Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

3 Hal Keliru tentang Jogja yang Telanjur Diyakini oleh Banyak Orang

Naledokin oleh Naledokin
19 Juni 2022
A A
Jogja Istimewa: Realitas atau Ilusi? kill the DJ

Jogja Istimewa: Realitas atau Ilusi? (Bangoland via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Meski Yogyakarta telah menjadi destinasi wisata nomor dua setelah Bali sejak dahulu kala, hal itu tidak menjamin mereka paham akan kota ini secara utuh. Maklum, sih, lha wong saya yang lahir, besar dan tua di Jogja saja masih berusaha untuk kenal, dekat dan paham, apalagi para wisatawan yang notabene berkunjung hanya beberapa hari atau berdiam berbilang tahun.

Pemahaman yang setengah-setengah itu akhirnya memunculkan banyak penilaian-penilaian yang keliru tentang Jogja. Setidaknya, tidak sesuai dengan realitas yang ada. Ujung-ujungnya, apa yang dicitrakan dengan yang benar-benar tampak mata berbeda. Dan tentu saja, kekecewaan selalu menyertai.

Nah, berikut saya sajikan tiga hal yang sering disalahpahami tentang Jogja, dan kadang bikin orang kecewa.

#1 Jogja masuk wilayah Jawa Tengah

Banyak yang salah kaprah menganggap Jogja itu masuk wilayah Jateng. Padahal kalau sudah pernah berkunjung ke Jogja, jelas terasa kalau daerah ini beda provinsi. Dan kesalahpahaman ini nggak hanya dimiliki oleh manusia saja, Instagram pun begitu.

Beberapa hari lalu ketika saya posting di Instagram, ketika menambahkan lokasi, DIY dianggap masuk Central Java alias Jawa Tengah. Lha, remuk. Padahal jelas-jelas saya mau menambahkan Jogjakarta, yang jelas-jelas bukan di Jawa Tengah.

Hal ini mungkin sepele bagi kalian. Tapi, coba kalau hal ini terjadi ke kalian. Katakanlah, orang Timbuktu mengaku bahwa mi ayam itu bukan produk khas Wonogiri, pasti orang Wonogiri ya marah. Kira-kira begitu.

#2 Candi Borobudur itu terletak di Jogja

Aduh, ini. Ini masalah klasik sebenarnya. Banyak yang mengira Borobudur itu masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Padahal ya nggak. Borobudur itu di Magelang, Jawa Tengah, daerah kerjanya Pak Ganjar.

Bisa jadi argumen adanya kesalahpahaman ini adalah letak Borobudur dan Jogja yang berdekatan. Wisatawan yang berkunjung ke Borobudur seringkali menuju ke lokasi candi melalui kota Yogyakarta atau bandara Kulonprogo yang notabene masuk wilayah Provinsi DIY.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Tapi, kalau emang itu alasannya, kok aneh ya. Maksudnya, jelas gitu lho tempatnyaaa.

#3 Semua warganya bahagia

Well, kesalahpahaman ketiga ini bisa jadi doa dan atau prasangka baik mereka yang hidup di luar Jogja.

Lha, gimana ndak bahagia? Biaya hidup sehari-hari kan lebih murah dari kota lain. Lihat saja UMR-nya yang termasuk UMR terendah di Indonesia.

Kan pemasukan disesuaikan dengan pengeluaran. Mengingat biaya hidup yang rendah, jadi wajarlah kalau UMR juga tidak setinggi kota lain di Indonesia yang berkisar dua atau tiga juta.

Kalau cuma mau makan, di Jogja itu murah-murah harga makanannya. Lihat saja angkringan pinggir jalan di luar area Malioboro. Tiga ribu perak saja sudah dapat nasi kucing, bisa jadi dua bungkus malah.

Apakah itu semua pemikiran mereka yang tinggal di luar Jogja? Sehingga mereka membayangkan warga Jogja adalah masyarakat yang selalu bahagia, tersenyum meski hidup dalam kemiskinan? Anda salah, Ferguso.

Di Jogja, generasi yang yakin dan memegang teguh prinsip mangan ora mangan ngumpul, sabar iku subur atau alon-alon waton kelakon bisa jadi tidak lebih dari setengah populasi.

Bahkan mungkin yang merasa apa-apa itu murah sebenarnya nggak merasakan kesusahan finansial dalam hidupnya. Sisanya? Ambyar.

Ada yang lari dengan mabuk, judi, beli togel atau merasa cukup dengan bentak-bentak anak, istri, suami, kerabat dan tetangga. Lainnya pergi ke dukun dan dunia mistis atau pilih diam, menyimpan semua kesedihan akibat kemiskinan dalam hati. Dan beberapa, klitih.

Jadi jangan kau kira semua warga Jogja itu bahagia, pun dalam kemiskinan mereka. Mereka mungkin bilang mereka bahagia. Apa-apa cukup. Tapi, benarkah yang mereka katakan? Atau memang mereka tak punya pilihan lain selain menerima, sebab melawan pun tak ada gunanya?

Itulah beberapa hal keliru yang dipahami orang-orang tentang Jogja. Semoga, lewat artikel ini, semuanya menguap dan membuka pemahaman baru. Terutama, poin terakhir.

Penulis: Naledokin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Unpopular Opinion: Naiknya Harga Tiket Borobudur Itu Masuk Akal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2022 oleh

Tags: JogjapemahamanUMR
Naledokin

Naledokin

Seorang naif yang bermimpi menjadikan menulis sebagai profesi.

ArtikelTerkait

4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro

4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro

11 November 2024
Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten Mojok.co bogor

Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten

10 Mei 2024
Plat AB Meresahkan Jalanan Jogja karena Tidak Punya Empati (Pexels)

Dosa Terbesar Plat AB di Jalanan Jogja: Tidak Punya Empati!

6 Maret 2025
Misteri Sri Sultan HB VII dan Kutukannya pada Raja Jogja yang Makin Hari Makin Nyata

Misteri Sri Sultan HB VII dan Kutukannya pada Raja Jogja yang Makin Hari Makin Nyata

30 Januari 2024
Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja (Unsplash) umr

Bisakah Bertahan di Jakarta dengan Gaji di Bawah UMR? Tentu Saja Bisa, Ini Caranya

23 September 2023
5 Hal yang Terjadi Jika Sleman Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Membayangkan Betapa Menderitanya Jogja Jika Sleman Menghilang Pergi, Inilah 5 Hal yang akan Terjadi

21 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.