Sebagai perempuan, dari saya sekolah dasar hingga lulus SMK, saya adalah orang yang sering minta ditemani kalau mau ke toilet, terutama toilet sekolah. Kalau diingat lagi, saya nggak peduli siapa saja yang menemani saya, asalkan teman sekelas dan sesama perempuan. Lha ya iyalah, kalau nggak sama jenis nanti jatuhnya malah jadi kasus dong, ahahaha. Ya begitulah, akibatnya, saya sering dengar celetukan teman laki-laki yang bertanya, kenapa sih, perempuan kalau ke toilet harus minta ditemenin.
Dan giliran anak laki-laki yang minta ditemani oleh teman sebayanya malah kena ejek. “Apakah kalian mau cebok-cebokan? Laki-laki kok harus berdua kalau ke toilet,” kata salah satu guru yang mengajar di kelas saya waktu ada teman laki-laki yang izin ke toilet berdua. HAHAHA, memang perempuan itu selalu dimuliakan, ya. Banyak hal lumrah yang bisa dilakukan perempuan tapi nggak wajar kalau laki-laki yang melakukannya.
Setelah melewati banyak pro, kontra, pertanyaan, serta candaan yang agak satir, saya akhirnya bisa menguak misteri kenapa perempuan kalau ke toilet suka minta ditemani. Dengan sedikit survei kepada teman-teman perempuan dan mencari jawaban di kepala saya sendiri, berikut adalah hasil dari pencarian tersebut.
Sebagai tanda bahwa di toilet ada orang
Ketika berada di toilet umum, menunjukkan hawa kehadiran adalah hal yang sangat ultra-mega-ultimate penting. Walaupun begitu, ada orang yang terlahir dengan hawa kehadiran tipis. Saya nggak ngerti ilmiahnya gimana, tapi saya punya teman yang saya nggak sadari tiba-tiba ada di dekat saya, dan kadang juga tiba-tiba hilang dari dekat saya. Nah, orang semacam ini adalah orang dengan hawa kehadiran tipis yang bakal bahaya banget kalau ke toilet umum sendirian.
Pasalnya, manusia itu ada berbagai macam jenis. Ada manusia yang bernafas saja sudah sangat menarik perhatian orang di sekitarnya. Namun, ada juga orang yang salto pun orang lain nggak sadar, saking tipisnya hawa kehadirannya. Bagi orang dengan hawa kehadiran yang tipis, mengajak teman ketika ke toilet umum adalah upaya mitigasi bencana psikologis buatan manusia, yaitu pintu dibuka tiba-tiba.
Lagi pula, toilet umum di Indonesia itu mengenaskan sekali bagi saya. Ada yang kuncinya cuma pakai sebilah paku, ada juga yang cuma diganjal pakai kayu di bawah pintunya. Membayangkan kengerian serta persentase risiko di toilet umum tersebut, mengajak teman adalah pilihan tepat.
Memang sih, nggak harus bawa teman, nyalain keran air saja cukup. Tapi, tetap ada saja orang songong kebelet yang nggak mau mengerti bahwa di dalam ada orang dan asal gedor saja. Nah, peran teman adalah di saat begitu, untuk mencegah orang songong yang datang dari antah-berantah ini agar tidak memicu bencana psikologis buatan dan untuk memberi tanda bahwa toilet sedang digunakan.
Biar bisa sambil ngobrol di perjalanan
Bagi perempuan, di mana pun lokasinya, ghibah tetap hobinya. Walaupun nggak semua orang begitu, tapi banyak juga yang begitu, kan. Jujur saja, ngeghibah saat di perjalanan menuju ke toilet itu seru banget. Padahal ya bahasannya ngalor ngidul nggak jelas, sampai tukang tela-tela di samping sekolah saja diomongin. Tapi, sensasi ngobrol selama perjalanan ke toilet itu emang terasa beda.
Nggak jarang juga ada perempuan yang menggunakan kesempatan ini untuk curhat mengenai kisah cintanya atau mengghibah perihal teman se-gengnya, pokoknya bahasan-bahasan yang bersifat “rahasia,” gitu deh. Jadi, ya begitu, maklumi saja apabila perempuan itu begini, hehe.
Kebiasaan aja
Sudah, nggak ada alasan khusus. Bukan karena takut hantu atau takut pintu terbuka, bukan juga karena pengin ngobrol. Cuma karena kebiasaan saja.
Nah, begitulah kesimpulan yang saya dapat ketika menguak misteri mengenai kenapa cewek suka minta ditemani kalau ke toilet. Pada intinya, nggak ada alasan yang penting banget, kecuali poin pertama karena menyangkut keselamatan diri. Biar pun nggak penting banget, kami kaum perempuan tetap perlu melakukan mitigasi. Misteri sudah terkuak, semoga nggak ada lagi pertanyaan mengenai kenapa perempuan suka minta ditemani kalau ke toilet.
BACA JUGA 3 Alasan Karakter Sampingan Lebih Populer Dibanding Karakter Utama dalam Anime dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.