Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

10 Hal yang Bikin Nggak Betah dan Kecewa Selama Tinggal di Medan, Cabut Aja Langsung!

Fachri Syauqii oleh Fachri Syauqii
25 Juni 2024
A A
10 Hal yang Bikin Nggak Betah dan Kecewa Selama Tinggal di Medan, Cabut Aja Langsung!

10 Hal yang Bikin Nggak Betah dan Kecewa Selama Tinggal di Medan, Cabut Aja Langsung! (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kecewa dengan Medan dalam hal apa pun itu sudah biasa. Meskipun kota ini sudah sedikit berubah, tapi nggak ngaruh apa-apa buat warganya. Yah, daripada semakin kecewa dan sakit hati, mending kelen cabut sajalah dari sana. Mohon maaf ya saya mengatakan demikian. Akhir-akhir ini memang entah kenapa Medan sungguh mengecewakan. Dan ini menjadi pertanda sebaiknya kita nggak perlu melanjutkan hidup di sana.

Sebagian kawan saya, terutama yang tinggal di jantung kota Medan, mengatakan kalau hidup dan tinggal di Medan sudah agak manusiawi. Misalnya, aspal jalan yang sudah membaik. Tapi, itu pun harus dikritik dulu baru diperbaiki.

Nah, sebagai orang yang sudah lama tinggal di Medan, saya harus mengakui kalau sebenarnya Medan gitu-gitu saja, bahkan semakin mengecewakan. Setidaknya ada 10 alasan yang mendasari kekecewaan tersebut.

#1 Begal yang nggak ada habisnya di Medan

Kasus begal di Medan akhir-akhir ini marak terjadi. Saking seringnya, kasus pembegalan nggak cuma terjadi di malam hari, pelaku sudah berani melakukannya di siang hari!

Cobalah pikir, nggak malu orang itu beraksi di tengah keramaian orang. Bahkan para pelaku nggak peduli batasan usia. Mau siapa pun disikat sama mereka.

Saya takut berkomentar soal bagaimana tindakan dari aparat penegak hukum, ya. Soalnya pelaku pembegalan ini mulai meresahkan. Jadi mencari keamanan di Medan sudah sangat sulit.

#2 Buang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan

Saat jalan di jantung kota Medan, kalian mungkin akan menilai kalau kota ini sudah cukup bersih. Eh, tapi tunggu dulu. Coba saja keliling beberapa menit di sini, pasti kalian bakal melihat pemandangan pengendara mobil yang membuka kaca mobilnya dan dengan santainya membuang sampah plastik sembarangan.

Itu masih belum seberapa. Kalau kalian jalan-jalan ke pinggiran kota seperti daerah Pancing dan Tembung, sepanjang pinggiran jalan menuju kanal sungai itu telah menjadi tempat pembuangan sampah para warga. Sampahnya beragam, mulai dari sampah plastik kemasan makanan, minuman, sampai peralatan rumah tangga.

Baca Juga:

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Sebagai Orang Surabaya, Saya Pikir Jalanan Medan Sudah Paling Barbar, Ternyata Jalan Jamin Ginting Jalur Karo Lebih Tidak Beradab

#3 Menerobos lampu merah dan melawan arah di Medan tandanya sudah jago berkendara

Apa itu SIM? Di Medan sih nggak laku. Apalagi menaati peraturan lalu lintas.

Bagi pendatang yang ingin uji skill berkendara, tampaknya Medan bisa menjadi tempat latihan yang cocok. Gimana nggak cocok, semua warga sini kalau ada lampu merah main terobos saja.

Baru-baru ini terekam aksi seorang pengendara motor yang mampu menerobos mobil-mobil yang sedang melaju karena sudah lampu hijau. Belum lagi kebiasaan warga Medan yang suka melawan arah. Melawan arah sepanjang 2 kilometer pun kenapa nggak. Sekacau-kacaunya jalanan di Jakarta dan Surabaya, masih lebih barbar jalanan di Medan.

#4 Kebiasaan ngopi itu ada maksud tertentu

Kota Medan nggak punya kebiasaan duduk berlama-lama di warung kopi (warkop) atau coffee shop. Mendingan kerja daripada menghabiskan uang demi nongkrong bareng teman yang kisaran harga secangkir kopinya Rp15.000.

Di kota ini, orang ngopi karena punya maksud dan tujuan tertentu. Biasanya yang ditanyakan macam, “Ada nggak lowongan kerja untuk kita, Abangda?” atau “Apa bisnis kita hari ini, Abangda?” Kalau nongkrong di warkop atau coffee shop hanya untuk memesan secangkir kopi lalu duduk berlama-lama tanpa ada urusan sih mending ngopinya di rumah saja.

