Bayangkan skenario ini. Kau menerjang kemacetan dengan motormu yang tak seberapa itu. Kelas segera dimulai kurang dalam satu jam, tapi kemacetan menghadangmu. Untung tak butuh waktu lama, kau bisa keluar dari neraka itu hanya untuk bertemu neraka selanjutnya: melihat polah mahasiswa menyebalkan di kampus.
Itu yang saya rasakan tiap kuliah. Saya kira kampus itu menyenangkan. To some extent, yes. Tapi untuk beberapa hal ini, saya kok susah menerimanya.
Untung AC di kampus saya dingin, coba kalo seandainya nggak dingin, ragu saya bisa kontrol diri, bisa-bisa saya bertindak tanpa akal seperti binatang. Faktanya penghuni kampus ini kadang egois juga seperti binatang. Itu semua gara-gara banyak tingkah mahasiswa di kampus yang benar-benar memuakkan.
Seperti apa sih memangnya kelakuan mahasiswa menyebalkan yang bikin saya mengucapkan sumpah serapah?
Ngobrol di lift
Sumpah yaa, orang-orang tuh kenapa suka banget ngobrol di lift? Biasanya yang suka ngelakuin itu tuh mereka yang lagi sama geng nya, yang kalo dateng ke kelas selalu ramean udah gitu suka telat lagi, dan udah pasti ganggu proses pembelajaran.
Sudah nggak terhitung kayaknya berapa kali saya dibuat terganggu dengan mereka. Dan kalo bisa saya katakan juga setiap hari pasti ada aja yang kayak gitu, ada aja orang yang ngobrol di lift. Entah ketemunya pas mau mulai kelas atau sesudah kelas. Saya masih bisa toleransi kalo yang ngobrol itu cuman 2 orang, tapi kalau udah se-geng yang ngobrol, sumpah itu ganggu banget!
Entah apa yang ada di pikiran mereka saya juga bingung. Kok bisa ya mereka dengan leluasa berbicara dan bercanda di dalam sebuah ruangan yang sempit? Tanpa ada rasa sesal di wajahnya setelah mengganggu kenyamanan orang lain? Mahasiswa lho, tolong pola pikirnya.
Begini ya, coba deh pikir.. Lift itu tidak memiliki ruang yang besar seperti ruang kelas. Terserah deh kalo kalian mau berisik di kelas, tapi jangan berisik di lift yang hanya memiliki ruang kecil. Mungkin mereka lupa tentang etika. Dan sepertinya mereka harus mengulang lagi mata kuliah Etika karena gagal mengimplementasikannya dalam kehidupan.
Mahasiswa tukang booking bangku
Kalian tipe mahasiswa yang suka booking bangku, atau jadi tukang booking bangku buat kawan? Okay, I’ll make it simple:
YA UDAH TAU TELAT DI DEPAN LAH DUDUKNYA!
Terserah deh kalau mau bilang saya ini lebay banget, karena saya nggak suka aja ada orang yang menghalangi kebahagiaan orang lain. Kayak nggak adil aja gitu saya datang lebih dahulu, tapi tempat duduknya kudu nurut yang dateng belakangan. Logika, Bos?
Parkir motor tapi dikunci stang
Oke, ini mungkin bikin kalian bingung. Masalahnya di mana parkir di kampus dan dikunci stang?
Masalahnya ada pada kalau motor kalian ternyata di baris belakang, dan bikin motor barisan depan nggak bisa keluar. Dateng terakhir, nyolot. Motor dikunci stang tidak hanya membuat saya benci, tapi juga dibenci oleh petugas parkir kampus karena membuat mereka kesulitan untuk menata motor agar rapi.
Oleh sebab itu terdapat hukuman tak tertulis yang berlaku di kampus saya untuk mahasiswa yang mengunci stang motornya. Hukuman itu berupa ban dikempesin atau dibanjiri sampah.
Kampus, itu isinya manusia yang beragam. Beberapa biasa saja, beberapa kek dajjal. Saya nggak tahu sih yang kek dajjal pola pikirnya gimana, tapi kalau nggak ingin kena sumpah, mending jadi mahasiswa yang tak merugikan orang lain. Enak lho hidup kayak gitu tuh, sumpah.
Penulis: Andoyy
Editor: Rizky Prasetya