Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Hal Terkait Kota Malang yang Perlu Diluruskan

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
22 Juni 2022
A A
3 Hal tentang Kota Malang yang Sering Disalahpahami dan Perlu Diluruskan Terminal Mojok

3 Hal tentang Kota Malang yang Sering Disalahpahami dan Perlu Diluruskan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain Jogja dan Bandung, Malang termasuk salah satu kota yang sering diromantisasi di media sosial. Katanya, hawa Malang yang sejuk—apalagi kalau hujan turun—bikin suasana di sana makin syahdu. Kuliner di Malang pun konon katanya enak-enak banget, membuat para wisatawan selalu ingin kembali ke sana.

Sebagai orang yang dibesarkan di Kota Malang 18 tahun lamanya, tiap kali menjawab pertanyaan dari mana asal saya, setidaknya ada beberapa reaksi tambahan yang saya terima dari orang-orang. Misalnya, “Wah, kalau pulang nanti jangan lupa bawa oleh-oleh apel, ya?”, “Di Malang enak ya banyak tempat wisatanya,” atau “Malang dingin banget, ya? Kamu betah po di Jogja?”

Melihat reaksi orang-orang tersebut, saya merasa ada kesalahpahaman mengenai kota asal saya yang perlu diluruskan.

#1 Banyak destinasi wisata 

Banyak orang mengasosiasikan Malang sebagai surganya wisata, tempat yang cocok buat healing. Tapi tunggu dulu, Malang yang mana dulu, nih? Kalau yang dimaksud adalah Kota Malang, anggapan ini nggak sepenuhnya benar.

Begini. Buat kalian yang belum tahu, wilayah Malang Raya itu meliputi tiga daerah administratif, yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Dari ketiga wilayah tersebut, Kabupaten Malang memiliki wilayah yang paling luas, sementara Kota Malang punya wilayah yang paling sempit.

Sayangnya, nggak banyak pilihan wisata kalau kita cuma membahas wilayah Kota Malang yang sempit itu. Perlu diingat baik-baik, justru Kota Batu lah yang dijuluki sebagai Kota Wisata. Agrowisata petik apel, Jatim Park Group, Museum Angkut, tempat beli bunga yang bagus, paralayang, Selecta, pokoknya destinasi wisata terkenal yang bagus-bagus itu lokasi persisnya berada di Kota Batu. Jaraknya masih sekitar 30-45 menit berkendara dari Kota Malang.

Sementara pantai-pantai menawan seperti Balekambang, Sendang Biru, Teluk Asmara, Bajulmati, dkk. itu masuk dalam wilayah Kabupaten Malang. Jaraknya masih 2-3 jam berkendara dari Kota Malang. Oh ya, selain wisata pantai, candi-candi peninggalan Kerajaan Singhasari juga banyak banget lho di Kabupaten Malang.

Sedangkan Kota Malang sebenarnya nggak punya destinasi wisata sebagus yang saya sebutkan di atas tadi. Menurut saya malah nggak ada objek wisatanya sama sekali. Lha, wong daerahnya saja cuma seuprit. Paling-paling cuma ada Kampung Warna-Warni Jodipan (itu pun kalau bisa disebut sebagai tempat wisata), Candi Badut yang nggak terlalu besar, Alun-alun, dan Museum Brawijaya. Nggak tahu ya daerah Kayutangan yang rencananya dibikin jadi Malioboro-nya Malang bisa dikategorikan sebagai destinasi wisata atau nggak. Kecuali kalau mau wisata kuliner, wisata belanja di mal, atau wisata kampus, nah, Kota Malang bisa banget diandalkan.

Baca Juga:

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

#2 Apel sebagai oleh-oleh khas Kota Malang

Di kota yang luas wilayahnya paling kecil ini, coba deh dipikir-pikir, mau ditaruh mana kebun apelnya? Mungkin ada sih yang punya kebun apel di dalam kota, tapi kayaknya nggak seluas kebun yang ada di Kota Batu atau Kabupaten Malang. Walaupun sering disebut apel Malang, apel ijo—yang kadang ada semburat merah di kulitnya—dengan cita rasa sedikit ada kecut-kecut segernya dan bertekstur renyah itu kebanyakan ditanam di Kota Batu dan Kabupaten Malang, lho.

Kalau kalian mau oleh-oleh yang khas Kota Malang banget justru pilihan terbaik adalah dengan membeli tempe. Di sana, ada Kampung Sanan yang terkenal sebagai sentra pengrajin tempe. Kalau bingung membayangkannya, kira-kira mirip dengan Wijilan-nya Jogja yang jadi sentra gudeg, deh.

