• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Hiburan Anime

Menurut Saya, Avatar Aang Lebih Baik daripada Avatar Korra

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
5 Juni 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Avatar: The Legend of Aang bisa saya bilang adalah salah satu serial animasi terpopuler yang pernah ada. Animasi ini pertama tayang di Indonesia pada  2005 di stasiun Global TV saat saya kelas 1 SMP. Animasi ini langsung populer di kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa saat itu. Sampai tulisan ini dibuat, saya sudah beberapa kali menonton ulang animasi ini. Tentu saja dalam versi aslinya. Saya hanya menonton animasi ini secara acak saat masih ditayangkan di Global TV.

Ketika kuliah, saya kedapatan sedang menonton Avatar: The Legend of Aang di sekretariat organisasi kampus oleh senior saya. Seketika dia bilang, “Udah nonton lanjutannya belum? Korra. Lanjutan Avatar. Avatar setelah Aang.”

Saya langsung kaget karena saya tidak tahu kalau animasi ini ada sekuelnya. Tidak ada di TV, dan saya tidak pernah mendengar gaung Avatar: The Legend of Korra padahal saat itu saya tiap hari main internet dan melek media sosial. Saya pun langsung menontonnya setelah mengetahui ada sekuelnya. Namun, hingga saat ini, saya simpulkan bahwa dari segi cerita maupun unsur lainnya yang saya tonton, Avatar: The Legend of Aang jauh lebih baik dibandingkan dengan Avatar: The Legend of Korra. Ini alasan saya.

#1 Jalan cerita

Sejak awal cerita Avatar: The Legend of Korra, penonton animasi ini disajikan dengan Korra yang berhasil menguasai tiga dari empat elemen yang dikuasai oleh Avatar, yakni elemen air, elemen api, dan elemen tanah pada usia empat tahun. Sedangkan saat berusia dua belas tahun, Aang hanya baru menguasai satu elemen, yakni elemen udara.

Setelah diumumkan bahwa Aang adalah reinkarnasi dari Avatar Roku (Avatar sebelum Aang), barulah Aang disuruh untuk mempelajari elemen lainnya, tidak seperti Korra yang sudah menguasai tiga elemen saat baru berusia empat tahun. Dan perlu dicatat, semua Avatar sebelum Aang baru mengetahui bahwa dirinya adalah Avatar saat berusia enam belas tahun.

Ini membuat Avatar: The Legend of Korra tidak semenarik Avatar: The Legend of Aang. Korra adalah salah satu tokoh yang ditulis dengan bentuk penokohan Mary Sue. Mary Sue sendiri adalah bentuk penokohan yang terlalu dibumbui hal-hal yang terlalu indah dan hal-hal yang super tanpa adanya proses yang panjang. Avatar Aang mengalami segala kesulitan dalam perjalannya untuk menguasai elemen air, elemen tanah, dan elemen api.

Lalu, sejak Avatar pertama, yakni Avatar Wan, Avatar diberi karunia lain selain mampu menguasai empat elemen kehidupan, yakni Avatar State. Kondisi di mana seorang Avatar berada dalam kondisi yang sangat kuat sehingga bisa menghancurkan seluruh lawannya ketika bertarung. Avatar Aang, Avatar Roku, Avatar Kyoshi, dan ratusan Avatar sebelumnya sangat kesulitan untuk menguasai Avatar State. Sedangkan Avatar Korra ini seolah-olah, “Udah bisa dari sononya dengan sekali coba tanpa belajar sama sekali.”

