Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Hal Soal Lamongan yang Jarang Dibahas Banyak Orang

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
9 Desember 2025
A A
3 Hal Soal Lamongan yang Jarang Dibahas Banyak Orang Mojok.co

3 Hal Soal Lamongan yang Jarang Dibahas Banyak Orang (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Lamongan, kabupaten pesisir yang langsung dikaitkan dengan pecel lele oleh banyak orang. Padahal ya, tidak semua penjual pecel lele, termasuk yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta, asli orang Lamongan. Namun, ya sudahlah ya, branding telanjur melekat. Orang Lamongan seperti saya cuma bisa pasrah kotanya dijuluki sebagai Kota Pecel Lele. 

Selain itu, Lamongan juga dikenal lewat dua ikon yang rasanya mustahil dilewatkan: soto dan klub sepak bola Persela. Soto Lamongan merajalela sampai ke pelosok Nusantara. Sementara Persela juga sempat berjaya hingga bikin klub lain deg-degan kalau main di Stadion Surajaya.

Di balik identitas-identitas yang sering diperdebatkan itu, Lamongan menyimpan banyak sisi menarik yang diam-diam bikin daerah lain cuma bisa ngelus dada. Hal-hal yang jarang muncul di beranda sosial media, jarang diliput televisi. Mari kita buka satu per satu, sebelum orang lain keburu mengklaim duluan.

#1 Arti Lamongan

Banyak orang mengenal Lamongan lewat kulinernya yang melegenda. Namun, tak banyak yang benar-benar tahu apa sebenarnya makna dari Lamongan itu sendiri. Termasuk bagaimana nama itu tumbuh menjadi identitas sebuah wilayah pesisir di Jawa Timur.

Nama Lamongan tidak lahir dari sebuah kata benda atau kondisi geografis tertentu, melainkan berasal dari nama seseorang. Sosok ini pernah mengukir peran penting dalam perkembangan Lamongan. Dahulu hiduplah seorang pemuda bernama Hadi. Setelah mengabdi dan memperoleh kedudukan sebagai Rangga, masyarakat menyebutnya Rangga Hadi. Seiring perjalanan waktu dan kedekatannya dengan warga setempat, nama itu berubah menjadi Mbah Lamong, sapaan penuh penghormatan yang diberikan oleh rakyat.

Peran Mbah Lamong tidak berhenti sebagai tokoh yang dicintai masyarakat. Dia kemudian diangkat sebagai Adipati pertama Lamongan dengan gelar Tumenggung Surajaya. Dari sinilah cikal bakal pemerintahan Lamongan berdiri. Awalnya sebagai sebuah kadipaten yang menjadi embrio berdirinya daerah yang kita kenal hari ini.

#2 Pernah berjaya, dari pengelolaan daerah hingga Persela bertengger di papan atas

Lamongan pernah berada pada titik keemasan yang begitu membekas dalam ingatan banyak orang. Sebuah masa ketika pembangunan berjalan dengan visi yang jelas, inovasi tumbuh di berbagai sektor, dan nama Lamongan terangkat hingga panggung nasional. Masa itu terutama dikenang ketika Masfuk menjabat sebagai Bupati Lamongan selama dua periode, dari 1999 hingga 2009.

Di tangannya, Lamongan tidak hanya menjadi kawasan yang ramai diperbincangkan, tetapi juga memperoleh pengakuan resmi sebagai daerah yang maju dalam berbagai bidang. Baik dalam perdagangan, pariwisata, dan investasi. Bayangkan saja, daerah pesisir ini pernah menggondol penghargaan Regional Trade, Tourism, and Investment (RTTI) Award 2008.

Baca Juga:

Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Salah satu jejak paling nyata dari era kejayaan itu adalah hadirnya Wisata Bahari Lamongan (WBL). Kawasan wisata pesisir yang dulu hanya menjadi tempat biasa di tepi laut, disulap menjadi ikon hiburan keluarga yang menarik pendatang dari berbagai kota.

