Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

3 Pesan Moral yang Bisa Dipetik dari Film Makmum 2

M. Isnaini WIjaya oleh M. Isnaini WIjaya
12 Januari 2022
A A
3 Pesan Moral yang Bisa Dipetik dari Film Makmum 2

3 Pesan Moral yang Bisa Dipetik dari Film Makmum 2 (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Film Makmum 2 didaulat sebagai film paling banyak ditonton selama pandemi. Makmum 2 mencetak lebih dari 500 ribu penonton dan berhasil memecahkan rekor MURI. Film Makmum 2 memang layak mendapatkan penghargaan tersebut. Bukan tanpa sebab film ini berhasil memikat masyarakat di tengah riweuhnya pandemi. Film ini memberikan banyak pelajaran dan punya cerita yang bagus.

Makmum 2 mengisahkan Rini (Titi Kamal) pulang ke kampung untuk melayat budenya. Setiba di kampung yang susah dijangkau dan tidak terhubung dengan elektronik sama sekali, Hafiz, anaknya sering dihantui Makmum (hantu yang sering mengganggu orang sholat). Hingga suatu ketika, Hafiz tiba-tiba berada di tengah hutan dan menggegerkan warga setempat. Keberadaan Hafiz di tengah hutan menyimpan pesan, teka-teki, yang ingin disampaikan Makmum pada masyarakat setempat.

Film ini, seperti kebanyakan film horor lainnya, menyisipkan banyak pesan moral. Namun, bedanya, pesan moral yang diselipkan menjadikan film ini tak hanya sekadar tontonan, namun juga tuntunan. Inilah tiga pesan moral yang bisa dipetik dari Makmum 2.

#1 Pentingnya memanfaatkan listrik dengan baik

Listrik adalah hal yang nggak bisa dikesampingkan dari kehidupan. Apalagi era empat titik nol yang apa-apa berbau elektronik. Saking pentingnya listrik, Bapak Jokowi sampai menyetop ekspor batu bara ke luar negeri, untuk cadangan kebutuhan dalam negeri ke depan.

Berbeda dengan Pak Ustadz yang menjadi tokoh masyarakat pada kampung tempat Makmum bersemayam. Blio tidak ingin mengeksploitasi kekayaan alam secara berlebihan. Biarlah fosil-fosil itu dimanfaatkan seminimal mungkin, yang mengakibatkan blio dan masyarakat sepakat memilih lampu teplok sebagai penerangan.

Sebentar, maksud film ini bukan melarang kalian memakai listrik. Maksud yang sebenarnya adalah, penggunaan listrik yang besar bikin konsumsi batu bara makin besar. Konsumsi yang besar mengakibatkan penambangan jadi makin besar. Kalau kita berhemat, atau menggunakan listrik secara efektif, eksploitasi batu bara pun bisa ditekan.

Makmum 2 benar-benar serius dalam menyampaikan pesan tersebut. Di akhir film, desa tersebut akhirnya menggunakan listrik, tapi pakai panel surya. Bukan menggunakan batu bara lagi.

#2 Pembangunan itu harus, tapi jangan kebablasan

Makmum muncul dan mengacau itu semata karena pembangunan yang serampangan dan mengganggu alam. Pembangunan masjid menjadikan beberapa pohon di sekitarnya ditebang. Bahkan hutan yang konon menjadi tempat tinggal hantu makmum terkena imbasnya, beberapa pohon ditebang dan mengusik pemilik hutan.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Hal tersebut jelas merupakan kritik untuk pembangunan yang kerap menggerus alam. Hutan digundul, gunung dikeruk, limbah dibuang ke sungai, adalah contoh betapa pembangunan yang harusnya menyejahterakan, malah justru menghancurkan.

Bukan berarti kita harus menolak pembangunan dan memilih untuk tetap dalam kegelapan. Namun, mbok ya kalau membangun itu jangan menghancurkan. Apa gunanya pembangunan jika nyawa taruhannya?

#3 Pentingnya reboisasi

Pembangunan masjid bikin banyak pohon ditebang. Sayangnya, setelah menebang, tak ada upaya untuk menanam tanaman sebagai pengganti pohon yang ditebang. Satu dua pohon ditebang memang tak berefek, tapi kalau mindset tersebut dipegang betul-betul, maka kehancuran lah yang akan datang.

Makmum marah karena hal itu. Tapi, Makmum akhirnya hilang ketika salah satu tokoh desa menanam tanaman pengganti, tepat di mana pohon yang lama ditebang.

Hal tersebut jelas merupakan pesan tentang pentingnya merawat alam dan reboisasi. Satu pohon yang ditebang, harus diganti dengan menanam satu, dua, atau sepuluh tanaman. Semakin banyak, semakin baik. Pada akhirnya, kita tak hanya menerima, namun juga memberi.

Nah, setidaknya ketiga poin di atas adalah kandungan dari film Makmum 2 yang cukup mengesankan dan bisa menjadi tuntunan masyarakat. Selain menjadi tuntunan masyarakat semoga saja film ini juga menambah khazanah bapak ibu pejabat terhormat. Yaaa bukan apa-apa, supaya sholatnya khusyu’ aja gitu, hehehe.

Penulis: M. Isnaini Wijaya
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2022 oleh

Tags: FilmHororMakmum 2pesan moral
M. Isnaini WIjaya

M. Isnaini WIjaya

suka membaca + sambat

ArtikelTerkait

Begini Rasanya Menjaga Perpustakaan Sekolah sampai Tengah Malam

Begini Rasanya Menjaga Perpustakaan Sekolah sampai Tengah Malam

3 Mei 2020
Pengabdi Setan 2: Communion: Lebih Bagus? Ah, Nggak Juga

Pengabdi Setan 2: Communion: Lebih Bagus? Ah, Nggak Juga

5 Agustus 2022
Adegan Romantis di Film yang Sebenarnya Nggak Romantis-romantis Amat di Dunia Nyata terminal mojok

Adegan Romantis di Film yang Sebenarnya Nggak Romantis-romantis Amat di Dunia Nyata

18 Juli 2021
Nonton Film Horor Bikin Bulu Kuduk Merinding

Nonton Film Horor Bikin Bulu Kuduk Merinding

3 Mei 2019

Membandingkan Drama Korea vs Telenovela: Mana yang Lebih Baik?

8 Mei 2021
4 Dosa Penonton Bioskop Jogja yang Mengganggu dan Sulit Dimaafkan Mojok.co

4 Dosa Penonton Bioskop Jogja yang Mengganggu dan Sulit Dimaafkan 

18 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.