Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang

Wulan Maulina oleh Wulan Maulina
1 Oktober 2025
A A
10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang Mojok.co

10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika berbicara soal Pemalang, orang-orang sering salah mengira dengan Malang. Nama kedua daerah itu memang mirip, tapi aslinya sangat berbeda. Malang berada di Jawa Timur, sementara Pemalang adalah sebuah kabupaten di Jawa Tengah. 

Pemalang mungkin tidak ternama seperti Malang. Namun, tinggal di kabupaten ini sangatlah nyaman dan asyik. Udara masih segar dan kultur kebersamaan warganya masih terjaga. Benar-benar daerah idaman untuk mereka yang ingin mlipir dari hiruk pikuk kota besar. 

Semua tentang menetap di Pemalang itu sempurna kecuali bahasanya. Bahasa yang digunakan di Pemalang memang bahasa Jawa, tapi logat ngapak di sana ternyata sangat kental. Nah, kalau tidak terbiasa dengan logat ngapak, kemungkinan kalian akan sulit untuk menyesuaikan diri. Sekalipun berasal dari daerah yang sehari-hari bertutur dalam bahasa Jawa, bahasa orang-orang Pemalang sungguh menantang.  

Di bawah ini beberapa kosakata bahasa Jawa Pemalang yang terdengar asing di kuping banyak orang. 

#1 Tidak ada toples, adanya pregelet 

Bagi orang-orang yang tinggal di Jogja, Semarang, dan Solo, toples berarti wadah dari plastik atau kaca untuk wadah makanan. Namun, benda ini disebut lain di Pemalang. Wadah semacam itu disebut dengan pregelet di Pemalang. Jadi jangan kaget kalau orang-orang di sana nggak familiar dengan toples wadah makanan yaa. 

#2 Gembus di Pemalang disebut dengan dages

Kalian jangan terheran-heran kalau ada orang ingin membeli dages ke penjual gorengan. Sebab, orang Pemalang lebih akrab dengan kata dages daripada gembus. Bagi yang belum tahu, gembus adalah gorengan yang terbuat dari bahan dasar tahu yang difermentasi. 

#3 Loken, untuk menanyakan sesuatu

Di dalam bahasa Jawa kalian mungkin mengenal “mosok?” atau “mosok iyo?” sebagai penekanan ketika hendak mengonfirmasi sesuatu. Nah, di Pemalang beda lagi. Kata-kata itu bisa diganti dengan “loken”. 

#4 Pan maring ngendi?

Orang-orang yang sehari-hari bertutur bahasa Jawa mungkin hanya familiar dengan kata “ngendi” dalam kalimat “Pan maring ngendi?” Sementara “pan maring” adalah dua kata yang benar-benar asing. Saya beri tahu di sini ya, “pan maring ngendi” kurang lebih artinya mau ke mana. 

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

#5 Anjingaken kata yang bikin salah paham

Kata yang satu ini kerap bikin salah paham karena ada “anjing” dalam “anjingaken”. Bagi orang-orang yang belum tahu, mungkin bisa diartikan umpatan. Padahal dalam bahasa Jawa Pemalang, kata ini berarti dimasukkan. Misal, ““munthule wus dianjingaken ngumah kabeh” yang artinya ketelanya sudah dimasukkan ke rumah semua.

#6 Orang Pemalang lebih familiar dengan kata cengis daripada lombok

Jangan kaget kalau orang Pemalang menyebut cabai bukan lombok seperti bahasa Jawa pada umumnya. Mereka lebih akrab dengan kata cengis. Bagi yang belum tahu, cengis ini merupakan jenis cabe yang sering digunakan dalam gorengan.

#7 Tebluk diucapkan saat orang Pemalang mengantuk

Daripada turu, orang Pemalang lebih sering menggunakan kata teblug. Terdengar aneh memang, tapi itulah kata yang mereka gunakan ketika sudah mengantuk. Contohnya begini, “Aku kesel langsung tebluk” yang artinya aku capek, langsung tidur.

#8 Asrep

Bahasa Jawa ngapak Pemalangan kaya akan kosakata tentang rasa. Misalnya saat menyebut rasa hambar atau tawar biasanya mereka menggunakan istilah asrep. Asrep menggambarkan makanan yang nggak ada rasanya alias hambar. Contoh kalimatnya, “Masakane asrep, kurang uyah” artinya masakannya hambar kurang garam.

#9 Jreged 

Bahasa Jawa orang Pemalang juga sangat ekspresif. Mereka punya kata-kata khusus untuk menggambarkan ekspresi tertentu. Misal, untuk menunjukkan kekagetan, mereka punya kata “jreged”. Kata yang saya yakin asing di kuping mereka yang sehari-hari bertutur dengan bahasa Jawa. 

#10 Bahasa Jawa Pemalang yang kaya dalam penyebutan ubi

Orang Pemalang punya beragam kata “ajaib” untuk ketela atau ubi-ubian. Ada blegedud untuk talas, boled untuk ketela pohon, munthul untuk menyebut ketela rambat, dan bodin untuk menyebutkan singkong. Banyak dan unik kan?

Itulah beberapa kosakata yang sehari-hari digunakan orang Pemalang dan mungkin terdengar aneh untuk banyak orang. Bahkan, untuk mereka yang sehari-hari bertutur menggunakan bahasa Jawa, kata-kata itu mungkin terdengar asing. Apalagi ditambah logat ngapak yang kental. Pendatang perlu konsentrasi ekstrak untuk memahaminya. 

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Pemalang Nggak Bakal Dikenal Orang kalau 5 Hal Ini Nggak Dibenahi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: Bahasa Jawabahasa ngapakdialekjawa tengahlogatngapakPemalang
Wulan Maulina

Wulan Maulina

Lulusan Bahasa Indonesia Universitas Tidar. Suka menulis tentang kearifan lokal dan punya minat besar terhadap Pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Beranggapan memelihara kata ternyata lebih aman daripada memelihara harapan.

ArtikelTerkait

Heh! Ketua DPRD DKI Jakarta, Tegal Itu Tanah Revolusi! (Unsplash)

Nggak Sepantasnya Ketua DPRD DKI Jakarta Meremehkan Tegal. Tegal Itu Tanah Revolusi!

21 Agustus 2023
Selamat Tinggal Bekasi, Ternyata Semarang Lebih Indah untuk Ditinggali dialek semarang

5 Contoh Dialek Semarang yang Bisa Kalian Pelajari agar Taunya Nggak Cuma Dialek Jawa Timur Aja

8 September 2023
8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine” Mojok.co

8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine”

29 Juli 2025
4 Musisi Jawa Legendaris yang Nggak Kalah Keren dari Didi Kempot

4 Musisi Jawa Legendaris yang Nggak Kalah Keren dari Didi Kempot

3 September 2023
5 Julukan yang Cocok Disematkan untuk Demak, Mulai dari Kota Kincir Angin hingga Jalan Seribu Lubang

5 Julukan yang Cocok Disematkan untuk Demak, Mulai dari Kota Kincir Angin hingga Jalan Seribu Lubang

8 Mei 2024
5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung Mojok.co

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

25 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.