Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Hal yang Tak Bisa Dilakukan di Magelang

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
29 Mei 2022
A A
3 Hal yang Tak Bisa Dilakukan di Magelang Terminal Mojok

3 Hal yang Tak Bisa Dilakukan di Magelang (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Rasa cinta tak mesti berbalas, dan ekspresi rasa cinta tak harus dimengerti oleh orang lain. Setiap menulis soal Magelang, ada saja yang menuduh saya mengejek atau membenci Magelang. Padahal, saya hanya mengungkapkan rasa cinta saya pada tempat di mana saya lahir dan tinggal.

Magelang punya banyak hal yang bisa digunakan untuk menghabiskan waktu dan juga semacam sarana healing. Kalau Anda belum pernah ke Nepal dan pengin ke sana tapi terkendala biaya, Magelang punya jalan keluarnya. Lantaran Magelang punya Nepal Van Java yang moncer itu. Meski tetap saja, saya masih berharap Magelang punya Malioboro versinya sendiri, pun kalau bisa diresmikan sekalian oleh pemerintahnya.

Alun-alun (Damar Aji/Shutterstock.com)

Orang mau ngomong apa pun, saya tetap keukeh pada pendirian saya ini. Sebab, ikut tren demi pariwisata itu yang terpenting, sementara kehilangan jati diri daerah serta minimnya anggaran guna mencukupi kebutuhan warganya yang lebih esensial dan mendasar, itu lain soal. Yang penting, pariwisatanya makin komplet.

Meski begitu, Magelang tetap belum bisa disebut benar-benar komplet. Ada banyak hal yang tak bisa Anda lakukan di sini. Oke, kami punya gunung yang mengelilingi wilayah ini, punya banyak candi, air terjun, dan wisata alam lainnya yang lumayan komplet. Bioskop dan mal besar juga sudah punya, bahkan sudah ada Mie Gacoan juga di Magelang. Dan sebentar lagi jalan tol serta jalur kereta akan segera menyusul untuk dibangun. Seperti sudah komplet, kan? Nyatanya belum. Berikut ini akan saya paparkan apa saja yang tak bisa Anda lakukan di kota dan kabupaten keren ini.

#1 Berwisata di pantai

Magelang dikelilingi gunung, wilayah ini bisa dibilang sebagai kawasan pegunungan. Di beberapa kecamatan, kabut di pagi dan sore hari masih menjadi rutinitas alam nan wajib. Banyak wilayah di sini yang termasuk dataran tinggi, tentu tak ada pantai. Kalau pengin ke pantai, orang Magelang biasanya pergi ke Jogja. Parangtritis dan Parangkusumo jadi dua destinasi favorit kami. Bahkan saya yakin dua pantai itu adalah pantai pertama bagi kebanyakan kami.

Nggak bisa ke pantai (Shutterstock.com)

Karena itulah agak sulit bagi Magelang bikin Parangtritis versinya sendiri. Sebab, yang kami miliki hanya sungai, bukan laut. Mungkin Magelang bisa bikin pantai di alun-alunnya. Ya, biar kayak Jogja, yang alun-alunnya disuntaki pasir. Atau kayak negara Tiongkok yang bukan hanya bisa bikin pantai, tapi juga matahari.

Ah, tapi saya skeptis Magelang bisa seperti itu. Wong menjaga sungainya dari sampah dan limbah saja nggak bisa, masa mau bikin pantai segala? Di tahun 2010, 50% sungai di Magelang sudah tercemar.
Bayangkan, setelah sekian lama, berapa banyak sungai di Magelang yang tercemar? Kiranya bikin Malioboro memang lebih masuk akal ketimbang bikin pantai dan menghentikan pencemaran. Bukankah itu yang terpenting?

#2 Membeli tanah dengan harga murah

Khusus di wilayah Kota Magelang, harga tanah di sana cukup menakutkan. Mirip-mirip lah dengan harga tanah di Jogja. Selain wilayahnya yang kecil dan terbatas, penghuninya juga makin banyak.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

Sementara itu, di wilayah pedesaan kabupaten, meski jauh lebih murah, tak semua orang beruntung bisa beli tanah atau rumah. UMR di sini juga sebenarnya sederhana. Bahkan, yang punya gaji di bawah UMR juga banyak. Apalagi para buruh tani, yang punya bayaran 20k atau lebih sedikit per harinya. Itu pun tak setiap hari mereka bekerja.

Beli tanah sudah sulit lantaran harga yang selangit (Shutterstock.com)

Oleh karena itulah, kalau tak punya warisan tanah, agak berat juga beli tanah dengan harga murah di sini. Walau dalam kasus UMR ini, memang duitnya yang nggak ada meski tanahnya banyak. Bagaimanapun, perihal tanah ini memang merupakan masalah struktural di mana saja.

#3 Berharap pada oligarki

Di belahan mana pun dunia ini, oligarki tak bisa diharapkan. Termasuk di Magelang yang permai ini, yang katanya sejuta bunga, yang sering disebut kawasan seribu candi, yang orang-orangnya ramah dan nggak suka marah kalau ada kritik berdasarkan fakta. Iya, kan?

Kiranya begitulah Magelang yang saya kenal, yang sedang getol didorong pariwisatanya agar lebih tokcer. Semoga warganya tak didorong menjauh. Soalnya pariwisata dan kesejahteraan masyarakat kerap dianggap sebagai hubungan timbal balik, padahal dua hal itu jarang bisa beririsan. Tuh, kan, terbukti saya cinta Magelang. Bahkan kalau dada saya dibelah, niscaya jargon “Magelang gemilang” terukir jelas di sana!

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jika Warga Jogja Antikritik, Siapa yang Senang?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2022 oleh

Tags: jawa tengahmagelang
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri yang Jauh & Terasing (Unsplash)

Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri Kabupaten yang Malah Lebih Akrab dengan Boyolali

12 Mei 2025
Jalan Tol Ungaran-Salatiga Adalah Tol dengan Pemandangan Paling Cantik di Jawa Tengah

Jalan Tol Ungaran-Salatiga Adalah Tol dengan Pemandangan Paling Cantik di Jawa Tengah

15 Desember 2024
Alasan Saya Tetap Ngaku Asli Magelang meski Bisa Ngaku Asli Jogja

Alasan Saya Tetap Ngaku Asli Magelang meski Bisa Ngaku Asli Jogja

4 Februari 2022
Bus Ekonomi Mustika, Penguasa Jalanan Semarang-Jogja: Dulu Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

Bus Ekonomi Mustika, Penguasa Jalanan Semarang-Jogja: Dulu Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

29 September 2023
3 Lampu Lalu Lintas di Purwokerto yang Bikin Darah Tinggi

3 Lampu Lalu Lintas di Purwokerto yang Bikin Darah Tinggi

11 Juni 2023
Nasi Goreng kok Lemes? Culture Shock yang Saya Rasakan di Magelang

Nasi Goreng kok Lemes? Culture Shock yang Saya Rasakan di Magelang

26 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gear Ultima, Wujud Kebohongan Motor Yamaha

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

28 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.