Kita tentu sepakat bahwa dangdut koplo adalah tingkatan tertinggi dalam evolusi musik dangdut klasik di Indonesia saat ini. Meski ia pernah secara terang-terangan “diperangi” oleh Raja Dangdut, Rhoma Irama, toh nyatanya dangdut koplo dapat terus berjaya hingga sekarang dengan cara mereka sendiri. Bahkan gaungnya jauh lebih dahsyat dibandingkan dangdut klasik yang dibangun oleh Sang Raja Dangdut.
Menurut saya, dangdut koplo dapat berumur panjang salah satunya karena ia selalu berhasil mengajak kita untuk bersenang-senang. Seremuk dan seambyar apa pun lirik lagunya, kalau dibawakan secara koplo, dapat dipastikan bahwa keinginan untuk joget akan meningkat. Selain itu, bernyanyi dangdut koplo ternyata juga dapat menurunkan stres bagi mereka yang sedang mengerjakan skripsi, lho.
Nah, ruwetnya kehidupan yang sedang kita jalani sudah sepantasnya untuk dirayakan saja alih-alih meratapinya terus menerus. Salah satunya tentu dengan mendengarkan beberapa lagu dangdut koplo terbaik yang sudah saya siapkan. Kalau kalian jeli, lagu-lagu berikut juga sebenarnya bisa jadi bahan renungan, baik saat sendiri maupun bersama kawan.
#1 Secawan Madu
Lagu milik Kristina yang makin populer setelah dinyanyikan oleh Via Vallen ini bercerita tentang wanita yang dikhianati oleh kekasihnya. Meskipun sudah menyadari akal bulus si kekasih, tapi tidak diceritakan keputusan apa yang akhirnya diambil oleh di wanita. Woh jyan, sabar ya mbak, lanangan keat ncen.
#2 Ora Kuat Mbok
Arif Citenx alias Presiden Cah Edan selaku pencipta lagu ini mengisahkan seseorang yang sudah kebelet ingin segera nikah dan nggak menganut paham childfree. Mas Arif mungkin belum tahu, ada opsi lain selain rabi kalau udah nggak kuat lagi. Apa itu? Yak tul, ngopi. Kuat dilakoni, yen rak kuat tinggal ngopi. Bhaaa….
#3 Welas Hang Ring Kene
Meskipun berbahasa Osing, lagu ini sangat akrab di kalangan penikmat dangdut koplo. Apalagi setelah dinyanyikan oleh biduanita kelahiran 1996. Mari kita sambut, penyanyi dari Banyuwangi. Siapakah dia? Kita panggilkan, Sya…hi…ba Saufaaaa. Tariiik, Sis.
#4 Edan Turun
Sama dengan “Welas Hang Ring Kene”, lagu ini juga berasal dari Banyuwangi dan berbahasa Osing. Setahu saya, kepopuleran lagu ini tidak lepas dari Mas Tom Demy Hardy dan kacamata terbaliknya yang sangat ikonik. Dari lagu ini kita belajar bahwa masih ada kok lelaki yang tulus mencintai kalian, wahai wanita. Biasanya orang itu adalah yang kalian anggap sebagai teman. Kraaayyy….
#5 Perawan Kalimantan
Lagu ini mengisahkan tentang sepasang manusia yang sebenarnya saling mencintai, sayangnya, tidak pernah terucap. Nahasnya, mereka harus terpisah oleh jarak plus tingginya gelombang Laut Jawa. Mendengar lantunan lagu yang diciptakan oleh The Godfather of Broken Heart ini bakalan memberikan sensasi diteriaki dari alam kubur oleh beliau: “Mampus kau dikoyak-koyak rindu!!!”
#6 Wedhus
Ratna Antika berhasil menceritakan dengan apik dan enerjik tentang kekecewaan seorang wanita terhadap lawan jenisnya. Meskipun dari sisi judul lebih seperti OST Idul Kurban, tapi lagu ini bukan tentang itu, kok. Jadi kamu lebih suka yang mana nih? Tim beli sate atau beli kambingnya aja?
#7 Jaran Goyang
Tentunya saya nggak mau kualat sama Mbak Nella Kharisma dan Jaran Goyangnya. Lha, beliau adalah salah satu idola saja je, ya harus masuk dalam daftar, dong. Dalam lagu ini, Mbak Nella sebenarnya sudah menyodorkan dua solusi bagi kalian yang ditolak cintanya. Pertama, ajian jaran goyang. Kedua, love more and worry less. Nggak percaya? Lihat aja video klipnya.