#2 Korra bukan contoh yang baik

Sejak Avatar Wan, Avatar adalah semacam juru selamat yang dilahirkan untuk membawa perdamaian dan keseimbangan dalam kehidupan umat manusia. Tidak saja jago berkelahi dengan menguasai empat elemen kehidupan, Avatar ini layaknya seorang pemimpin spiritual umat manusia. Senakal-nakalnya Avatar Aang, dia selalu bersikap sopan kepada orang tua dan sesamanya. Bahkan dia juga betul-betul menghindari untuk membunuh lawannya, termasuk Raja Api Ozai sesuai dengan filosofi hidup Pengendali Udara yang diajarkan padanya. Dia juga betul-betul tidak makan daging dan diajarkan untuk menahan nafsu duniawi sesuai dengan ajaran Pengendali Udara yang diajarkan sejak ia kecil.

Sedangkan sejak awal, Korra ini begitu kejam dan tempramental. Bahkan dia selalu berusaha menyelesaikan segala permasalahan hidupnya sebagai Avatar dengan kekerasan. Ia beda dengan Aang yang selalu mendahulukan dialog tanpa kekerasan.

Dia juga selalu sembrono dalam bertindak. Di setiap season yang ada, ada saja episode di mana Korra berhasil diculik oleh penjahat. Avatar Aang hanya dua kali kena culik sepanjang hidupnya, dan dari situ dia belajar banyak. Bahkan Avatar Roku tidak pernah kena culik sekalipun. Jadi, ya, Korra ini sembrono banget, sih, jadi Avatar.

Meskipun pada akhirnya di season tiga dan season empat Korra ini sudah mulai jadi orang yang jauh lebih baik. Namun, tetap saja dia tidak menjadi suri tauladan yang baik sebagai seorang Avatar karena sejak umur empat tahun sudah menguasai tiga elemen kehidupan dan tidak punya lawan yang seimbang sama sekali, beda dengan para Avatar sebelumnya.

#3 Kisah cinta yang terlalu dipaksakan

Alasan terakhir kenapa saya bilang Avatar Aang jauh lebih baik dari Korra adalah hubungan percintaannya. Kita disuguhkan cerita cinta ala remaja berumur 13 tahun antara Aang dan Katara dalam Avatar: The Last Airbender. Akan tetapi, di Avatar: The Legend of Korra, untuk pertama kalinya dalam sejarah animasi yang disegmentasikan untuk anak-anak dan remaja, dibuat tokoh LGBT yang menurut saya terlalu dipaksakan.

Saya sendiri tidak ada masalah sama sekali dengan orang LGBT. Namun, di akhir cerita Korra, ujuk-ujuk Korra dan Asami ini saling berciuman satu sama lain sebagai sepasang kekasih tanpa ada tanda-tanda mereka saling menyukai satu sama lain sebelumnya.

Di Avatar: The Last Airbender, Aang dan Katara kelihatan banget saling menyayangi satu sama lain hingga akhirnya menikah. Namun, Korra dan Asami ini ujuk-ujuk aja gitu. Saya mikirnya mereka ini hanya best friend dan itu biasa terjadi antar sesama wanita. Namun ternyata, mereka saling menyukai sebagai sepasang kekasih. Padahal kalau mau menceritakan persahabatan yang kental antar sesama wanita, mah, nggak usah dibikin karakter lesbian juga, sih.

Pasalnya, animasi ini segmentasinya untuk anak-anak dan remaja, lho. Ia bukan animasi untuk orang dewasa seperti The Simpsons, American Dad, atau Family Guy.

Saya sudah menamatkan Avatar: The Legend of Aang berkali-kali sejak saya pertama menontonnya saat SMP, tapi Avatar: The Legend of Korra malah hanya satu kali saya tamatkan dan saya belum ada niatan untuk menonton ulang animasi ini.

Jadi, mendingan Nickelodeon bikin prekuel Avatar: The Legend of Aang seperti menceritakan Avatar Roku dan Avatar Kyoshi. Bisa juga Nickelodeon sekuel prekuel Avatar: The Legend of Aang yang menceritakan Aang, Katara, Soka, dan Toph Beifong yang sudah dewasa dan sudah jadi pemimpin, daripada menceritakan Korra, mah.

