Jangan sampai kalian terjebak makan di warung bakso berikut ini, Gaes!
Beberapa hari yang lalu, saya terlibat dalam sebuah diskusi penyusunan tema dengan salah satu kru Terminal Mojok. Saya mengusulkan, dan akhirnya menulis, tentang kuliner Malang yang tidak laku di Jogja. Salah satu alasannya adalah soal rasa yang “tidak diterima lidah”.
Lalu saya berpikir, apakah di luar sana ada sebuah makanan yang bisa diterima siapa saja. Jika mempertimbangkan soal selera, tentu jawabannya adalah “tidak”. Namun jika berbicara soal jumlah gerai di sebuah daerah, yang artinya makanan ini disukai banyak orang, ya ada banyak. Salah satunya adalah bakso.
Masalahnya, di luar sana, ada oknum pedagang yang memanfaat popularitas bakso untuk meraup keuntungan dengan cara kurang baik. Setelah ngobrol dengan beberapa penikmat bakso, berikut saya rangkum 3 warung bakso yang sebaiknya kamu hindari. Sebab, mereka membawa bahaya bagi konsumennya.
Daftar Isi
#1 Warung bakso yang menggunakan daging tidak segar
Bakso adalah salah satu makanan kesukaan saya selain mie ayam. Yah, mungkin inilah yang namanya comfort food. Makanan ini jadi penyelamat di kala hati ini bimbang menentukan “mau makan apa siang ini”.
Sayangnya, saya beberapa kali ketemu warung atau penjaja keliling bakso yang tidak menggunakan daging segar. Nah, daging sapi yang segar itu punya aroma khas dan warnanya merah cerah.
Kalau menggunakan daging sapi yang kurang segar, produknya tentu jadi kurang enak. Baik rasa, aroma, dan tekstur bakso menjadi terasa kurang. Selain itu, daging tidak segar membawa masalah kesehatan. Kamu bisa keracunan, muntah, diare, sampai demam.
Baca halaman selanjutnya: Menggunakan terlalu banyak tepung…
#2 Menggunakan terlalu banyak tepung
Demi meraih keuntungan sebanyak mungkin, ada saja oknum pedagang yang menggunakan terlalu banyak tepung tapioka pada baksonya. Para pedagang ini ingin produk yang mereka jual di warung bakso tidak terlalu lembek. Sebetulnya, kalau masih dalam takaran yang pas, saya tidak masalah. Tapi kalau kebanyakan tentu nggak baik.
Tepung tapioka sebetulnya punya manfaat juga. Misalnya, ia mengandung zat besi, serat, dan kalium yang baik untuk pencernaan. Namun jika terlalu banyak, semua hal pasti membawa dampak negatif. Sudah terlalu banyak memakai tepung untuk bakso, pembeli mengonsumsinya secara rutin pula.
Untuk jangka panjang, terlalu banyak “makan tepung” bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Jadi, memang lebih baik makan bakso full daging meski harganya lebih mahal sedikit. Demi kesehatanmu, lho.
#3 Menggunakan daging tikus
Beberapa hari ini, isu “bakso tikus” sedang ramai di Surabaya. Jadi, ada seorang TikTokers menuduh Bakso Ronggolawe menggunakan daging tikus. Isu ini masih berjalan dan makin panas setelah pemilik warung bakso tidak terima dan menuntut si pembuat konten.
Apakah daging tikus berbahaya? Ya sudah pasti. Tikus adalah inang bagi banyak parasit. Saya tidak perlu menjelaskan lebih jauh soal masalah ini, kan? Pembaca bisa mencari tahu bahaya makan tikus di berbagai kanal. Sudah begitu, daging tikus itu haram!
Jadi, itulah 3 jenis warung bakso yang wajib kamu hindari. Semuanya membawa bahaya bagi kesehatan. Tidak setara dengan “nikmat sementara” yang kamu rasakan.
Penulis: Moddie Alvianto W
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 7 Tipu Daya Penjual Bakso yang Mengaku Asli Malang.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.