3 Blunder pada Desain Motor Honda CS1

3 Blunder pada Desain Motor Honda CS1 Terminal Mojok

3 Blunder pada Desain Motor Honda CS1 (Wikimedia Commons)

Tak dapat dimungkiri, Honda menjadi salah satu perusahaan otomotif terkemuka yang sudah dikenal banyak orang dan laris manis di pasaran. Namun, ada beberapa produk Honda yang nggak disukai pasar sehingga produksinya dihentikan. Salah satunya Honda CS1. Motor bertenaga 125 cc ini awalnya mulai diproduksi tahun 2007, akan tetapi tak sampai satu dekade, motor ini disuntik mati pada tahun 2014 lalu. Penyebabnya bukan karena tenaganya yang loyo, melainkan desain motor yang wagu.

Dari kejauhan, Honda CS1 ini memang terlihat kece, apalagi lampu depannya adalah twin lamp seperti lampu khas pada Honda CBR. Namun bila dilihat dari jarak dekat, keanehan mulai tampak dari bagian tengah hingga depan. Sebagai orang yang pernah hobi dengan dunia permotoran, saya mencatat setidaknya ada tiga blunder pada Honda CS1.

#1 Panel speedometer menyatu dengan setang

Blunder pertama pada desain Honda CS1 adalah panel speedometer yang menyatu dengan setang. Seharusnya, panel ini diletakkan di belakang visor, terpisah dari setang. Dengan demikian, motor akan terlihat gagah dan aura sport-nya akan lebih terasa.

Ilustrasi speedometer digital (Shutterstock.com)

FYI, CS1 itu singkatan dari city sport. Makanya aura sport motor ini seharusnya dipancarkan. Akan tetapi, karena penempatan panel speedometer yang keliru, Honda CS1 ini jadi terkesan seperti motor bebek biasa.

#2 Visornya terlalu kecil dan pendek

Saat pertama kali melihat motor Honda CS1 dari dekat, ada pertanyaan yang muncul dalam benak saya, “Ini motor bebek apa motor sport, sih?” Yah, gimana nggak bingung, kalau motor satu ini disebut motor bebek, nggak bisa. Sebab, ada visor pada bagian depan. Motor bebek itu pada dasarnya nggak ada visor pada bagian depan. Sementara kalau saya sebut motor sport, nggak bisa juga. Sebab, Honda CS1 nggak menggunakan setang jepit, ia memakai setang lancip seperti motor bebek pada umumnya. Nah, lho, bingung kan kamu, Bestie?

Logo Honda (Kuncung19/Shutterstock.com)

Sebenarnya ada cara untuk menghapus pertentangan soal visor ini, sih. Kita bisa memperbesar dan mempertinggi visor. Dengan visor yang lebih tinggi dan lebih besar, orang akan lebih fokus melihat visor si Honda CS1 ketimbang setang lancip itu. Kesan bahwa Honda CS1 motor bebek nggak bakal ada, deh, meski sebenarnya motor ini memang motor bebek, sih.

#3 Bagian tengah terlalu gendut

Selain panel speedometer dan visor yang wagu, bagian tengah Honda CS1 termasuk yang paling nggak saya sukai. Kalau dilihat dari jarak dekat, bagian tengah motor ini terlalu gendut. Rasanya nggak proporsional gitu antara bodi belakang dengan bodi depan. Berbeda dengan Kawasaki Athlete atau Suzuki Satria yang punya bodi proporsional antara bodi depan, tengah, dan belakang.

Suzuki Satria yang lebih proporsional (William Mai/Shutterstock.com)

Itulah tiga blunder pada desain motor Honda CS1 yang saya amati dan cukup meresahkan. Pokoknya kalau kamu sedang mencari motor seken untuk dibeli dan kamu adalah tipe orang yang memperhatikan estetika kendaraanmu, saran saya mending pilih motor lain. Tapi, kalau kamu mau motor yang bertenaga lumayan, motor ini sebenarnya bisa jadi pilihan tepat, kok.

Penulis: Rahadian
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Honda Mega Pro, Motor yang Identik dengan Bapack-bapack.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version