3 Keistimewaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang Tak Dimiliki Kampus Lain

3 Keistimewaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang Tak Dimiliki Kampus Lain

3 Keistimewaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang Tak Dimiliki Kampus Lain (Tri Sulis Tiyani via Wikimedia Commons)

Universitas Jenderal Soedirman disingkat Unsoed, itu sudah banyak orang yang tahu. Unsoed terletak di Purwokerto, itupun sudah banyak juga yang tahu. Perkara mereka nggak tahu Puwokerto itu di mana atau bahkan salah mengira dengan Purworejo atau Purwakarta, ah, biasalah itu. Namanya juga hidup di Indonesia yang nama kotanya sering mirip-mirip.

Lebih lanjut soal Unsoed bisa kita temukan di website atau media sosial mereka. Namun, tentu saja informasi-informasi yang kita dapatkan adalah informasi standar, seperti sejarah, daftar fakultas, program studi, sampai prestasi terbaru.

Padahal ada banyak hal unik soal Unsoed Purwokerto yang tidak tertulis di laman resmi mereka. Hal-hal ini baru akan terasa dan ketauan begitu kamu resmi jadi mahasiswa di sana. Tapi tenang saja, di tulisan kali ini, saya akan spill 3 keistimewaan Unsoed yang jarang orang ketahui.

Ada soang di kampus Unsoed Purwokerto

Serius, ini bukan guyonan. Di Unsoed, kalian akan menemukan warga kampus yang nggak pernah ngisi KRS apalagi ikut praktikum. Lha wong terdaftar di PDDikti aja nggak. Warga kampus yang saya maksud adalah soang.

Eh. Kalian tahu soang, kan? Itu, lho, sejenis angsa.

Konon dulunya ada tiga ekor soang di kampus, tapi sekarang tinggal dua ekor. Meskipun begitu, keberadaan mereka tetap ikonik. Kadang jadi tontonan, kadang bikin mahasiswa lari terbirit-birit karena diseruduk. Mungkin, keberadaan soang ini adalah cara Unsoed mengajarkan mahasiswanya untuk selalu waspada dan cepat tanggap terhadap ancaman bahaya di depan mata.

Bahasa Paksel mendominasi

Unsoed memang berada di wilayah Banyumas yang dikenal dengan logat ngapaknya. Tapi jangan salah, mahasiswa-mahasiswi Unsoed Purwokerto justru banyak yang datang dari luar Jawa Tengah, terutama Jabodetabek. Alhasil, lahirlah dialek baru yang ajaib dan menggelitik: Paksel, alias Ngapak Jaksel.

Jadi maksudnya, para mahasiswa ini ngobrol dengan bahasa “elu-gue” ala anak Jaksel, tapi logat dan bahasanya ngapak Banyumasan. Contohnya begini: “Eh, gue udah mangan. Lu dah mangan durung?”
Kebayang kan betapa mind blowing-nya?

Bagi yang pertama kali denger bahasa Paksel ini, siap-siap aja kuping bakal geli-geli gimana gitu.

Sapaan “aku” dan “kamu” nggak ada di sini, adanya “saya” dan “saudara”

Hal unik lainnya yang dijamin tidak ada di website Unsoed Purwokerto adalah larangan penggunaan sapaan “aku” dan “kamu”. Sapaan ini diganti dengan “saya” dan “saudara”. Jadi, misalnya mau bertanya apakah temanmu mau makan bareng, mahasiswa Unsoed akan bilang begini: “Apakah saudara mau makan dengan saya?”

Ahayyy. formal banget, kan? Kayak script sinetron zaman TV masih hitam putih.

Akan tetapi jangan salah paham dulu, ya. Larangan ini tidak berlaku untuk seluruh mahasiswa Unsoed, kok. Larangan ini hanya berlaku untuk mahasiswa baru Fakultas Hukum saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau ospek kalau istilah orang dulu.

Ternyata, pelarangan ini adalah latihan awal untuk membiasakan mahasiswa Fakultas Hukum berbahasa formal seperti saat sidang atau menulis dokumen hukum. Latihan kecil yang mungkin bikin kaku di awal, tapi bikin mereka siap di kemudian hari.

Itulah 3 keistimewaan Universitas Jendral Soedirman. Siapa sangka kampus yang terlihat biasa-biasa saja dari luar, ternyata punya cerita tersendiri yang tidak tertulis di brosur pendaftaran, tapi selalu hidup di ingatan para mahasiswanya. Nah, kalau membaca tulisan ini bikin kamu pengen lebih tahu banyak tentang Unsoed Purwokerto, tapi nggak mau yang biasa-biasa aja kayak yang ada di website, kamu bisa baca tulisan ini.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Membayangkan Purwokerto Tanpa Unsoed: Ternyata Nggak Ngenes-Ngenes Amat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version