinya dalam mengabarkan transfer sepak bola tentu tidak dilakukannya dengan mudah. Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan hanya memiliki waktu beberapa jam saja untuk tidur ketika memasuki masa transfer pemain. Hal itu dia lakukan supaya tidak ketinggalan berita tentang perpindahan pemain bola. Ketika memasuki masa transfer pemain, dia akan disibukkan dengan banyak panggilan telepon dari koneksi yang ia miliki.
Hal tersebut dia lakukan tentu saja untuk memastikan transfer tersebut benar-benar terjadi. Ketika sudah pasti, barulah sabda here we go muncul di akun media sosialnya. Dari apa yang ia lakukan selama menjadi jurnalis. Bisa dikatakan ia telah berhasil menjadi seorang jurnalis yang andal.
Namun, saya membayangkan jika suatu saat ia bosan dengan pekerjaannya. Lalu memutuskan pergi ke Indonesia. Kira-kira pekerjaan apa yang akan cocok dengannya? Mungkin beberapa profesi ini akan cocok untuknya.
Admin Lambe Turah
Kecepatan dan ketepatan informasi yang ia sampaikan dalam mengabari transfer pemain, menjadi alasan profesi sebagai admin Lambe Turah sangat cocok untuknya. Dengan kemampuannya tersebut Fabrizio Romano akan dengan mudah mengumpulkan informasi terkait gosip-gosip yang sedang panas. Selain itu, informasi yang ia sampaikan juga pasti terjamin kebenarannya.
Lagipula jika Fabrizio Romano tinggal di Indonesia, pekerjaan menjadi admin Lambe Turah lebih tepat daripada tetap menjadi jurnalis bola. Pasalnya berita mengenai pergosipan lebih besar peminatnya daripada berita tentang transfer pemain di Liga Indonesia. Salah satu budaya kita kan nggosip.
Tukang sayur
Walaupun dunia jurnalistik sangat jauh hubungannya dengan pekerjaan tukang sayur, namun seorang tukang sayur yang baik paling tidak memiliki sedikit skill jurnalistik. Di Indonesia, peran tukang sayur selain menjual sayuran, dia juga sebagai tempat pertukaran informasi. Bisa dikatakan tukang sayur adalah penerima dan penyampai berita yang baik.
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh Fabrizio Romano dalam membuat berita yang terpercaya. Dia dapat menarik pelanggan lebih banyak. Ibu-ibu akan lebih memilih membeli sayur di tempat Fabrizio Romano, karena mereka akan mendapat informasi atau gosip yang segar . Dengan keunggulan tersebut, dia akan sukses jika menjadi seorang tukang sayur.
Tukang ramal
Oleh karena Fabrizio Romano terkenal dengan kepastian informasinya, banyak orang banyak yang menyebut dirinya sebagai seorang peramal. Maka dari itu, profesi tukang ramal akan sangat cocok untuknya. Kepercayaan yang telah diberikan orang-orang kepadanya, akan sangat membantunya jika ingin menjadi seorang peramal.
Dengan menjadi peramal, Fabrizio Romano akan mendapatkan exposure yang lebih besar daripada menjadi jurnalis bola. Mungkin jika Ia sudah terkenal, nantinya Ia akan banyak diundang oleh acara TV untuk ditanyai mengenai nasib beberapa figur publik ke depannya. Kapan lagi coba melihat Fabrizio Romano membaca kartu tarot?
Bacanya sih gimmick doang, tinggal sebut ada artis bakal ketangkep narkoba dan skandal, kelar. Bukannya jualan peramal Indonesia gituan doang ya? Nggak ya? Oooh.
Sumber gambar: Akun Twitter Fabrizio Romano
BACA JUGA Gabriel Magalhaes, Drama dan Ekspektasi yang Bergeser Selalu Mengiringi dan tulisan Kuncoro Purnama Aji lainnya.