Dampak terbaru dari wabah corona bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada ialah Kuliah Kerja Nyata (KKN) berubah menjadi Kuliah Kerja Maya. Penerjunan KKN ditiadakan, diganti dengan metode daring. Ya, Anda tidak salah baca, UGM baru saja mengeluarkan peraturan untuk mengganti KKN di lapangan dengan KKN online. Selanjutnya KKN online ini kita sebut dengan Kuliah Kerja Maya atau KKM.
Tentu ada kecewa, meskipun bukan berarti tak ada yang senang karena tidak jadi KKN, terlebih mahasiswa UGM yang sudah terdaftar sebagai peserta KKN UGM periode 2 (Juni-Agustus 2020). Lebih-lebih lagi mahasiswa yang menjadi pengusul tim KKN bersangkutan, entah di Jogja, di Pulau Jawa, hingga ke ujung-ujung Nusantara. Hasil kerjanya berbulan-bulan untuk mengusulkan lokasi KKN agar ia dan teman-teman timya bisa berangkat, kini kandas.
Untuk KKN UGM periode 2, banyak tim yang sudah mempersiapkan sejak September 2019, bahkan ada yang lebih gasik. Mulai dari menentukan lokasi, mencari dosen pembimbing lapangan, berurusan sama birokrasi pemerintah daerah, menyusun proposal, mencari mitra a.k.a. sponsor, dan membuat presentasi lokasi dan program KKN ke pihak kampus agar lokasi usulan mereka diterima dan diberi dana. Mereka bahkan sudah sejak lama danusan demi mencari biaya berangkat KKN. Saya jadi teringat penggalan sebuah lagu, “Walaupun danusan seribu tahun, kalau tak jadi KKN apa gunanya….”
Bagaimanapun, keadaan luar biasa kali ini memang tidak ada yang menginginkan dan tetap harus diterima. Yaudahlah, kita mengkhayal aja, apa sih yang akan hilang dengan berubahnya KKN menjadi KKM ini?
Akibat KKN UGM jadi KKMÂ #1 Nggak bisa ngerasain cinlok pas KKN
Ini yang paling jelas dan sudah rahasia umum: cinlok dengan teman KKN. Katanya sih KKN adalah tempat kamu bisa mendapatkan jodoh. Lha bagaimana tidak, selama kurang lebih dua bulan, setiap hari kamu berinteraksi dengan orang-orang itu. Kalian satu sama lain bisa tahu gimana mukamu jadi kucel karena jarang mandi sampai menertawakan tampang kuyu teman yang nggak kuat lembur rapat sampai malam. Saat KKN pula kamu bisa melihat temanmu yang awalnya cuma dijodoh-jodohin bisa jadi jodoh beneran.
Selain itu KKN adalah tempat kamu bisa menunjukkan kehebatan yang kamu punya untuk meraih simpati orang yang kamu suka. Kamu bisa berlagak menjadi pahlawan ketika dia mengalami kesulitan, atau yang lebih kurang ajar, kamu diam-diam secara sengaja masif dan sistematis membuat dia kesulitan lalu kamu sendirilah yang menyelamatkannya. Intrikmu itu lho, udah kayak telenovela.
Nah, KKM inilah ujian terberat bagi orang-orang yang sudah salah niat saat ikut KKN. Bukannya untuk mengabdi, niatnya ikut KKN adalah biar bisa dapat tambatan hati (lagi). Sukurin tuh sekarang, gagal berangkat karena pandemi.
Akibat KKN UGM jadi KKM #2 Nggak bisa merasakan drama hidup KKN
Bukan KKN namanya kalau tidak ada drama-dramanya. Kalau kata pecinta alam, dengan naik gunung kamu akan tahu sifat asli seseorang, sekarang saya berani bilang, KKN adalah tempat di mana kamu bisa Ânguculi sedalam-dalamnya sifat seseorang. Kamu bisa tahu siapa temanmu yang pandai masak, rajin bekerja, paling bucin, bikin darah tinggi, hingga yang paling nggresula karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar zona nyamannya.
Cekcok dengan teman KKN dari hal sepele sampai yang sentimentil, disukai warga lokal, sampai drama-drama lain yang menguras peluh dan adrenalin adalah hal yang jamak ditemui ketika KKN. Drama-drama ketika KKN adalah sunatullah yang dari drama-drama itu, akan ada dua kemungkinan: kalian akan saling sayang dan temenan seterusnya, atau malah jadi musuhan sama teman-teman yang sebelumnya baik-baik aja. Hehehe.
Nah mana mungkin yang kayak gini bisa terjadi saat KKM ya kan? Tapi saya bisa bayangkan drama apa yang akan terjadi ketika KKM. Apalagi kalau bukan ngilang pas pembagian tugas dan tiba-tiba muncul secepat kilat pas ditanya NIM? Haesss, wis ra kaget.
Akibat KKN UGM jadi KKM #3 Nggak bisa pamer foto di Instagram
Kata teman saya, kalau mau jalan-jalan ke tempat indah di Indonesian gratis, gampang aja. Masuk UGM terus daftar KKN di luar Jawa atau tempat indah impianmu lainnya. Niscaya kamu akan bisa upload foto di Instagram dengan latar belakang landscape alam ala-ala My Trip My Adventure dengan caption, “Indonesia itu luas dan indah, Bro, masak di rumah aja?” Sombongnya ngelebihin Firaun emang.
Ketika masa KKN tiba, terutama periode tengah tahun, memang akan banyak ditemui akun-akun temanmu yang tiba-tiba menjadi akun promosi wisata. Ada yang di pantai pasir putih yang bersih, gunung dengan pemandangan hijau yang menyegarkan mata, sawah, lapangan, hutan, bahkan di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit, semua ada.
Atau yang paling jamak, wis lah, kamu akan banyak menemukan temanmu yang upload foto sama anak-anak. Seolah KKN baru sah kalau udah punya foto bareng sama anak-anak SD di tempatmu KKN. Pokoknya, dengan ikut KKN dan cuma golar goleran di rumah warga menjalankan proker untuk masyarakat, kamu akan mendapat stok foto yang melimpah untuk di-upload di Instagram dengan caption ndakik-ndakik.
Bayangkan kalau Kuliah Kerja Maya, foto apa yang mau dipamerkan? Paling banter apa lagi kalau bukan screenshoot Zoom. Ya tho?
BACA JUGA Nama Membawa Cerita: Seorang Muslim yang Sering Dikira Kristen dan tulisan Kristianto lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.