Tempe-tempe produksi Kampung Sanan ini enak banget, lho, Gaes. Biasanya tempe diolah jadi keripik tempe beraneka rasa yang cocok dijadikan buah tangan. Kabarnya, ada olahan cokelat tempe juga. Tapi, saya sendiri belum pernah mencicipinya.

Selain keripik tempe, kalian juga bisa cobain tempe kacang atau menjes kacang. Kalau panganan satu ini nggak tahan lama dibawa perjalanan jauh, jadi mending cobain versi matangnya di warung-warung makan atau tukang gorengan.

Ada juga sih pilihan oleh-oleh lainnya seperti Pia Cap Mangkok, bakpao telo, Malang Strudel, hingga bakso frozen. Tapi, saya rasa nggak ada yang mengalahkan keautentikan tempe sebagai oleh-oleh yang Kota Malang banget.

#3 Hawanya sejuk, suasananya nyaman

Banyak orang merasa Kota Malang adalah tempat tinggal yang ideal karena hawanya sejuk dan suasana kotanya nyaman. Eh, tapi jangan berekspektasi terlalu tinggi dulu, Bestie. Kota Malang memang sempat berhawa sejuk di sekitaran tahun 2010 ke bawah. Makin ke sini saya justru merasa kota ini makin sumuk, meskipun jauh lebih mending kalau dibandingkan dengan Surabaya. Waktu mudik Lebaran tahun ini saja saya cukup kaget lantaran udara di Malang panas banget. Padahal biasanya saya bisa pakai selimut meski lagi tidur siang di rumah.

Tempat yang hawanya tetap sejuk sampai sekarang ya cuma Kota Batu. Sebab, elevasinya lebih tinggi. Setiap pagi di sana selalu berkabut. Kalau kalian berkendara naik motor dari Kota Malang naik ke Kota Batu, pasti bakal terasa banget perbedaan suhunya selama di perjalanan.

Soal urusan nyaman memang subjektif. Tapi, beberapa tahun belakangan Malang jadi semakin sering diberitakan karena kemacetannya. Memang sih nggak semacet Jakarta, tapi untuk kota sekecil itu saya rasa suasananya jadi sumpek. Apalagi jalan raya di sana sempit, nggak lebih lebar dari jalanan Jogja. Jumlah kendaraan tiap hari juga semakin membeludak.

Transportasi umum di sana pun mengandalkan angkot yang antartrayeknya nggak terhubung dengan baik. Kalau naik transportasi umum di sana harus gonta-ganti oper sana oper sini. Jelas bakal makan ongkos lebih banyak. Makanya banyak orang di sana yang suka naik kendaraan pribadi. Ibu saya saja sampai nggak berani menyebrang jalan sendirian ke pasar dekat rumah saking ramainya kendaraan di sana. Dan entah sejak kapan keluarga saya jadi sering mengirimkan video banjir di sana.

Nah, itulah tiga hal terkait Kota Malang yang sering disalahpahami orang banyak dan perlu diluruskan. Tentu saja saya nggak bermaksud mendiskreditkan kampung halaman saya, sebab sampai kapan pun Malang tetap jadi pilihan favorit saya untuk pulang. Ayas cinta Ngalam. Peace~

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Durasi TikTok Jadi 10 Menit Nggak Akan Bikin YouTube Ditinggalkan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2022 oleh

Tags: kota malangsalah paham
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Meluruskan Kesalahpahaman Orang-orang terhadap Selai Srikaya: Ternyata Bukan Terbuat dari Buah Srikaya!

Meluruskan Kesalahpahaman Orang-orang terhadap Selai Srikaya: Bukan Terbuat dari Buah Srikaya!

29 Oktober 2023
Curhat Mahasiswa yang Nyambi Jadi Driver Ojol di Kota Malang (Unsplash)

Curhat Mahasiswa yang Nyambi Jadi Driver Ojol di Kota Malang

23 Mei 2023
5 Hal Menarik di Malang yang Bikin Betah Nggak Mau Pulang

5 Hal Menarik di Malang yang Bikin Betah Nggak Mau Pulang

2 November 2025
Kayutangan Malang Cantik, tapi Bikin Sesak Kayak Sikut-Sikutan (Unsplash)

Kayutangan Malang: Cantik, Romantis, tapi Lampunya Bikin Sesak Kayak Lagi Sikut-Sikutan

4 Agustus 2025
Memasang Replika Lokomotif Lori Tebu di Kayutangan Malang adalah Penistaan Sejarah (Dokumen pribadi)

Lori Tebu di Kayutangan Malang Adalah Wujud Penistaan Sejarah

16 April 2023
Kalau Tidak Pernah Nyasar di Labirin Sawojajar Malang, Anda Mungkin Orang Sakti mojok.co/terminal

Kalau Tidak Pernah Nyasar di Labirin Sawojajar Malang, Anda Mungkin Orang Sakti

9 Maret 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.