#2 Tempel, daerah di Sleman yang sering dianggap ramah perantau
Daerah di ujung utara Jogja ini sering dianggap ramah perantau. Alasannya sederhana: dekat dengan Jalan Magelang. Masalahnya, Tempel tidak seramah itu bagi perantau. Apalagi untuk Anda yang ingin meniti karier di Jogja.
Masalah Tempel mirip dengan Bangunjiwo. Terkesan dekat jalur utama, tapi jauh dari mana-mana. Ditambah lagi geografis Tempel yang pegunungan. Daerah ini juga jauh lebih sepi daripada Bangunjiwo. Meskipun daerah ini akan dilintasi Tol Jogja-Bawen, namun pintu utama tol ini jauh ke arah selatan.
Secara demografis, Tempel juga identik dengan daerah Salam dan Muntilan di Kabupaten Magelang. Cenderung tradisional dan masih minim industri. Kecuali Anda ingin berkebun salak pondoh, Tempel bukan tujuan tepat untuk merantau.
#3 Temon, mimpi aeropolis yang tertunda di sebelah barat Jogja
Daerah satu ini digadang-gadang akan menjadi “kota baru” di Kulon Progo. Sayangnya, Temon belum senyaman itu sebagai jujugan perantau. Meskipun Bandara YIA berdiri dengan angkuhnya, Temon tetaplah wilayah pelosok yang belum tersentuh.
Perkara pusat ekonomi, Temon juga belum memilikinya. Mimpi jadi pusat industri dan distribusi masih tertunda. Bahkan dengan pembangunan Jalur Lintas Selatan, namun belum menarik minat industri sampai sekarang. Mungkin akan berbeda jika mimpi aeropolis terwujud. Tapi entah kapan, dan saya sendiri sudah pesimis.
Jika Anda ingin berinvestasi di Temon, masih ada potensi yang menanti. Tapi jika mencari peruntungan sebagai perantau, coba pertimbangkan lagi. Lebih baik geser sedikit ke wilayah Wates yang lebih “kota” daripada Temon, misalnya.
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Hal Indah tentang Jogja yang Ternyata Hanyalah Mitos.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.