#5 Dipenuhi wisata mall mewah

Sebenarnya alih-alih mall, Medan punya beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi. Misalnya ada Medan Zoo, Pantai Cermin, Danau Linting, dll. Tapi semua tempat wisata itu kondisinya bikin kecewa soalnya kurang bersih, tiket masuknya mahal, banyak tukang parkir liar dan preman di mana-mana.

#6 Gaya hidup hedon warga

Kadang untuk mengatasi kejenuhan karena sudah kerja dari hari Senin hingga Jumat, warga Medan biasanya pergi ke mall seperti Podomoro, Sun Plaza, Medan Mall, Thamrin Plaza, Manhattan Plaza, Mall Centre Point, Lippo Plaza Medan, Ring Road City Walks Mall, Cambrigde City Square, Focal Point Medan, Deli Park Mall, Carrefour Mall, dan masih banyak lagi. Lantaran di sini banyak mall, jangan coba-coba punya penghasilan di bawah 2 juta.

#7 Kota Medan penuh dengan masalah

Kalau mau mencari kedamaian dan kenyamanan di kota ini, kalian salah. Sebab kota ini justru sebaliknya, dipenuhi banyak masalah. Atau, kalian tipe orang yang suka berinteraksi di berbagai komunitas? Medan bukan jawabannya. Alih-alih menambah relasi, kalian yang akan dimanfaatkan oleh orang-orang Medan.

#8 Jalanan Medan penuh polusi udara dan suara

Berdasarkan data IQAir, kualitas udara di kota ini berada pada tingkat sedang. Tapi coba lihat langsung kotanya. Polusi dan debu rasanya nyaman tinggal di sini. Belum lagi kalau jalanannya rusak dan warga menutup lubang jalan dengan batu atau pasir, semakin menyala polusinya, Abangkuuu!

Selain polusi udara, ada juga polusi suara di sini. Membunyikan klakson adalah keharusan, kalau nggak kalian nggak akan pernah diakui pengendara kota ini.

#9 Tukang parkir liar sudah menjadi profesi

Baru-baru ini pemkot sudah menetapkan kebijakan untuk membayar parkir lewat QRIS. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menertibkan parkir-parkir liar di sudut kota.

Tapi, apa itu tertib? Juru parkir liar justru tetap saja mondar-mandir di jalanan Medan. Penghasilan mereka bisa sampai 1 juta per malam padahal kerja mereka hanya duduk dan memperhatikan kendaraan yang masuk. Ditambah lagi tiap Alfamart dan Indomaret di sini masing-masing pasti punya satu jukir.

#10 Medan… ah, sudahlah

Terakhir, saya hanya mau berpesan kepada para pendatang di Kota Medan kalau kalian nggak salah untuk kecewa pada kota ini dalam hal apa pun. Nggak usah berekspektasi tinggi akan kota ini, dan jangan pernah berharap juga kota ini bakal berubah. Kalau kalian merasa kecewa, itu adalah pertanda bahwa kalian tertantang dengan suasana dan tempat baru…

Penulis: Fachri Syauqii
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA GTA Lokal Real Life: Situasi Jalanan Kota Medan Begitu Kacau, Sabar Dikit Kenapa sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Juni 2024 oleh

Tags: Kota MedanMedansumaterasumatera utaraSumatrasumatra utara
Fachri Syauqii

Fachri Syauqii

Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam.

ArtikelTerkait

bahasa medan Kata 'Apa' dalam Konteks Bahasa Medan Itu Sakti dan Serbaguna terminal mojok.co

Jangan Asal Manggil Uwak di Medan

12 Maret 2021
Bika Ambon, si Manis Legit yang Ternyata Berasal dari Medan

Bika Ambon, si Manis Legit yang Ternyata Berasal dari Medan

30 Agustus 2022
Sebagai Orang Surabaya, Saya Pikir Jalanan Medan Sudah Paling Barbar, Ternyata Jalan Jamin Ginting Jalur Karo Lebih Tidak Beradab

Sebagai Orang Surabaya, Saya Pikir Jalanan Medan Sudah Paling Barbar, Ternyata Jalan Jamin Ginting Jalur Karo Lebih Tidak Beradab

22 November 2025
marine pesisir barat pantai sumatera mojok

Pesisir Barat, Mutiara di Pojok Tanah Sumatera

15 November 2020
Derita Tinggal Jalan Sempit Dekat Sekolah Elit di Medan: Pergi Sekolah dan Kerja Harus Pagi Buta biar Nggak Rebutan Jalan!

Derita Tinggal Jalan Sempit Dekat Sekolah Elit di Medan: Pergi Sekolah dan Kerja Harus Pagi Buta biar Nggak Rebutan Jalan!

24 Agustus 2025
Rekomendasi 10 Makanan Khas Batak Halal yang Menggugah Selera

Rekomendasi 10 Makanan Khas Batak Halal yang Menggugah Selera

17 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.