#8 Mabok Bae
Aas Rolani dalam lagu ini menceritakan tentang kehidupan rumah tangga yang memusingkan. Si suami pusing karena keseringan menenggak minuman beralkohol, sedangkan istrinya pusing ngadepin suaminya yang suka mabuk. Oh iya, Aas Rolani pernah mengalahkan Didi Kempot lho dalam penghargaan Anugerah Dangdut TPI pada 2002.
#9 Mister Mendhem
“Nek aku dhewe, aku yo wegah, aku yo klenger. Lha ciu bekonang ki keras e,” ucap seorang pria berkaos ungu dengan topi terbalik. Jauh sebelumnya, Cak Diqin dan Mbak Ami DS sebenarnya sudah wanti-wanti tentang bahaya mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Eh, jangan-jangan bayi yang ada dalam video klipnya Cak Diqin adalah pria berkaos ungu tadi?
#10 Konco Mesra
Urusan “Konco Mesra”, saya lebih suka versinya Niken Aprilia daripada yang lain. Tentu saja dengan iringan musik dari OM Monata. Suaranya yang nge-rock seperti memberikan energi lebih dalam tiap hembusan kata yang terucap dari bibirnya. Gimana Mbak Niken? “Ngko sik, ngko sik, nyanyi disik nyanyi disik,” jawabnya.
#11 Ra Koplo Ra Penak
Lagu ini cocok banget ketika dinyanyikan sama biduanita idola kita semua, Mbak Utami Dewi Fortuna. Lirik lagunya dengan tegas menyampaikan bahwa alih-alih ngoplo dengan nenggak pil, lebih baik ngoplo lewat musik dan jogetannya saja. Lebih sehat, berkeringat, dan bermanfaat. Apalagi kalau secara rutin dijadikan iringan senam pagi. O a o eee.
#12 Bojo Galak
Lagu ini adalah salah satu gagrak paling paripurna dari ruwetnya kehidupan yang dijalani oleh banyak pasangan. Bangsawan dangdut Ibu kota yang tinggal di menara gading jelas tidak dapat menyanyikannya sedahsyat biduan dan biduanita dari daerah. Oh iya, konon para warganet semakin berani speak up tentang istilah pasangan manipulatif setelah mendengarkan lagu ini.
#13 Ngamen 2
Bagi yang sering naik bus kota kelas ekonomi, dapat dipastikan akrab dengan lagu yang sering dinyanyikan oleh kawan-kawan kita dari seniman jalanan. Lirik lagunya sungguh menggugah meskipun terkadang ada beberapa bagian yang dimodifikasi supaya lebih menghibur, misalnya: Di akhirat nggak ada soto babat, nggak ada roti coklat, nggak ada Enny Arrow lewat, yang ada cuma malaikat. Kraaayyy….
#14 Wedi Karo Bojomu
Saya pribadi suka yang versinya Mbak Eny bareng OM Sagita. Suaranya yang serak dan aksi panggung yang berani membuat belio cukup lama merajai belantika musik dangdut koplo sebelum era Via Vallen dan Nella Kharisma menerjang. Konon, jargon asololey yang sering kalian dengar itu berasal dari celetukan beliau. Selain itu, ada juga celoteh, “Mas Malik, gendong.…”
#15 Salam Tresno
Buat yang belum pernah dengar, silakan cari lagu “Salam Tresno” yang dinyanyikan oleh Mbak Jihan Audy dan diiringi oleh OM New Palapa. Lirik lagunya bagus, suaranya jernih, Mas Alex Wibowo selaku tukang kecrekan alias tamborine juga sungguh kafah dan khusyuk. Tentu saja, the one and only: Cak Met as the Guardian of Kendang, the King of Koplo, and Lord of 4/4 from Eastern part of Java.
***
Nah, jamaah Terminal Mojokiyah yang selalu ingin menari dan bergoyang, demikianlah beberapa lagu dangdut koplo yang sekiranya dapat dimasukan sebagai playlist ke aplikasi pemutar musik pada gawai kalian semua. Ingat, kita memang tidak dapat serta merta mengubah dan memperbaiki ruwetnya dunia, tapi setidaknya kita dapat merayakannya dengan musik dangdut koplo. Itu.
BACA JUGA Pura-pura Menyukai Dangdut Koplo, Salah Satu Cara Bertahan di Pergaulan Masyarakat dan tulisan Bachtiar Mutaqin lainnya.