Saya yakin, kebanyakan orang Indonesia pasti nggak bakal nolak kalau disuguhi 3 jajanan khas Tegal ini.
Apa yang terbesit di pikiran kalian mendengar kata “Tegal”? Kemungkinan besar tidak jauh-jauh dari ngapak dan warteg. Ngapak yang merupakan dialeg bahasa Jawa khas Tegal memang sudah cukup banyak dikenal oleh masyarakat luas. Terlebih lagi warteg. Untuk warteg, saya rasa tidak perlu dijelaskan.
Selain kedua istilah tersebut, Tegal juga sebenarnya memiliki jajanan khas yang enak dan bikin nagih, yang saya rasa akan cocok dengan lidah kebanyakan orang Indonesia. Jajanan-jajanan tersebut memang belum terkenal seperti jajanan lain seperti seblak, batagor, dll., tapi berpotensi jadi favorit banyak orang jika dikenalkan lebih luas.
Jajanan khas Tegal apa saja yang (sekali lagi) saya rasa bakal cocok di lidah kebanyakan orang Indonesia? Berikut daftarnya.
Daftar Isi
#1 Gorengan tahu aci pasti disukai semua orang
Orang Indonesia mana yang tidak suka makan gorengan? Hampir semuanya suka.
Saya berani bilang, bahwa kasta tertinggi jajanan khas Tegal bisa disematkan kepada tahu aci. Gorengan yang terbuat dari tahu kuning yang dibelah dua, kemudian ditempeli tepung aci pada bagian atasnya, terakhir digoreng kering ini sangat enak dan bikin nagih saat disajikan hangat-hangat.
Cara penyajian yang saya sarankan adalah, selain sajikan selagi hangat, siapkan kecap pedas (kecap dengan campuran cabe rawit yang dipotong kecil-kecil), kemudian colet tahu aci, lalu rasakan salah satu kenikmatan kuliner yang sangat luar biasa. Selain dijadikan camilan, rasa dan kenikmatan tahu aci juga “masuk” untuk dijadikan lauk pendamping nasi atau makanan-makan berat yang lain.
Sangat mudah untuk menemukan penjual tahu aci di Tegal. Tahu aci yang menjadi langganan saya dan keluarga adalah Tahu Aci Sari Rasa yang terletak di Jalan Ar. Hakim, Kota Tegal (bica kalian cek di Google Maps). Gorengan tahu aci dibanderol mulai dari seribu hingga seribu lima ratus rupiah per pcs.
#2 Pilus kocai, jajanan khas Tegal yang cocok dijadikan topping makanan
Yang membedakan pilus kocai dengan pilus-pilus dari pilus kemasan bermerek adalah bahan bakunya yang terbuat dari tepung aci. Pilus kocai ini adalah pilus polos.
Terdapat dua varian ukuran pilus kocai, ukuran besar dan ukuran yang lebih kecil. Saya lebih merekomendasikan pilus kocai dengan ukuran kecil. Rasanya lebih gurih dan lebih kemriyak saat dimakan.
Selain dijadikan camilan, pilus kocai sangat pas dijadikan topping makanan. Makanan yang saya rekomendasikan untuk ditaburi topping pilus kocai adalah makanan berkuah seperti seblak, bakso, atau mie ayam.
Kalian bisa dengan mudah menemukan jajanan khas Tegal ini di sentra industrinya yang terletak di daerah Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Biasanya pilus kocai dijual dengan bungkus besar. Harga per kilonya dibandrol antara Rp30 ribu-Rp40 ribu.
#3 Kerupuk antor beda dari kerupuk pada umumnya
Beda dengan kerupuk pada umumnya, jajanan khas Tegal ini terbuat dari singkong dan disangrai dengan menggunakan pasir (bukan minyak) setelah sebelumnya sudah dijemur kering. Setelah benar-benar matang, kerupuk disiram dengan bumbu yang terbuat campuran minyak dan bawang goreng berwarna coklat gelap. Semakin banyak bumbu yang disiram, maka semakin gurih dan nikmat rasa kerupuk antor.
Karena tampilan krupuk antor yang penuh dengan bumbu bawang, banyak orang menyebutnya dengan nama krupuk glopot. Glopot artinya kotor dalam bahasa Indonesia.
Selain dijadikan camilan, kerupuk antor juga banyak disajikan bersama dengan aneka macam rujak. Kerupuk antor banyak ditemukan di daerah Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Harga kerupuk antor juga tidak berbeda jauh dengan pilus kocai, antara Rp30 ribu-Rp40 ribu per kilo.
Nah, itulah beberapa jajanan khas Tegal yang bakal cocok di lidah kebanyakan orang Indonesia. Saya yakin kalian juga bakal suka begitu mencicipi ketiga jajanan di atas. Sebab, orang Indonesia cenderung menyukai rasa gurih dan asin seperti ketiga jajanan khas Tegal di atas.
Penulis: Zulkarnain Akhyar Wicaksana
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Kuliner Tegal yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.