3 Alasan Nggak Usah Beli Jersey Manchester United di Official App

3 Alasan Sebaiknya Nggak Usah Beli Jersey Manchester United di Official App terminal mojok

Kata orang, jatuh cinta itu buta. Semua hal nampak indah dan berkilauan saat digunakan oleh orang yang kita cintai, begitu juga dengan jersey bola. Meskipun kadang desainnya norak, kalau pemain kesayangan yang mengenakannya tentu jadi tampak mewah dan indah. Keinginan untuk membeli pun membuncah. Pokoknya saya harus punya jersey itu di lemari. Titik!

Membeli jersey autentik klub bola kesayangan bagi sebagian besar orang juga dianggap sebagai bentuk kontribusi kepada tim. Sebuah bukti nyata kalau kita mencintai tim tersebut tanpa pamrih dengan segenap loyalitas tanpa batas.

Namun, sebagai sesama penggemar bola, saya ingin menyampaikan sebuah nasihat penting kepada United Army di seluruh Indonesia, pencinta klub Setan Merah dari Sabang sampai Merauke, secinta-cintanya kalian sama MU, sebaiknya nggak usah beli jersey The Red Devils melalui official app resmi Manchester United. Bagi yang belum tahu, official app MU adalah aplikasi resmi klub Manchester United yang bisa kalian download di AppStore atau PlayStore secara gratis.

Official App MU ini berisi all about klub Setan Merah, mulai dari berita tentang MU, podcast pemain/pelatih, prediksi pertandingan, hingga kuis tentang MU. Di aplikasi tersebut juga menjual apparel MU termasuk jersey.

Nah, berdasarkan pengalaman pribadi saya yang telah membeli jersey MU di aplikasi tersebut sebanyak tiga kali, setidaknya ada tiga alasan mengapa sebaiknya kalian nggak usah beli jersey melalui official app Manchester United.

#1 Mahal

Jersey pertama yang saya beli adalah jersey third MU musim 2020/2021 yang motifnya putih dengan garis asimetris hitam. Banyak orang bilang jersey tersebut mirip baju penjara. Masalahnya waktu dipromosikan di Instagram MU, jersey tersebut dipakai oleh Marcus Rashford dan dia kelihatan ganteng sekali. Jadilah saya kepincut membelinya.

Saat saya membeli jersey tersebut, di Indonesia belum ada yang jual. Waktu itu harganya 89 poundsterling dengan biaya kirim ke Surabaya 32 poundsterling. Totalnya 121 poundsterling atau setara 2,2 juta rupiah. Mahal sekali, Rek!

Yang lebih membagongkan, tak lama setelah saya membeli jersey tersebut, Adidas Indonesia menjual jersey yang sama persis dengan harga 900 ribu rupiah. Mampus nggak tuh? Selisih harganya tiga kali lipat, Gaes. Pengin nangis saja rasanya, hiks. Tahu gitu beli di Indonesia saja! Ngapain beli di official app? Jadi rugi karena mahal, kan. Hmmm.

#2 Kualitasnya B aja

Ketika saya memutuskan membeli jersey di official app MU dengan harga yang cukup pricey, saya berpikiran kalau kualitas bahannya berbeda antara yang dipasarkan di Eropa dan yang dipasarkan di Asia atau Indonesia. Apalagi selama ini banyak media yang mengatakan kalau jersey kualitas terbaik itu yang dijual langsung di Old Trafford dan ada tulisan Made in Indonesia-nya juga.

Berbekal informasi itu, saya berekspektasi tinggi sekali dengan kualitas jersey yang saya beli di Official App Manchester United ini.

Begitu saya buka paketan dari Manchester, kok Made in Cambodia, bukan Indonesia. Lalu saya raba teksturnya, agak licin, sama kayak umumnya jersey yang biasa kita beli di store Adidas Indonesia. Masih penasaran, saya remas-remas jersey-nya, kok bahannya tipis. Naga-naganya bakalan mengecewakan nih jersey. Tapi, saya masih berusaha positive thinking.

Giliran saya coba pakai, kebesaran, Gaes! Ternyata size-nya lebih besar daripada yang biasa dijual di Indonesia. Tapi, masalah terbesarnya bukan itu. Saat saya pakai untuk olahraga, berlari mengelilingi Masjid Agung Al Akbar Surabaya, daya serap jersey-nya biasa saja. Nggak ada istimewanya, nggak lebih cepat nyerap keringat atau lebih sejuk gitu. NGGAK sama sekali. Kualitasnya beneran sama dengan yang dijual di Planet Sports Asia atau Adidas Indonesia. Sumpah kecewa banget.

Statement orang-orang yang mengatakan jersey yang dijual untuk pasar Eropa lebih bagus daripada pasar Asia itu totally wrong. Kenyataannya, kualitasnya sama saja, cuma menang beda di size. Hmmm.

#3 Sampainya lama

Alasan terakhir yang membuat kalian nggak perlu repot-repot membeli jersey dari official app Manchester United adalah soal waktu. Jika kalian membeli barang di Shopee sampainya satu minggu sudah ngeluh ke sana kemari, kalian nggak akan kuat nungguin paketan jersey dari Manchester.

Saya menerima paketan jersey dari Manchester setelah menunggu selama tiga bulan. Sumpah, nggak bohong, nggak lebay! Infonya sih ada keterlambatan karena waktu itu pendemi sedang dalam puncaknya, jadi ekspedisinya terkendala. Tapiii, di lain waktu saya membeli jersey lagi, sampainya tetap lama juga. Nggak sampai tiga bulan memang, tapi satu bulan lebih sepuluh hari. Pokoknya menguji kesabaran lah beli jersey langsung dari Manchester itu.

Mungkin di antara kalian ada yang berpikir, lah sudah tahu mahal dan kualitasnya sama kayak di Indonesia, kok malah beli lagi? Iya, saya memang beli jersey lagi, tapi saya beli yang model retro atau limited edition kayak seri human race yang memang nggak dijual di Indonesia.

Setelah saya ngobrol dengan mas-mas yang kerja di store Adidas Indonesia, jersey klub besar dan populer seperti MU, Real Madrid, Chelsea, Bayern Munchen, dll. yang punya jumlah fans banyak, umumnya memang selalu dijual di pasar Indonesia. Baik itu jersey home, away, maupun third. Tapi untuk edisi khusus, misalnya yang retro dan baju training klub, nggak dijual di Indonesia.

Kesimpulannya sih kalau pengin beli jersey di official app MU sebaiknya beli yang seri retro atau limited edition saja biar nggak rugi. Akhir kata, semoga bermanfaat, dan Glory Glory Manchester United.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version