Namun, kejayaan Lamongan tak hanya soal pembangunan fisik dan ekonomi. Dunia sepak bola juga menjadi saksi bagaimana Persela pernah stabil di papan atas Liga Indonesia. Cerita itu masih melekat erat dan sering kali menjadi harapan, bahwa suatu saat, masa jaya itu bisa kembali hadir dengan wajah baru yang lebih baik.

#3️ Punya wisata ikonik, dari laut sampai fosil purba

Lamongan itu unik karena bisa menawarkan dua pengalaman wisata yang sungguh berbeda: liburan pantai dan ziarah fosil. Iya, ada WBL (Wisata Bahari Lamongan) yang masih menjadi destinasi wisata di Jawa Timur yang bisa membuat sekolah-sekolah study tour merasa keren. Lalu berjarak tak jauh, berdiri Megalodon, eh maksudnya Maharani Zoo & Goa.

Di sana, selain ada kebun binatang yang menghadirkan berbagai satwa, termasuk replika dan koleksi fosil hewan, ada pula Goa yang penuh stalaktit.

Banyak kota mungkin punya pantai, banyak juga yang punya goa, tapi hanya sedikit yang bisa mengemas keduanya sebagai primadona wisata dalam satu kawasan yang saling berdekatan. Kalau itu bukan keunggulan, terus apa lagi?

Pada akhirnya, daerah ini bukan sekadar kota di peta yang dikenal karena sotonya. Ia punya jejak sejarah yang dalam, masa kejayaan yang membanggakan, dan destinasi wisata yang bikin daerah lain iri setengah mati. Tinggal bagaimana pemerintah dan warganya menjaga momentum, tidak puas hanya dengan cerita-cerita lama. Sebab, Lamongan masih punya banyak bab yang menunggu untuk ditulis lebih megah dari sebelumnya.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2025 oleh

Tags: lamonganMaharani Zoo & GoaperselaWBLwisata bahari lamongan
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Seorang tenaga pendidik lulusan UIN Malang dan UIN Jogja. Saat ini tinggal di Lamongan. Mulai suka menulis sejak pandemi, dan entah kenapa lebih mudah menghapal kondisi suatu jalan ketimbang rute perjalanan.

ArtikelTerkait

Lamongan (Unsplash.com)

Lamongan Tak Butuh Diromantisasi, Apalagi Dibandingin Sama Jogja

23 Juni 2022
Jalan Pucuk-Blimbing Lamongan, "Raja Terakhir" Jalur Berbahaya di Lamongan

Jalan Pucuk-Blimbing Lamongan, “Raja Terakhir” Jalur Berbahaya di Lamongan

18 Februari 2024
Sego Boran, Kuliner Lamongan yang Nggak Cocok di Lidah Wisatawan Mojok

Sego Boran, Kuliner Lamongan yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan

2 Desember 2024
Pengalaman Motoran Lamongan-Jogja: Mulai Jalur Rusak sampai Alas Ngawi yang Menghipnotis untuk Tidur Sesaat

Pengalaman Motoran Lamongan-Jogja: Mulai Jalur Rusak sampai Alas Ngawi yang Menghipnotis untuk Tidur Sesaat

25 Oktober 2025
Ini yang akan Terjadi Seandainya Jalan di Lamongan Mulus Semua Mojok.co

Ini yang akan Terjadi Seandainya Jalan di Lamongan Mulus Semua

24 Februari 2025
WBL Katanya Wisata Andalan Lamongan, kok Jalannya Berlubang?

WBL Katanya Wisata Andalan Lamongan, kok Jalannya Berlubang?

5 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Banyu Langit Agro Park Magelang, Tempat Liburan yang Tepat untuk Momong Anak Mojok.co

Banyu Langit Agro Park Magelang, Tempat Liburan yang Tepat untuk Momong Anak

30 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.