Air minum merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Untuk kebutuhan air minum harian, ada sebagian orang yang memilih untuk memasak air, ada pula yang memilih untuk membeli air galon. Saya pribadi nggak memilih keduanya untuk memenuhi kebutuhan air minum. Saya mempercayakan Pureit Unilever sebagai penyedia air minum harian di rumah.
Bagi yang belum tahu, Pureit Unilever adalah alat penjernih air keluaran Unilever. Alat ini berfungsi mengolah air mentah menjadi air siap minum yang aman tanpa bantuan listrik atau gas. Saya memilih alat ini bukan tanpa alasan, setidaknya ada 3 hal yang menjadi pertimbangan saya.
#1 Nggak perlu angkat galon
Mengangkat galon lalu memasangnya ke atas dispenser itu sebenarnya membutuhkan energi yang besar. Kalau tubuhmu lagi lemas, mengangkat galon bakal terasa melelahkan. Perlu diketahui juga kalau nggak semua perempuan bisa memasang galon ke dispenser. Istri saya, ibu saya, dan asisten rumah tangga saya nggak bisa melakukannya. Tentu saja karena galon berisi air 19 liter tersebut sangat berat untuk diangkat seorang perempuan.
Oleh karena itu, menggunakan Pureit Unilever adalah solusi yang tepat bagi saya dan keluarga. Dengan menggunakan alat ini, anggota keluarga saya di rumah nggak perlu kerepotan mengangkat dan memasang galon ke dispenser. Yang perlu kami lakukan hanya memasukkan air mentah secukupnya ke dalam Pureit. Saya biasanya menggunakan air mentah dari keran. Air tersebut akan difilter hingga akhirnya siap diminum langsung.
#2 Rumah saya jauh dari minimarket dan depot pengisian ulang air minum
Harus saya akui, air galon memang dapat dengan mudah kita temui di minimarket atau supermarket. Sayangnya, rumah saya jauh dari kedua tempat tersebut. Jarak rumah saya ke minimarket terdekat sekitar 4 kilometer. Terus terang saja, sebelum menggunakan Pureit Unilever, saat air galon di rumah habis, saya cenderung malas-malasan pergi ke minimarket untuk membeli galon.
Sebenarnya selain membeli air galon di minimarket, kita juga bisa mengisi air galon di depot pengisian ulang air minum. Sayangnya, lagi-lagi karena jarak rumah saya ke depot pengisian ulang cukup jauh—sekitar 5 kilometer—saya pun urung menggunakan jasa isi ulang air minum ini.
Pada titik itulah Pureit Unilever seolah jadi solusi tepat untuk mengatasi permasalahan saya ini. Seperti yang sudah saya jelaskan pada poin sebelumnya, saya hanya tinggal memasukkan air mentah ke dalam Pureit dan air pun bisa langsung saya minum. Mudah, nggak harus keluar rumah mencari galon, kan?
#3 Lebih hemat
Pertimbangan terakhir ini penting banget, sih. Kenapa saya berani bilang menggunakan Pureit Unilever sebenarnya lebih hemat daripada beli galon? Di minimarket, harga galon Aqua sekitar Rp19 ribu hingga Rp20 ribu. Kalau kita membeli satu galon 19 liter, berarti harga per liter air sekitar seribu rupiah.
Sementara kalau kita membeli air galon di depot pengisian ulang air minum, harga per galonnya sekitar Rp7 ribu sampai Rp8 ribu per sekali isi ulang, dengan kata lain harga per liter air jadi sekitar Rp400. Nah, kalau saya menggunakan Pureit Unilever, harga per liternya jauh lebih murah. Mengapa demikian?
Pada Pureit, ada komponen filter air. Filter ini wajib diganti secara rutin. Ada filter untuk masa penggunaan penyaringan 1500 liter air, ada juga filter penyaringan dengan masa penggunaan 3000 liter air. Apa jadinya kalau saya nggak mengganti filter tersebut, tapi sudah melewati masa penggunaannya? Yah, airnya jadi kurang steril. Kalau saya konsumsi, bisa menyebabkan sakit perut.
Saya sendiri menggunakan filter air yang bisa menyaring 3000 liter, harganya sekitar Rp400 ribuan. Dengan menggunakan filter ini, saya hanya perlu mengeluarkan uang sekitar Rp130 hingga Rp150 untuk satu liter air minum. Dari sini saya menyimpulkan kalau memakai Pureit Unilever lebih hemat ketimbang membeli air galon, baik di minimarket atau depot pengisian ulang.
Itulah 3 hal yang menjadi pertimbangan saya memilih menggunakan Pureit Unilever ketimbang membeli air galon. Siapa tahu kalian mengalami situasi yang mirip dengan saya, mungkin alat penyaring air ini bisa jadi pilihan yang tepat juga untuk kalian.
Penulis: Rahadian
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kalian Mau Boikot Unilever? Sebaiknya Baca Ini Dulu.