Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

3 Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film Pengabdi Setan 2: Communion

Taufik oleh Taufik
6 Agustus 2022
A A
3 Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film Pengabdi Setan 2 Communion Terminal Mojok

3 Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film Pengabdi Setan 2 Communion (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di hari kedua penayangannya, film Pengabdi Setan 2: Communion berhasil mencapai satu juta penonton. Padahal banyak film Indonesia yang kesulitan untuk mencapai setengah dari jumlah penonton tersebut. Yang lebih mencengangkan, film dengan jumlah penonton satu juta dalam dua hari penayangan cukup langka, dan Pengabdi Setan 2 cukup beruntung dengan ini.

Banyak orang yang memprediksi film ini bakal menuai sukses seperti film sebelumnya. Bukan hanya dari segi jumlah penontonnya, tapi juga teror, termasuk di dalamnya ada jalan cerita yang lebih compact melebihi pendahulunya. 

Terlepas dari apa yang sudah dicapai oleh film Pengabdi Setan 2: Communion sejauh ini, ada satu hal yang dilupakan oleh pihak bioskop dan juga sang sutradara, Joko Anwar. Jika boleh memberi saran kepada Joko Anwar (sebagai sutradara) dan pengelola bioskop, setidaknya ada 3 jenis orang dengan ketakutan berlebihan (fobia) yang seharusnya diberi peringatan atau—yang paling ekstrem—dilarang untuk menonton film Pengabdi Setan 2 di bioskop.

Kira-kira siapa saja orang yang dimaksud dan kenapa mereka harus diberi imbauan bahkan larangan untuk menikmati film Pengabdi Setan 2: Communion ini?

#1 Orang yang mengidap claustrophobia

Claustrophobia adalah jenis ketakutan berlebih terhadap tempat yang sempit. Saat nonton film Pengabdi Setan 2: Communion, orang-orang yang mengidap claustrophobia mungkin bakal mengalami sesak napas saat ketakutan. Kenapa gitu?

Begini. Setting film Pengabdi Setan 2 ini adalah di sebuah rusun 14 lantai. Sudah bisa dibayangkan dong betapa sempitnya lorong-lorong rusun yang kanan kirinya terhimpit tembok tersebut? Selain konsep lorong yang terhimpit tembok, ada setting lain dengan pinggir kanan dan kiri berupa tembok sedangkan sisi lainnya berupa pembatas gedung dengan pemandangan yang bikin kaki gringgingen.

Kemudian, layaknya hunian susun (yang hampir nggak layak), ukuran flat di hampir semua rusun sungguh memprihatinkan. Misalnya flat milik Pak Suwono yang ukurannya hanya sekitar 4×4 meter dan dijadikan ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Ada dapur juga di sampingnya dengan ukuran yang nggak kalah memprihatinkan. Perkiraan saya sih dapurnya berukuran 1,5×2 meter. Lalu ada satu kamar seukuran (paling besar) 2×2 meter.

Dari situ saya bisa membayangkan betapa ketakutannya orang-orang yang mengidap claustrophobia saat nonton Pengabdi Setan 2: Communion. Itu baru ketakutan karena setting tempatnya, lho, belum teror si ibu~

Baca Juga:

3 Rekomendasi Film Indonesia yang Relevan dengan Hiruk Pikuk Negara Saat Ini

Film Jumbo Adalah Anomali, Akankah Jadi Tren Baru Dunia Perfilman Indonesia?

#2 Orang yang mengidap nyctophobia

Selayaknya film horor Indonesia, Pengabdi Setan 2: Communion digambarkan dengan gelapnya sebuah rusun ketika lampu mati. Tentu saja ini jadi suatu hal yang cukup menakutkan bagi orang yang mengidap nyctophobia. Nyctophobia biasa dikaitkan dengan ketakutan berlebih terhadap cahaya yang minim, atau bahkan kondisi gelap tanpa cahaya. 

Di beberapa adegan, Pengabdi Setan 2: Communion bahkan meniadakan cahaya sama sekali. Indra penglihatan penonton seolah dibebaskan untuk nggak mendapat cahaya dan bikin otak berpikir, adegan selanjutnya bakal ada jump scare apa, ya? Saya nggak bisa bayangin betapa tersiksanya orang-orang dengan ketakutan berlebih terhadap minimnya cahaya saat nonton film ini di bioskop. Itu jump scare-nya saja belum muncul, lho!

#3 Orang yang mengidap phonophobia

Phonophobia merupakan jenis ketakutan berlebih terhadap suara kencang dan menggelegar. Orang-orang yang mengidap ketakutan ini nggak akan senang dengan suara-suara berintensitas tinggi terutama pada waktu yang cukup intens.

Sayangnya, dalam film Pengabdi Setan 2: Communion terutama di sepanjang â…” film, suara yang muncul cukup menggelegar dan memekakkan telinga. Buat orang yang biasa terhadap suara kencang saja itu cukup mencekam, apalagi buat orang-orang yang mengidap phonophobia? Jika boleh sekadar memberi gambaran, scoring di film Pengabdi Setan 2: Communion ini sesekali membuat tempat duduk saya saat menonton sampai bergetar, padahal ini film berformat 2D, lho, bukan 4D.

Dari ketiga penjelasan di atas, saya sarankan kalian yang memiliki fobia di atas mengurungkan niat menonton film kesembilan Joko Anwar ini. Tapi kalau kalian tetap nekat ya nggak apa-apa juga, sih. Monggo saja~

Penulis: Taufik
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pengabdi Setan 2: Communion: Lebih Bagus? Ah, Nggak Juga.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2022 oleh

Tags: Film Indonesiajoko anwarPEngabdi Setan 2: Communion
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

film gundala

Film Gundala yang Sama Bagusnya dengan Trailer: No Spoiler Review

2 September 2019
Cinta Pertama, Kedua & Ketiga: Keluarga Itu Memang Harus Saling Merepotkan terminal mojok.co

Cinta Pertama, Kedua & Ketiga: Keluarga Itu Memang Harus Saling Merepotkan

13 Januari 2022
kabinet indonesia kerja versi film

Jika Karakter Film Indonesia Masuk Kabinet Indonesia Kerja II

28 Oktober 2019
reza rahardian

Begitu Banyak Artis Indonesia, Mengapa Harus Selalu Reza Rahardian?

9 Juli 2019
Rekomendasi Film Berlatar Kota Bandung, Ternyata Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja terminal mojok

Kota Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja, Berikut Rekomendasi Film Berlatar Bandung yang Wajib Ditonton

4 Juni 2021
5 Film Indonesia yang Tayang pada Februari 2022 terminal mojok.co

5 Film Indonesia yang Tayang pada Februari 2022

4 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.