Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

3 Alasan Harga Pemain Inggris Selalu Nggak Masuk Akal

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
1 Agustus 2021
A A
harga pemain inggris tak masuk akal mojok

harga pemain inggris tak masuk akal mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Klub besar seperti Manchester United, Barcelona, PSG telah memulai aktivitas transfer mereka dengan mendatangkan pemain besar seperti Jadon Sancho, Memphis Depay, dan Achraf Hakimi untuk menambah kekuatan mereka. Akan tetapi, di sini saya nggak pingin membahas lebih lanjut mengenai transfer-transfer besar tersebut, melainkan membahas satu fenomena yang terjadi di bursa transfer akhir-akhir ini yaitu meroketnya harga pemain Inggris.

Tidak ada yang salah dari membeli pemain berkebangsaan Inggris, apalagi negara ini juga tak henti-hentinya melahirkan pemain yang bertalenta dalam dunia sepak bola. Namun, satu hal yang harus disoroti adalah harga pemain benar-benar di luar nalar, padahal secara performa pemain-pemain ini sebetulnya belum sampai pada level untuk dihargai dengan nilai setinggi itu. Terdapat beberapa faktor mengapa harga pemain Inggris bisa melonjak begitu tinggi.

Adanya peraturan homegrown di Liga Inggris

Dikutip dari website resmi Premier League, pemain yang masuk kriteria homegrown adalah pemain berkebangsaan manapun (tidak harus inggris) dengan usia di atas 21 tahun dan telah berada di klub yang terafiliasi dengan asosiasi sepakbola Inggris atau Wales selama 36 bulan (tiga tahun) berturut-turut sebelum mereka berusia 21 tahun.

Peraturan ini sebenarnya cukup baik untuk memberdayakan pemain asli akademi agar bisa ikut bersaing di kompetisi. Permasalahan yang terjadi adalah kuota yang harus diisi oleh masing-masing tim sebanyak delapan pemain dan itu bukan jumlah yang sedikit. Klub bisa mendaftarkan pemain homegrown kurang dari delapan pemain, tetapi kuota pemain non-homegrown yang bisa didaftarkan tetap yaitu sebanyak 17 pemain saja. Apabila tim hanya memiliki lima pemain homegrown, maka jumlah pemain yang bisa didaftarkan hanya sebanyak 22 pemain dari 25 kuota yang diperbolehkan.

Tidak banyak pemain yang memiliki kualitas di atas rata-rata

Setiap klub di Liga Inggris perlu mengisi kuota homegrown yaitu sebanyak delapan pemain, sedangkan tidak banyak pemain yang berasal dari akademi klub Liga Inggris bisa menembus tim utama atau setidaknya memiliki kualitas untuk dapat bersaing. Oleh karena itu, pemain-pemain berkebangsaan Inggris yang memiliki kualitas di atas rata-rata biasanya akan dipertahankan oleh klub karena perlu memenuhi kuota homegrown tersebut.

Akan tetapi, karena setiap tim juga ingin memiliki kedalaman skuat yang baik, pemain Inggris yang berkualitas sudah pasti akan diperebutkan oleh berbagai klub dan membuat harga jualnya melonjak tajam. Di sisi lain, hal inilah yang membuat pemain Inggris biasanya berada di zona nyaman karena merasa mereka akan tetap diperebutkan oleh tim yang ingin memenuhi kuota homegrown tadi, walaupun secara kualitas mungkin tidak terlalu menonjol. Oleh karena itu, tidak banyak pemain Inggris yang memiliki kualitas di atas rata-rata sehingga ketika ada satu pemain Inggris yang berkualitas akan langsung dihargai tinggi.

Media yang terlalu membesar-besarkan

Seperti yang telah kita ketahui, media dan pundit yang berada di Inggris seringkali membesar-besarkan nama pemain yang sedang bermain apik bersama klub atau negara. Sebagai contoh Kalvin Phillips dan Jack Grealish yang begitu dipuji oleh media dan pundit di Inggris. Di sini saya nggak bilang pemain-pemain tersebut merupakan pemain yang buruk, tetapi mereka terlalu dibesar-besarkan oleh media. Secara permainan saya akui memang mereka bermain baik dan memiliki kualitas, namun mereka belum berada pada level untuk dihargai dengan nilai yang begitu tinggi.

Bagaimana bisa pemain sekaliber Jack Grealish dirumorkan memiliki harga 100 juta pounds atau setara dengan dua triliun rupiah? Padahal, dengan jumlah uang tersebut sebuah klub sudah bisa mendatangkan dua pemain yang bersinar di musim lalu yaitu Bruno Fernandes dan Ruben Dias sekaligus dengan hanya menambah sedikit pengeluaran mereka. Namun, menambah 20 juta pounds masih lebih masuk akal untuk dua pemain yang masuk Best 11 musim lalu.

Baca Juga:

Jangan (Pernah) Percaya Kabar Kylian Mbappe (Akhirnya) Pindah ke Real Madrid, Pokoknya Jangan

Bangkalan Madura Memang Daerah Tertinggal, sampai Bisnis Jasa Transfer Uang dan Tarik Tunai Tumbuh Subur di Sini

Selain itu, tak jarang media Inggris terlalu melebih-lebihkan performa dari para pemain yang membuat isu tersebut tergoreng dan menjadikan pemain dibanderol dengan harga yang begitu mahal.

Ketika kekuatan media ditambah dengan kebutuhan dan disempurnakan oleh peraturan, maka harga pemain yang sebenarnya tidak terlalu spesial bisa menjadi di luar nalar. 

BACA JUGA Kelakuan Fans Inggris yang Memuakkan dan Sikap Tahu Diri yang Langka atau tulisan Muhammad Iqbal Habiburrohim lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: harga pemain inggrisharry kaneHiburan Terminaljack grealishpremier leaguetransfer
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Sumbang Saran untuk Jalan Cerita Sinetron Indonesia Ketika Ganti Pemain

10 Juni 2021
‘Makan Besar’ Trans7_ Acara Masak Gede-gedean yang Menghibur dan Nggak Lebay terminal mojok

‘Makan Besar’: Acara Masak Gede-gedean yang Menghibur dan Nggak Lebay

4 Juli 2021
sketsa trans tv mojok

Sketsa Trans TV: Super Receh, Super Menghibur

2 Juli 2021
5 Serial Drama Mandarin Paling Hits di Era 90-an terminal mojok.co

5 Serial Drama Mandarin Paling Hits di Era 90-an

22 Juli 2021
reuploader konten youtube snackvideo video alur cerita time code youtube MOJOK.CO

Apa Asyiknya Nonton Video Alur Cerita Film di Youtube sih?!

25 Mei 2021
cara main fantasy premier league bermain fpl mojok.co

12 Tips Memaksimalkan Poin FPL Musim 2020/2021

24 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.