Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Kesalahan ‘Anjayani’ yang Membuatnya Jadi Hujatan Netizen

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
28 September 2020
A A
3 Kesalahan 'Anjayani' yang Membuatnya Jadi Hujatan Netizen terminal mojok.co

3 Kesalahan 'Anjayani' yang Membuatnya Jadi Hujatan Netizen terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saat “anjayani” masuk trending Twitter, saya penasaran: Anjayani ini jajan apa, sih? Apakah masih sedulur sama odadingnya Mang Oleh? Atau nama orang yang viral gara-gara kelakuan gobloknya terendus netizen? Tapi setelah dibuka, diputer, dan dicelupin saya jadi tahu kalau ternyata “anjayani” adalah bentuk halus dari anjay yang dipopulerkan oleh Lutfi Agizal. Yaelah, die lagi, die lagi.

Saat berusaha memopulerkan “anjayani”, Lutfi mungkin lupa bahwa netizen bukanlah orang yang mudah memaafkan. Apalagi pada mereka yang pernah menabuh genderang perang. Perbuatan Lutfi yang pernah mempermasalahkan kata anjay sampai bawa-bawa Komnas Perlindungan Anak, tentu tidak semudah itu dilupakan netizen. Lagian Lutfinya juga, sih, sudah tahu netizen masih enek sama dia. Eh, bukannya rehat dulu dari medsos bantuin emak di dapur, malah bikin sensasi lagi. Ya pantas aja banyak yang bilang Lutfi caperlah, sakit jiwalah, cari panggunglah, yang rasanya kok ya susah banget untuk dibilang nggak.

Sebetulnya, Lutfi nggak salah-salah amat. Mencoba untuk memopulerkan kosakata baru itu sah-sah aja. Banyak kok orang yang juga mencoba memopulerkan suatu kata. Ingat nggak sama Debby Sahertian? Dulu dia juga memopulerkan kosakata baru yang kemudian dikenal dengan istilah bahasa gaul. “Di mana” jadi “di mandoso”, “apa, sih” jadi “apo, seh”, “aku” jadi “akika”, dll. Mengganti huruf vokal jadi “i” juga sempat happening. Bedanya dengan anjayani-nya Lutfi, kata-kata tersebut bisa diterima dengan baik, sedangkan “anjayani” tidak.

Jadi, apa yang salah dengan “anjayani”? Mengapa ia tidak bisa diterima? Kalau berdasarkan penerawangan saya, “anjayani” yang Lutfi populerkan ini mengandung 3 kesalahan:

#1 Terlalu panjang

Kata Lutfi, “anjayani” adalah ekspresi saat sesuatu yang nikmat atau wah, tapi susah dijelaskan. Hmmm, padahal kan yang susah dijelaskan itu kelakuan dia sendiri! Wkwkwk.

Gampangnya gini, sih. Kalau ngomongin tentang mengekspresikan sesuatu yang nikmat atau wah, pasti kita mengekspresikannya secara spontan dan diungkapkan beberapa saat setelah kita melihat atau merasakan sesuatu yang nikmat atau wah itu. Persis seperti Lutfi yang nyebut “anjayani” beberapa saat setelah mencicipi odading.

Masalahnya, karena berhubungan dengan sesuatu yang spontan, maka yang paling enak dan umumnya terjadi adalah ekspresi tersebut diungkapkan dengan kata yang singkat dan praktis. Nggak percaya? Coba dihitung sendiri. Kata seperti: wow, damn, anjay, anj, njir, dan sebagainya yang biasa kita pakai, berapa sih, suku katanya? Nggak lebih dari 3, kan? Malah kebanyakan cuma satu suku kata. Bandingkan dengan kata yang dipopulerkan Lutfi: anjayani. Eh, buset, empat suku kata loh itu. Ribet, Cuy.

#2 Nggak enak buat diucapkan

Selain kepanjangan, “anjayani” juga nggak lidah friendly. Ia menimbulkan potensi lidah keseleo. Nggak enak bangetlah buat diucapkan. Jauh lebih enak bilang, “Sem!”, daripada bilang, “Anjayani”. Bahkan, kalau dirasakan perlahan justru bisa menimbulkan kesan melambai. Iya nggak, sih?

Baca Juga:

Selain ‘Anjay’, 5 Kata Ini Seharusnya Juga Dilarang Komnas Perlindungan Anak

Coba saja bayangkan situasi ini. Kamu bawa motor yang kerennya melebihi belalang tempurnya Masked Rider. Terus tiba-tiba temen cowok kamu bilang, “Anjayani! Motor lu keren banget!” Gimana perasaan kamu? Geli apa geli? Apalagi kalau diucapkan sambil menepuk manja pundak kita. Hih! Kok malah dadi nggilani, ya?

#3 Karakternya kurang kuat

“Anjayani” ini boleh dibilang karakternya nggak kuat, nanggung, dan terkesan dipaksakan. Bandingkan dengan pendahulunya: anjay. Dua kata ini padahal sama-sama hasil modifikasi dari kata anjing yang dianggap terlalu kasar. Bedanya, “anjay” bisa diterima, sedangkan “anjayani” tidak. Bagaimana tidak? Alih-alih digunakan sebagai ekspresi atas sesuatu, “anjayani” malah terkesan kayak nama perempuan. Ya, jelas hujat-able. Lutfi… Lutfi… Kok nggak sekalian aja memopulerkan “anjayono”, sih? Kan jadi pas. Ada anjay versi perempuan dan anjay versi laki-laki.

Sayangnya, dari tiga alasan itu, alasan terbesar “anjayani” dihujat justru belum saya sampaikan. Alasan terbesarnya: kosakata ini meluncur dari kamu, Lutfi. Iya, kamu.

BACA JUGA Selain ‘Anjay’, 5 Kata Ini Seharusnya Juga Dilarang Komnas Perlindungan Anak atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2020 oleh

Tags: anjayanjayaniLutfi Agizal
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Panduan Misuh Jawa Timuran, Dijamin Mantap dan Paten terminal mojok.co

Selain ‘Anjay’, 5 Kata Ini Seharusnya Juga Dilarang Komnas Perlindungan Anak

30 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.