Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Hal Indah tentang Jogja yang Ternyata Hanyalah Mitos

Kholilatur Rahmah oleh Kholilatur Rahmah
17 Agustus 2024
A A
5 Hal Lumrah di Daerah Lain, tapi Orang Jogja Nggak Bisa Melakukannya Mojok.co

5 Hal Lumrah di Daerah Lain, tapi Orang Jogja Nggak Bisa Melakukannya (unsplash.com(

Share on FacebookShare on Twitter

Saat pertama kali mengunjungi Jogja, banyak hal yang langsung mencuri perhatian saya. Seperti halnya pengalaman awal di kota mana pun, ada kejutan dan pembelajaran yang datang dari berbagai aspek kehidupan lokal.

Tapi pembelajaran ini tidak sederhana, tidak sama sekali. Jogja sudah kesohor dengan banyak hal-hal indah yang disematkan padanya. Tak berlebihan jika ada yang bilang Kota Istimewa ini kota terindah di dunia, semua karena hal-hal yang dianggap dipunyai oleh Jogja.

Hanya saja, kedatangan saya ke Jogja mengubah hal itu semua. hal-hal indah yang disematkan di video romantisasi, dengan sound indah itu, menguap jadi mitos yang patah begitu saja.

Dan inilah 3 hal indah yang disematkan kepada Jogja, tapi kenyataannya jauh dari yang dicitrakan.

Biaya hidup di Jogja yang tidak murah

Mitos umum tentang Jogja adalah bahwa kota ini menawarkan biaya hidup yang sangat terjangkau. Hal ini memang benar dalam konteks tertentu, seperti harga makanan di warung-warung lokal atau biaya transportasi. Namun, realitas sering kali berbeda bagi wisatawan yang tidak familiar dengan harga lokal. Saya mengalami sendiri betapa mahalnya barang dan layanan yang ditawarkan di area wisata populer, seperti Malioboro.

Di Malioboro, misalnya, harga-harga yang tertera di lapak-lapak pedagang bisa melonjak tajam. Menurut pengalaman saya, harga barang sering kali dinaikkan hingga dua kali lipat dari harga asli untuk wisatawan. Tapi biaya hidup jelas tentang tidak bisa dilihat dari barang-barang di tempat wisata.

Sudah banyak artikel ngomongin biaya hidup Jogja yang memang mahal. Yang saya rasakan, Jogja tidak semurah yang mereka gemborkan. Tak bikin saya kecewa, tentu saja, tapi sedikit mengganjal mengingat kampanye ini begitu masif.

Isu intoleransi dan diskriminasi etnis

Selain aspek ekonomi, saya juga merasakan ketegangan sosial di Jogja yang berhubungan dengan isu etnis. Saya mengetahui adanya intoleransi dan diskriminasi yang kadang terjadi terhadap mahasiswa dan penduduk dari Indonesia Timur. Kasus-kasus yang melibatkan mahasiswa dari wilayah tersebut sering kali menciptakan stereotip dan prasangka di masyarakat lokal.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Diskriminasi ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari perlakuan tidak adil di lingkungan kampus hingga pengucilan sosial. Beberapa mahasiswa dari Indonesia Timur mungkin menghadapi tantangan tambahan dalam beradaptasi dan diterima di lingkungan baru mereka.

Masalah ini memang kompleks, tak bisa dipandang secara hitam putih. Tapi ya, tetap tidak sesuai dengan citra Jogja yang selama ini digembar-gemborkan.

Kesenjangan pendidikan di Kota Pendidikan

Jogja dikenal sebagai kota pendidikan dengan banyak perguruan tinggi dan institusi pendidikan yang berkualitas. Namun, saya juga menemukan kenyataan yang kontras dengan reputasinya sebagai kota pendidikan, yaitu kesenjangan dalam akses pendidikan. Meskipun ada banyak fasilitas pendidikan tinggi, banyak warga Jogja, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, yang masih belum mampu melanjutkan pendidikan mereka hingga ke jenjang kuliah.

Banyak anak muda di Jogja yang harus berhenti sekolah setelah menempuh pendidikan dasar atau menengah karena keterbatasan finansial atau kurangnya dukungan. Meskipun ada berbagai program bantuan dan beasiswa, tantangan ini tetap nyata dan memerlukan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar pendidikan tinggi.

Kunjungan pertama saya ke Jogja memberikan gambaran yang kompleks tentang kota ini. Baiklah, mungkin karena ini kedatangan pertama, jadi tak bisa saya ambil kesimpulan bahwa Jogja begini begitu. Tak bijak, tentu saja. tapi, ini harusnya jadi sinyal bahwa ada PR besar yang harus diselesaikan oleh pemerintah.

Maksudnya, jika saya yang datang pertama kali saja langsung tahu bahwa ada perbedaan antara citra dan kenyataan, bayangkan bagaimana penilaian mereka yang sudah hidup di sini lebih lama?

Penulis: Kholilatur Rahmah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jogja Mahal, karena yang Murah Hanya Upah Pekerjanya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Agustus 2024 oleh

Tags: biaya hidupintoleransiJogjakesenjangan pendidikan
Kholilatur Rahmah

Kholilatur Rahmah

ArtikelTerkait

Daftar Kesaktian Sri Sultan HB X yang Tiada Tanding, Jelas Bakal Bikin Presiden Indonesia Iri! sultan jogja

Daftar Kesaktian Sri Sultan HB X yang Tiada Tanding, Jelas Bakal Bikin Presiden Indonesia Iri!

23 Februari 2024
Bus Ekonomi Mustika, Penguasa Jalanan Semarang-Jogja: Dulu Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

Bus Ekonomi Mustika, Penguasa Jalanan Semarang-Jogja: Dulu Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

29 September 2023
4 Privilese Tinggal di Minomartani Sleman Mojok.co

4 Privilese Tinggal di Minomartani Sleman

2 Februari 2024
Manna Kampus: Tempat Belanja Sempurna di Jogja yang Jadi Idola Mahasiswa

Manna Kampus: Tempat Belanja Sempurna di Jogja yang Jadi Idola Mahasiswa

14 Agustus 2025
Jogja Memang Istimewa, tapi Mohon Maaf Bandung Lebih Nyaman untuk Ditinggali

Jogja Memang Istimewa, tapi Mohon Maaf Bandung Lebih Nyaman untuk Ditinggali

26 Mei 2025
Suku Sunda Nggak Kuat Merantau Itu Anggapan Sesat (Unsplash)

Benarkah Orang Suku Sunda Nggak Punya Nyali untuk Merantau seperti Suku Lain?

28 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.