Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

3 Alasan Road Trip ke Bali Lebih Worth It Dibandingkan Naik Pesawat

Dessy Amirudin oleh Dessy Amirudin
17 Agustus 2022
A A
3 Alasan Road Trip ke Bali Lebih Worth It Dibandingkan Naik Pesawat Terminal Mojok

3 Alasan Road Trip ke Bali Lebih Worth It Dibandingkan Naik Pesawat (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak tol Trans Jawa sampai Probolinggo selesai pembangunannya pada akhir tahun 2018 lalu, makin banyak alternatif mudah untuk bepergian ke Bali dari Jakarta. Saya dan istri sendiri sudah berniat melakukan Tour de Java sejak tahun 2019. Syukur-syukur kami bisa lanjut ke Bali. Sayangnya karena keterbatasan waktu libur, kami baru bisa mencapai Surabaya dari Jakarta. Lalu wabah Covid-19 merebak. Kami terpaksa menunda niat ini sampai situasi agak mereda.

Di tahun 2022 ini niat Tour de Java kami kesampaian. Kami bisa road trip ke Bali dari Jakarta dengan ditambah menginap satu malam di Surabaya.

Sebenarnya ada sedikit penyesalan lantaran selama road trip ke Bali, waktu tempuh bolak-balik cukup lama, yaitu empat hari. Ini membuat waktu santai kami menikmati suasana Bali terpotong banyak. “Coba kalau naik pesawat,” pikir kami. “Pasti lebih banyak tempat yang bisa dieksplor.”

Meski begitu, jalan-jalan ke Bali via jalur darat sebenarnya nggak buruk-buruk amat. Kami justru menemukan tiga alasan mengapa road trip ke Bali sangat worth it dibandingkan naik pesawat.

#1 Melihat tempat di Jawa Timur yang tidak akan dikunjungi kalau naik pesawat

Naik pesawat memang cepat dan nggak terasa melelahkan jika dibandingkan dengan nyetir mobil sendiri. Tapi, naik pesawat ke Bali itu ibarat nonton film langsung ke bagian ending-nya. Perjuangan tokoh utama untuk menuju kemenangan nggak bisa kita rasakan emosinya. Dan emosi dari road trip ke Bali adalah tempat-tempat di Jawa Timur yang lebih jauh dari Malang.

Di Probolinggo, saya dan keluarga melewati Pembangkit Paiton yang merupakan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara. Produksi listriknya menerangi Jawa dan Bali! Ke arah lebih timur lagi ada tempat-tempat yang masih berhutan cukup lebat. Selama perjalanan dari Situbondo ke Banyuwangi, kami bahkan melewati Hutan Baluran yang di tiap sisinya ada ratusan monyet mengemis minta makanan ke mobil-mobil yang lewat.

Sungguh sebuah pengalaman yang nggak akan bisa kami dapatkan bila naik pesawat.

#2 Banyak tempat yang bisa dieksplor dalam satu hari

Pulau Bali memiliki banyak area yang menjadi daya tarik wisata. Mulai dari pegunungan, bukit, ataupun pantai. Mulai dari Gunung Agung, Ubud, hingga Pantai Kuta. Selain itu, banyak aktivitas fisik yang bisa dilakukan di Bali seperti hiking, tubing, dan water sport. Intinya, mengeksplorasi seluruh Bali nggak akan cukup dalam waktu singkat.

Baca Juga:

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang

Untungnya, dengan road trip ke Bali, saya dan keluarga jadi bisa menjelajahi banyak tempat. Waktu tiba di Bali misalnya, kami menginap di Ubud. Pagi hari setelah hiking di punggung Bukit Campuhan, anak kami tiba-tiba merengek ingin berenang di pantai. Seketika kami langsung berangkat ke Pantai Kuta tanpa kesulitan mencari kendaraan.

Saat melihat-lihat Nusa Dua pun kami sempat mengeksplorasi Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana, dan kembali lagi ke Kuta. Semua dalam hari yang sama.

#3 Lebih hemat

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, di Bali banyak tempat yang bisa dieksplorasi. Meskipun infrastruktur pariwisata dan komunikasi cukup maju di Bali, namun infrastruktur untuk kendaraan massal seperti bus sepertinya masih kurang. Selama di Bali kami jarang sekali menemukan kendaraan atau bus umum.

Salah satu opsi untuk menjelajahi banyak tempat di Bali adalah dengan menyewa kendaraan roda empat. Biaya paling murah sekitar Rp200 ribu untuk 24 jam. Tentu makin bagus kendaraannya, maka uang yang dibutuhkan untuk sewa semakin banyak. Untuk Toyota Sienta, mobil sama dengan yang kami pakai, biayanya mencapai Rp400 ribu untuk 24 jam. Ini belum termasuk bensin, ya.

Tentu saja dengan membawa mobil sendiri saat road trip ke Bali membuat kami nggak perlu membayar sewa mobil. Kami pun bebas menaruh baju kotor tanpa khawatir harus membersihkannya ketika akan mengembalikan mobil.

Begitu kira-kira alasan road trip ke Bali dari Jakarta lebih worth it dibandingkan naik pesawat. Pokoknya kalau kalian ingin berwisata ke Bali, saya sarankan coba naik mobil, apalagi kalau kalian masih muda. Pengalaman sepanjang perjalanan menuju ke sana nggak bisa tergantikan oleh apa pun, deh.

Penulis: Dessy Amirudin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Desa Bengkala di Bali: Surga bagi Penyandang Tunarungu dan Tunawicara.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2022 oleh

Tags: baliNaik Pesawatroad trip
Dessy Amirudin

Dessy Amirudin

Karyawan swasta yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tradisi Unik Pemakaman di Desa Trunyan Bali terminal mojok

Mengintip Tradisi Unik Pemakaman di Desa Trunyan Bali

19 September 2021
Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Bali turis asing sewa motor

Pelarangan Turis Asing Sewa Motor di Bali: Perketat Aturannya, Jangan Langsung Larang

17 Maret 2023
Desa Penglipuran di Bali Berhasil Mematahkan Omong Kosong (Unsplash.com)

Desa Penglipuran di Bali Mematahkan Omong Kosong Pauline Hanson, Senator Australia

10 Agustus 2022
Bagi Saya, Pesisir Utara Buleleng Bali Istimewa, Bukti Nyata Bhinneka Tunggal Ika bule

Semurah Apa sih Negeri Kita sampai Bali Isinya Bule Semua?

12 Desember 2023
Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang (Unsplash)

Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang

5 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.