Sumber Gambar: YouTube Nickelodeon Bahasa

BACA JUGA Tembok Ba Sing Se dalam Avatar Aang: Sebuah Kesenjangan Sosial dengan Dalih Keamanan Negara dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: animasiAvatar AangHiburan TerminalKorra

Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Happy Tree Friends, Serial Animasi yang Bikin Trauma

Happy Tree Friends, Serial Animasi yang Bikin Trauma

29 Januari 2022
Encanto: Tak Ada yang Salah dengan Jadi Biasa Saja terminal mojok.co

Encanto: Tak Ada yang Salah dengan Jadi Biasa Saja

5 Desember 2021
Film Nussa: Langkah Memanusiakan Nussa yang Tepat

Film Nussa: Langkah Memanusiakan Nussa yang Tepat

20 Oktober 2021
Penayangan Film Nussa di Bioskop Adalah Ujian buat para Orang Tua terminal mojok.co

Penayangan Film Nussa di Bioskop Adalah Ujian buat para Orang Tua

19 Oktober 2021
Perfect Blue

Perfect Blue: Film tentang Gelapnya Industri Hiburan yang Wajib Kalian Tonton

28 September 2021
higgs domino spaylater judi mojok

Higgs Domino, SPayLater, dan Kesedihan Teman Saya Setiap Awal Bulan

17 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Bikin Solid hingga Nggaya dengan ‘Gwajam’, Jaket Angkatan di Kampus Korea Selatan terminal mojok

Bikin Solid hingga Nggaya dengan ‘Gwajam’, Jaket Angkatan di Kampus Korea Selatan

Surat Balasan untuk Pembelaan dari Penulis Naskah ‘Suara Hati Istri: Zahra’

Surat Balasan untuk Pembelaan dari Penulis Naskah 'Suara Hati Istri: Zahra'

Mau Meningkatkan Kemampuan Matematika_ Nih, Saya Kasih Tipsnya terminal mojok

Mau Meningkatkan Kemampuan Matematika? Nih, Saya Kasih Tipsnya



Terpopuler Sepekan

4 Mekanisme Bertahan Hidup Anak Kos yang Bisa Dicoba Jika Harga Mi Instan Naik Beneran

Bekal Mi Instan dan Nasi: Sadar Gizi Itu Penting, tapi Jadi Manusia Juga Penting

oleh Prabu Yudianto
1 Juni 2023

Jalan Kudus-Demak buat Pengendara yang Bernyali Besar

Jalan Kudus-Demak buat Pengendara Bernyali Besar

oleh Budi
7 Juni 2023

Punya Kolam Renang Dalam Rumah Itu Nggak Seindah Cerita FTV

Punya Kolam Renang Dalam Rumah Itu Nggak Seindah Cerita FTV

oleh Nurul Fauziah
7 Juni 2023

Meratapi Kebijakan Transit Commuter Line Dhoho-Penataran yang Semakin Rumit

Meratapi Kebijakan Transit Commuter Line Dhoho-Penataran yang Bikin Ruwet Penumpang

oleh Erma Kumala Dewi
7 Juni 2023

5 Perbedaan Upin dan Ipin Dulu dengan Sekarang

5 Perbedaan Upin dan Ipin Dulu dan Sekarang

oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
1 Juni 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

  • Kritik untuk Jogja: Sebuah Cinta yang Tidak akan Kita Menangkan
  • Penjelasan Pakar Mengapa Banyak Gen Z Cenderung Mendukung Prabowo
  • Sejarah Museum Dewantara Kirti Griya, Dibeli Ki Hadjar Dewantara 3.000 Gulden, Rusak Akibat Kericuhan
  • 7 Perguruan Silat Asal Jogja, Wilayah Penting dalam Sejarah Pencak Silat Indonesia
  • Terjawab, Misteri Awal Mula Baju Kotak-kotak Jokowi-Ahok di Pilkada DKI 2012
  • Kaesang All Out ke Politik: Incar Depok, Solo, atau Sleman?
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!