Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

2 Kalimat Terkutuk yang Bikin SDM di Indo Stuck

Riandy Kadwi Nugraha oleh Riandy Kadwi Nugraha
4 Februari 2022
A A
2 Kalimat Terkutuk yang Bikin SDM di Indo Stuck

2 Kalimat Terkutuk yang Bikin SDM di Indo Stuck (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Kerja mah apa aja, nggak usah pilih-pilih.”

“Realistis aja, lah, nggak usah terlalu Idealis.”

Buat yang masih atau pernah nganggur pasti udah nggak asing lagi sama kalimat-kalimat di atas. Kalimat ngeselin yang selalu terngiang-ngiang bahkan paling parah sampe kebawa mimpi. Kira-kira level ngeselinnya udah sampe situ buat saya. Tapi, saya yakin pasti ada yang sepemikiran dengan saya soal ini.

Perkara kerja memang tricky. Di satu sisi, kita dipaksa untuk bekerja karena ada tagihan yang harus dibayar. Tetapi, kerja apa saja demi dapur ngebul kadang malah bikin masalah yang lebih gede ketimbang tagihan yang tak terbayar. Selain itu, kitanya jadi di situ-situ saja. SDM jadi nggak berkembang.

Bukannya sok idealis atau tidak mau realistis. Tetapi pernahkah kita memikirkan bagaimana beban mental yang dirasakan orang-orang yang mengerjakan sesuatu yang tidak disukainya?  Sudah berapa banyak yang stres, dari Senin sampai Jum’at hanya dihabiskan untuk mengeluh. Kelelahan fisik dan mental yang diterima juga tidak sebanding dengan apa yang dihasilkan.

Memang pada akhirnya kita membutuhkan uang. Tetapi bukankah menyenangkan kalau kita mengerjakan pekerjaan yang kita cintai? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan data tentang pekerja yang mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup signifikan. Sebab, kesehatan mental itu cukup mempengaruhi performa dan produktivitas pekerja.

Selain perkara sistem atau manajemen kerja yang buruk, jam kerja yang terlampau mengikat, penugasan yang tidak tepat bagi kompetensi individu pekerja juga menjadi sebab kesehatan mental pekerja terganggu. Untuk itu jenjang karier dan kesehatan mental perlu diseimbangkan. Buat apa sukses dalam karier kalau ujung-ujungnya gila?

Saya paham kalo tingkat persaingan di era ini ketat banget. Oleh karena alasan itulah saya semakin ingin kerja di bidang yang saya suka dan sudah dalami. Alasan itu juga saya jadi semangat untuk meningkatkan skill. Biar saya nggak jadi SDM yang gitu-gitu aja, sesuai yang saya bilang tadi.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Ada dua tipe orang dalam dunia kerja, generalis dan spesialis. Generalis biasanya orang yang handy. Bisa melakukan apa saja, tapi tidak ahli. Hanya sekadar bisa. Sedangkan spesialis adalah orang yang dalam satu bidang tertentu sangat ahli, baik secara teori maupun praktiknya.

Menurut saya persoalan serius yang harus kita hadapi di Indonesia adalah minimnya tenaga spesialis. Kita semua sudah bisa menebak karena saking minimnya spesialis di negara kita. Akibatnya kita menanggung masalah pasokan dalam negeri dengan mengimpor banyak kebutuhan dari luar negeri. Lengkap, mulai dari barang primer, sekunder, sampai tersier.

Akibat kalimat terkutuk “kerja apa saja, tidak usah pilih-pilih, yang penting dapat uang”, membuat kita menjadi negara dengan tenaga kerja mayoritas tipe generalis. Dan membuat kita bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan kita karena minimnya tenaga kerja spesialis. SDM stuck, gitu-gitu aja.

Coba bayangin udah seberapa sering kalian mendengar kalimat terkutuk di atas. Entah dari keluarga, teman, tetangga, saudara yang baru pertama kali ketemu pas lebaran. Pasti di antara mereka ada aja yang sering bikin kalimat itu seolah jadi mantra kunci sukses dalam karier. Apalagi sampe buktiin dengan materi yang udah dia dapetin.

Padahal jadi spesialis itu penting juga. Sebab, banyak bidang pekerjaan yang memang butuh spesialis agar hasilnya bagus. Paling gampang aja deh, Mojok ini pasti diisi banyak spesialis. Kita bisa baca banyak artikel yang unik ya karena ada spesialis.

Selain itu, belajar untuk jadi ahli bikin kualitas meningkat. Coba, kalau kita kasih pengertian betapa pentingnya spesialis, ketimbang mengajarkan kepepet melulu, SDM kita nggak gini-gini aja.

Ya saya tahu, pada akhirnya, kebutuhan hidup harus dipenuhi. Tapi, jangan menghakimi orang yang menunda kerja karena ingin belajar juga dong. Apa salahnya sih ingin jadi SDM unggul. Orang kalau mereka nggak bisa bayar tagihan ya yang repot mereka sendiri, situ malah nambahin.

Intinya, nggak ada salahnya, lho, nganggur dulu atau ambil pelatihan khusus untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kita mau. Kalo perlu sampe jadi spesialis. Nggak usah dengerin kata orang. Kalo kita senang sama kerjaannya otomatis bisa meminimalisir tingkat depresi. Kerja dan memelihara kebahagiaan bisa jalan beriringan juga kok. Percaya deh.

Penulis: Riandy Kadwi Nugraha

Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: pekerjaanSDM
Riandy Kadwi Nugraha

Riandy Kadwi Nugraha

Penulis amatir yang menganggap dunia ini seperti dalam sebuah game. Pilihannya apakah kita cuma ingin jadi NPC atau menjadi karakter utama.

ArtikelTerkait

Punya Alasan Menjadi PNS atau Tidak, Saya Ingin Bahagia dengan Pilihan Sendiri terminal mojok.co tes cpns pendaftaran pns

PNS adalah Simbol Keterbatasan Pilihan bagi Anak Muda di Kota Kecil

21 Juli 2020
skill yang harus dikuasai sebelum usia 25 tahun mojok

5 Skill yang Harus Dikuasai Sebelum Usia 25 tahun

14 Agustus 2021
pungli proyek pemerintah gaji PNS kerja 10 juta pejabat digaji besar tapi solusi minta rakyat mojok

Mempertanyakan Logika ‘Kerja Setara 10 Juta, Gajinya 3 juta. Sisanya Diganti Tuhan’ dalam Dunia Kerja

27 Agustus 2021
linkedin mirip facebook postingan aneh mojok

LinkedIn Lama-lama kok Malah Jadi Mirip Facebook, ya?

26 September 2020
Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja Mojok.co

Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja

15 November 2023
Percayalah, Naik Jabatan Itu Nggak Enak!

Percayalah, Naik Jabatan Itu Nggak Enak!

17 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.