Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Kelakuan Absurd Warga di Lingkungan Sekitar Saat Ada Reporter yang Meliput Berita

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
4 Desember 2020
A A
3 Kelakuan Absurd Warga di Lingkungan Sekitar Saat Ada Reporter yang Meliput Berita Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Menonton berita di TV setiap hari sebelum berangkat dan pulang kerja sudah menjadi kebiasaan bapak sejak dulu. Secara tidak langsung, hal tersebut juga menjadi kebiasaan bagi saya. Lantaran TV di rumah hanya ada satu. Jadi, mau tidak mau, saya harus mengalah karena keinginan bapak untuk menonton berita jauh lebih besar. Sebab, sekitar 15-20 tahun lalu, sumber berita dan informasi terkini sangat terbatas. Selain mendengarkan radio, paling-paling hanya melihat tayangan berita di TV.

Selama terpaksa ikut-ikutan bapak nonton berita di TV, selain mendapatkan informasi terkini dari berbagai belahan dunia, saya juga menyadari satu hal yang rasanya sangat penting untuk dibahas. Bagi saya, ini menjadi sebuah misteri. Dan hal ini hampir selalu saya lihat saat ada reporter yang sedang meliput berita di lingkungan sekitar kita. Apalagi kalau bukan kelakuan warga sekitar yang suka ikut-ikutan nimbrung dan memenuhi frame layar TV.

Warga yang ikut-ikutan nimbrung dan ujug-ujug nemplok di sekitar reporter yang sedang meliput berita biasanya berjumlah satuan, bisa juga komplotan. Namun, apakah mereka saling kenal atau tidak, masih jadi pertanyaan dan perlu penelusuran lebih lanjut.

Kalau para warga hanya sekadar melihat proses syuting atau pengambilan gambar sih tidak jadi masalah dan bisa dimaklumi. Namun, akan repot kalau sampai ada warga yang bertingkah aneh sekaligus bikin kacau proses syuting. Bahkan, tidak jarang para reporter terdistraksi karena kelakuan para warga yang sangat absurd saat meliput suatu kejadian di wilayah tertentu.

Setelah saya melakukan pengamatan dan observasi mendalam sampai dengan sekarang, setidaknya ada tiga kelakuan absurd warga saat mengetahui reporter sedang meliput berita di lingkungan sekitarnya.

#1 Mengganggu dengan segala kelakuan tidak penting di belakang reporter

Jika kalian menonton liputan berita di TV, saya yakin pemandangan ini sangat tidak asing. Seorang reporter sedang menyampaikan laporan tentang suatu kejadian di lingkungan sekitar, lalu ada banyak warga berkerumun di belakangnya dengan segala kelakuan absurd mereka.

Ada yang senyam-senyum sendiri, cengengesan, bercanda dengan teman yang ada di sebelahnya, teriak-teriak tidak jelas, senyum sambil berpose “peace”, dan masih banyak lagi. Ajaibnya, semua dilakukan di depan kamera dan memenuhi frame layar kaca TV. Kalau sudah seperti ini, baik para reporter maupun penonton, termasuk saya, bisa terdistraksi sekaligus tidak fokus dengan berita. Lucunya ada, nyebelinnya lebih banyak.

#2 Berdiri di belakang reporter sambil bengong menatap kamera

Saya tidak paham, apa motivasi warga yang nimbrung di kerumunan saat reporter TV sedang meliput berita. Apakah numpang eksis, ingin masuk TV saja, ingin dipilih menjadi narasumber dadakan agar keresahannya didengar atau hanya iseng saja biar ditanya oleh reporter?

Baca Juga:

Hal-hal terkait Jombang yang Bikin Saya Menanggung Malu di Perantauan

3 Profesi yang Cocok untuk Fabrizio Romano Andai Beliau Pindah ke Indonesia

Nah dari berbagai macam motivasi tersebut, yang paling absurd bagi saya adalah warga yang hanya berdiri di sebelah reporter, lalu terpaku diam dan bengong menatap kamera. Ini maksudnya apa, Pak Yanto? Maksud saya, kalau hanya ingin melamun, bisa dilakukan di teras rumah. Sambil duduk, ngobrol, dan ngopi, Pak. Daripada berdiri di depan kamera, memenuhi frame, dan tidak ngapa-ngapain. Hadeeeh.

#3 Ikut-ikutan jawab padahal tidak ditanya

Saya mengerti, saat ini banyak sekali orang yang ingin menyampaikan aspirasi dan juga keluh kesahnya terkait permasalahan sekaligus kehidupan sosial. Apalagi saat ada reporter datang untuk meliput suatu peristiwa. Sebagian warga mungkin merasa hal tersebut adalah momen yang tepat. Masuk TV, dilihat banyak orang, dan yang paling penting, peluang didengar oleh para pejabat lebih besar. Barangkali lho yaaa.

Tapi, lain soal jika ada warga yang ujug-ujug meneriakkan atau menjawab sesuatu, padahal tidak ditanya apa-apa oleh reporter. Betul-betul di luar konteks dan malah punya potensi tinggi mengganggu kenyamanan reporter dan pekerja lain yang bertugas. Belum lagi para penonton di rumah yang jadi korban ketidakjelasan dalam menerima informasi yang diberikan. Sangat, sangat, ramashoook blas.

BACA JUGA Dari Semua Kopi Saset, Nescafe Classic Adalah Kopi Hitam Terbaik yang Pernah Ada dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2020 oleh

Tags: beritareporter
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Dispatch Lambe Turah Khas Korea yang Hobi Bikin Geger terminal mojok

Membedah ‘Dispatch’, Lambe Turah Khas Korea yang Hobi Bikin Geger Jagat K-Pop

15 April 2021
fabrizio romano mojok

3 Profesi yang Cocok untuk Fabrizio Romano Andai Beliau Pindah ke Indonesia

24 Juli 2021
Polisi Virtual, Pisau Mata Ganda bagi Pemerintah terminal mojok.co

Anak Tukang Sayur Jadi Polisi Itu Istimewanya di Mana?

22 April 2021
penelitian tentang diksi yang dipakai jurnalis ketika memberitakan kekerasan seksual di media massa mojok.co

Penelitian: Diksi Berita Kerap Menormalisasi Kekerasan Seksual pada Perempuan

15 Juli 2020
Hal-hal terkait Jombang yang Bikin Saya Menanggung Malu di Perantauan

Hal-hal terkait Jombang yang Bikin Saya Menanggung Malu di Perantauan

28 November 2023
Pengalaman Saya Disangka Penipu saat Jadi Reporter Kampus MOJOK.CO

Pengalaman Saya Disangka Penipu saat Jadi Reporter Kampus

15 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.