Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

13 Kosakata Bahasa Bali yang Mirip Bahasa di Jawa

Ni Putu Roshinta Dewi oleh Ni Putu Roshinta Dewi
13 November 2022
A A
13 Kosakata Bahasa Bali yang Mirip Bahasa di Jawa

13 Kosakata Bahasa Bali yang Mirip Bahasa di Jawa (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa Bali punya kosakata yang mirip dengan bahasa di Jawa

Indonesia dianugerahi keragaman budaya dan bahasa. Totalnya, ada 14 bahasa yang dituturkan lebih dari 1 juta orang di Indonesia. Itu yang punya penutur satu juga. Yang di bawah itu, buanyak banget. Satu daerah saja bisa punya 10 bahasa. Keragaman bahasa tersebut, biasanya melahirkan keragaman, tapi ada juga yang mirip. Bahasa satu daerah, bisa amat berbeda dengan daerah lainnya. Tapi, ada juga kosakata yang sama, tapi punya arti yang berbeda menurut daerah masing-masing.

Misalnya antara Bali dan Jawa. Ada kosakata yang mirip dan memiliki arti yang sama. Ada juga kosakata yang mirip tetapi memiliki makna yang berbeda. Seperti kata lanang yang berarti laki-laki dan kuping yang memiliki arti telinga.

Selain itu, masih banyak bahasa yang punya kosakata mirip, tapi arti berbeda. Apa saja perbedaan kosakata Jawa dan Bali? Markicek!

#1 Kenyang

Kenyang artinya kondisi ketika sudah puas makan atau perut sudah penuh dengan isi makanan. Eitsss, saat mengucapkan kata kenyang kepada masyarakat Bali, kamu perlu berhati-hati, Lur! Dalam bahasa Bali, kata Kenyang artinya alat kelamin pria yang mengalami ereksi.

#2 Cicing

Dalam bahasa Sunda, kata Cicing berarti diam. Beda arti dalam bahasa Bali, nih. Cicing dalam bahasa Bali artinya anjing. Waduh, jangan sampai salah ucap ya, lur. Bahaya! Wkwk.

 #3 Mbok

Mbok atau embok dalam bahasa Bali dan bahasa Jawa berkaitan dengan umur. Kata mbok dalam bahasa Bali artinya panggilan untuk kakak perempuan. Sedangkan, dalam bahasa Jawa, Mbok artinya panggilan untuk seorang ibu.

#4 Banyu

Dalam bahasa Jawa, Banyu berarti air. Sedangkan, dalam bahasa Bali, kata Banyu berarti air beras.

Baca Juga:

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang

#5 Budal

Budal dalam bahasa Jawa memiliki arti berangkat. Sebaliknya, bagi orang Bali, budal berarti pulang. Meski sama, tapi dua kata ini memiliki arti yang berbeda. Kebalik ya!

#6 Wayah

Wayah dalam bahasa Jawa artinya waktu. Sedangkan, wayah dalam bahasa Bali artinya tua/paling tua/dewasa.

#7 Cokot

Meski memiliki kosakata yang sama, namun kata cokot juga memiliki arti berbeda, lur! Cokot dalam bahasa Jawa artinya gigit atau menggigit. Sebaliknya, bagi orang Bali, Cokot artinya mengambil.

#8 Gedang

Dalam bahasa Jawa dan Bali, Gedang memang sama-sama nama buah. Tapi, ternyata buahnya berbeda, nih! Gedang dalam bahasa Jawa berarti pisang. Sementara, Gedang bagi orang Bali artinya pepaya. Bahaya juga nih, Lur, buat kamu orang Jawa yang tinggal di Bali dan punya teman warga lokal. Saat minta dibelikan gedang eh ternyata datang buah yang berbeda. Hehehe. Sekarang sudah tahu kan? Jadi, jangan salah ya!

#9 Rabi

Rabi dalam bahasa Jawa artinya menikah. Sedangkan, Rabi bagi orang Bali artinya istri.

#10 Prabu

Dalam bahasa Jawa, Prabu berarti raja. Sementara, dalam bahasa Bali, Prabu berarti kepala.

#11 Ngajeng

Ngajeng dalam bahasa Jawa berarti di depan. Sedangkan, ngajeng dalam bahasa Bali artinya memakan makanan.

#12 Ngadek

Ngadek dalam bahasa Jawa berarti berdiri. Sedangkan, dalam bahasa Bali Ngadek berarti mencium bau.

 #13 Cokor

Dalam tingkatan bahasa Jawa kasar, cokor berarti kaki. Akan tetapi, kata cokor masuk dalam tingkatan bahasa alus di Bali yang juga berarti kaki. Sedangkan, tingkatan bahasa kasar dari kaki adalah batis.

Nah, itu dia 13 kosakata yang mirip tapi memiliki arti beda dalam bahasa Jawa dan Bali. Semoga menambah wawasan kamu, ya! Ada kosakata lain nggak? Kalau ada, silahkan share di kolom komentar ya, Lur.

Penulis: Ni Putu Roshinta Dewi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Bali

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 November 2022 oleh

Tags: bahasa baliBahasa Jawa
Ni Putu Roshinta Dewi

Ni Putu Roshinta Dewi

Lahir di Jakarta. Scorpio sejati. Lulusan Administrasi. Suka musik dan nulis. Akun instagram: @niputuroshinta

ArtikelTerkait

Hargai Orang yang Belajar Bahasa Jawa, dong. Jangan Sedikit-sedikit Dibilang Nggak Pantas terminal mojok.co

Bingungnya Penutur Bahasa Jawa Memilih Panggilan

27 Desember 2020
Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan

Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan biar Cepat Akrab

19 Juli 2024
Orang Cirebon Terlalu Jawa untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Jawa Mojok.co

Orang Cirebon Terlalu Jawa untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Jawa

12 Januari 2024
10 Istilah Makan dalam Bahasa Jawa dari Ngemrus hingga Nguntal Terminal Mojok

10 Istilah Makan dalam Bahasa Jawa dari Ngemrus hingga Nguntal

17 Juni 2022
Hargai Orang yang Belajar Bahasa Jawa, dong. Jangan Sedikit-sedikit Dibilang Nggak Pantas terminal mojok.co

Hargai Orang yang Belajar Bahasa Jawa, dong. Jangan Sedikit-sedikit Dibilang Nggak Pantas

30 November 2020
8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine” Mojok.co

8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine”

29 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.