Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

2 Hal yang Membuat Lulusan PPG Prajabatan Menjadi Tumbal

Genta Ramadhan oleh Genta Ramadhan
19 Februari 2025
A A
2 Hal yang Membuat Lulusan PPG Prajabatan Menjadi Tumbal (Pexels)

2 Hal yang Membuat Lulusan PPG Prajabatan Menjadi Tumbal (Pexels)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi yang belum tahu, Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan) adalah program pemerintah untuk mempersiapkan dan melatih calon guru profesional. Tujuannya adalah untuk mengisi posisi guru yang akan pensiun.

Simpelnya, program ini memakai skema beasiswa kepada calon mahasiswa PPG Prajabatan melalui mekanisme seleksi. Masa studi PPG adalah 2 semester, termasuk Uji Kompetensi PPG dan yudisium. Menurut berbagai informasi, program ini dapat memperbesar peluang seseorang menjadi ASN, melalui jalur PPPK Guru. Serius?!

Tidak dapat dimungkiri, masalah pendidikan menjadi masalah umum di Indonesia, khususnya pengadaan guru. Saya pribadi masih mengawal isu pendidikan karena pendidikan adalah cara untuk mengubah pandangan masyarakat dan membangun peradaban. Bahkan saya mendukung penuh upaya pemerintah mensejahterakan guru-guru se-Indonesia.

PPG Prajabatan mengakomodasi bagi para lulusan kependidikan (fresh graduate) yang berhasrat menjadi guru profesional. Menjadi guru tidak sekadar kebanggan profesi, tetapi juga menjadi jalan menuju hidup sejahtera. Mungkin ungkapan ini terdengar indah jika membayangkannya, namun kenyataan berkata sebaliknya.

Pengadaan seleksi PPPK guru salah sasaran

Seleksi ASN tahun anggaran 2024 menimbulkan kebingungan. Kebingungan ini terletak pada jalur PPPK Guru. Jalur PPPK Guru dibagi menjadi 2 tahap pendaftaran, yaitu tahap 1 (1 s.d. 20 Oktober 2024) dan tahap 2 (17 November s.d. 31 Desember 2024). Lulusan PPG Prajabatan Gel 1 dan 2 Tahun 2023 serta PPG Prajabatan Gel 1 Tahun 2024 diarahkan mendaftar PPPK tahap 2. Mengapa demikian?

Jawabannya adalah menunggu sertifikat pendidik dari LPTK masing-masing. Sertifikat ini memberi tambahan nilai teknis sebesar 100% karena sudah terdaftar di database Kemendikbud. 

Sisanya, calon guru tinggal memaksimalkan nilai manajerial, sosial budaya, dan wawancara. Selain itu, mereka juga menunggu penetapan lokasi mengabdi di aplikasi Mapping GTK. Mapping ini sifatnya rekomendasi dan sering tidak sesuai domisili. Jika mereka ngotot memilih domisili sementara kuotanya terbatas, persaingan jadi tidak terelakkan.

Pemerintah tengah menyelesaikan masalah tenaga honorer dengan berbagai skema. Sayangnya pada tahap 2, lulusan PPG Prajabatan menjadi “tumbal” kebijakan karena pendaftaran terus diperpanjang. 

Baca Juga:

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

3 Hal yang Harus Dipertimbangkan sebelum Daftar PPG Calon Guru dan Menyesal

Rasa kesal dan khawatir mereka tergambar jelas pada konten mereka. Setiap perpanjangan pendaftaran, banyak jatah mereka diambil oleh sistem Mapping itu sendiri karena banyak guru yang tergerak mendaftar saat perpanjangan.

Terlepas apa saja alasan dan keadaan unik setiap manusia, perpanjangan pendaftaran PPPK bikin alumni PPG Prajabatan mengelus dada. Perlahan mereka mencoba berdamai dengan keadaan sembari terus memperjuangkan hak mereka.

Opini miring dari kalangan oknum guru kepada lulusan PPG Prajabatan

Program PPG Prajabatan memang tepat untuk calon guru yang tidak terdata di Dapodik. Sayangnya, masih ada beberapa guru senior menaruh skeptis bercampur sinis kepada mahasiswa PPG Prajabatan. Alasan klasik adalah jam terbang mengajar dan kekhawatiran posisi mereka tergeser oleh lulusan.

Barangkali stereotip mereka berawal dari ketidaktahuan mereka tentang program PPG Prajabatan. Jika meninjau jam terbang, guru senior unggul karena tahu cara mengelola kelas dan mendidik siswa. Urusan kompetensi mahasiswa PPG tidak kalah-kalah amat, bahkan lebih kompeten.

Saya kerap melihat beberapa konten mahasiswa PPG menyajikan media pembelajaran yang interaktif bagi peserta didik. Keunggulan mahasiswa PPG di sini adalah mereka mampu beradaptasi dengan tren terkini dan mengemasnya ke dalam kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan PPL di sekolah, banyak siswa terpikat dan menjalin “hubungan pribadi” dengan beberapa mahasiswa PPG, karena usia dan fisik yang relatif muda.

Ayo, bikin kolaborasi saja, jangan sinis

Bapak/Ibu guru senior yang terhormat, khususnya guru honorer, lulusan PPG Prajabatan sudah memiliki jalur khusus lulusan PPG. Apa salahnya bapak/ibu menjalin kolaborasi demi menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa? Berbagi pengalaman dan pengalaman dengan mahasiswa PPG lebih baik daripada menaruh prasangka buruk bukan?

Begitulah nggak enaknya menjadi alumni PPG Prajabatan. Selain 2 poin di atas, mereka kesulitan mengajar ke sekolah setelah kuliah. 

Mengajar di sekolah negeri mustahil karena sekolah tidak menerima guru honorer. Dan mengajar di sekolah swasta juga sama sulitnya, minim informasi dan tidak ada orang dalam. Hidup orang dalam!

Penulis: Genta Ramadhan

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Hal yang Perlu Dipersiapkan oleh Calon Mahasiswa PPG Prajabatan selain Mental Kuat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2025 oleh

Tags: dapodikMahasiswa PPG PrajabatanPPGPPG PrajabatanPPPK Guru
Genta Ramadhan

Genta Ramadhan

Seorang penulis yang butuh didengarkan.

ArtikelTerkait

Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

Derita Mahasiswa PPG: Tugas Kebanyakan, Wajib Publikasi Jurnal, Dosen Cuma Nitip Nama

18 Juli 2024
PPG

Nasib Sarjana PPG yang Katanya Nggak Pintar-pintar Amat Saat Mengajar

17 April 2020
Kata Siapa Gaji Guru Swasta itu Bercanda? Gaji Kami Gede kok (Syarat dan Ketentuan Berlaku)!

Andai Gaji Guru Naik, Berapa Persentase Kenaikan yang Ideal? Apakah Bisa Sebanyak Tukin Kementerian?

25 September 2024
Saya Takut Nganggur, Nanti Disuruh Jadi Guru

Saya Takut Nganggur, Nanti Disuruh Jadi Guru

11 Oktober 2023
sarjana pendidikan guru nasihat kiai mengajar Jangan Jadi Guru Kalau Baperan, kecuali Hatimu Sanggup Legawa PPG

PPG Tidak Menghasilkan Guru Berkualitas? Tunggu Dulu

8 September 2020
Jurusan PBSI Memang Jurusan yang Nanggung: Mau Jadi Guru Masih Harus PPG, Sastranya Juga Nggak Terlalu Dalam PPG Calon Guru

3 Hal yang Harus Dipertimbangkan sebelum Daftar PPG Calon Guru dan Menyesal

15 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.