Drama Korea sering kali dicap terlalu dramatis atau kebanyakan orang di sini menyebutnya menye-menye. Padahal alih-alih melakukan dramatisasi yang bikin geli, ada juga drama Korea yang menggunakan pendekatan realistis. Lantaran drama-drama slice of life dan realistic fiction memang jumlahnya nggak sebanyak genre lain, menjadi wajar jika orang yang belum nyebur ke kolam drakor menilai drama Korea sebagai drama yang menye-menye. Untuk mematahkan anggapan kebanyakan orang soal drama Korea ini, berikut saya rekomendasikan 10 drama yang menyajikan cerita realistis.
#1 Misaeng
Misaeng atau Misaeng: Incomplete Life adalah drama perkantoran yang paling realistis. Misaeng mampu menggambarkan kehidupan kerja di Korea Selatan secara nyata tanpa embel-embel dramatisasi murahan yang sering kita jumpai di drama serupa. Misaeng nggak tergoda untuk menciptakan subplot romance yang cheesy atau persaingan antarpekerja yang dilebih-lebihkan. Drama ini memiliki naskah yang jujur dan diperankan dengan sangat baik oleh Lee Sung Min, Im Si Wan, Kang So Ra, Kang Ha Neul, dan Kim Dae Myung.
#2 Live
Live adalah drama slice of life yang ditulis oleh Noh Hee Kyung. Live menceritakan suka dan duka para polisi. Mereka berusaha menjunjung tinggi nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga keadilan. Drama ini berfokus pada para siswa akademi kepolisian yang beranjak menjadi petugas. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa hidup menjadi aparatur negara bukanlah hal yang mudah. Live memotretnya dengan sudut pandang yang lebih membumi, tak seperti drama-drama investigasi yang kita tahu.
#3 Our Blues
Our Blues adalah sebuah antologi sepanjang 20 episode yang menceritakan kehidupan masyarakat Pulau Jeju dengan 14 karakter utama yang saling berkaitan. Selain itu, Our Blues juga dibintangi aktor-aktor terkenal seperti Lee Hyung Hun, Shin Min Ah, Kim Woo Bin, Han Ji Min, Uhm Jung Hwa, dan masih banyak lagi.
Drama yang sedang tayang di Netflix ini mengangkat banyak isu yang sulit dijawab dengan pasti. Misalnya, bagaimana cara seorang ayah menghadapi anak kesayangannya yang masih SMA hamil duluan, bagaimana cara meminta pertolongan pada teman lama yang ditinggalkan 20 tahun lalu, hingga persoalan kehidupan suami-istri yang rumit. Semua itu diceritakan dengan pendekatan yang realistis dan nggak bertele-tele.
#4 My Liberation Notes
Drama yang sedang panas-panasnya ini menggambarkan kehidupan tiga kakak-beradik dan satu orang asing yang berusaha membebaskan dari belenggu. Mereka ingin menjadi manusia yang bebas dengan definisi mereka masing-masing.
My Liberation Notes sangat realistis menggambarkan kehidupan masyarakat Korea Selatan, terutama pemuda. Drama ini juga menyisipkan pesan implisit soal N-po generation atau generasi yang menyerah pada sejumlah hal. Banyak penonton merasa relate dengan karakter-karakter yang ada dalam drama ini. Mereka seolah sedang menonton diri mereka sendiri. Tak perlu heran kalau di Twitter bertebaran kutipan-kutipan dari My Liberation Notes. Meski berjalan pelan, drama ini sama sekali tak membosankan.
#5 Dear My Friends
Dear My Friends adalah drama yang berfokus pada kehidupan para lansia. Seorang penulis berusia 40-an diminta orang tuanya untuk menulis novel tentang kehidupannya dan sahabat-sahabatnya yang sudah lanjut usia. Drama ini nggak ragu untuk mengambil sudut pandang orang lanjut usia dalam ceritanya. Dear My Friends akan sangat membosankan dan generik jika mengambil sudut pandang orang muda. Beruntung drama ini ditulis oleh Noh Hee Kyung yang piawai dalam menjahit cerita realistis.
#6 Be Melodramatic
Tak seperti judulnya, Be Melodramatic justru merupakan drama komedi yang segar. Be Melodramatic menceritakan susah-senang tiga perempuan berusia 30-an yang bekerja di industri film dan televisi Korea Selatan.
Drama yang ditulis oleh Lee Byeong Heon (Extreme Job) ini menyuguhkan cerita yang realistis tanpa dramatisasi yang berlebihan. Permasalahan setiap karakter digambarkan dengan pendekatan yang dekat dengan realitas. Misalnya, seorang sutradara dokumenter sukses yang susah move on dari mendiang suaminya, penulis drama yang berusaha menciptakan cerita baru dalam kehidupan percintaannya, seorang manajer produksi yang merupakan single parent, dan seorang laki-laki yang terjerat toxic relationship.
Meski terkesan suram, tapi drama Korea satu ini dikemas dengan unik dan menyenangkan. Layaknya kehidupan, nggak semuanya sedih-sedihan, pasti ada hal-hal yang menyenangkan meski sedikit. Drama ini dibintangi Jeon Yeo Bin (Vincenzo, Night in Paradise), Chun Woo Hee, Han Ji Eun, Ahn Jae Hong (Reply 1988), dan Gong Myung (Extreme Job).
#7 A Poem Day
A Poem Day merupakan medical drama yang agak berbeda. Drama ini nggak menceritakan kehidupan para dokter layaknya Hospital Playlist, melainkan keseharian ahli terapi fisik, terapis rehabilitasi, ahli radiologi, perawat, trainee medis, dan banyak lainnya.
Judul A Poem Day merujuk pada karakter Bo Young (Lee Yu Bi) yang sebenarnya ingin menjadi seorang penyair, tetapi karena keluarganya kurang mampu, dia memilih bekerja sebagai ahli terapi fisik. A Poem Day cukup realistis menggambarkan kehidupan di rumah sakit dan mengenalkan pekerjaan yang belum pernah diceritakan di drama Korea.
#8 My Mister
My Mister adalah drama paling suram yang pernah saya tonton. Menampilkan Lee Ji Eun (IU) dan Lee Sun Kyun, drama ini bercerita tentang pahitnya kehidupan seorang gadis yang terlilit utang dan seorang laki-laki 40-an yang menghadapi perceraian setelah istrinya berselingkuh dengan atasan di kantornya.
My Mister adalah drama yang dalam sekaligus indah karena menggambarkan kehidupan sehari-hari orang dewasa. Drama ini sangat “mentah” atau apa adanya—setiap adegan tidak perlu terlalu bertele-tele dan sok dramatis. Sebagai penonton, kita bisa memahami apa yang dirasakan karakter berdasarkan emosi yang diungkapkan oleh para aktor di setiap adegan. Mereka menggunakan emosi sebagai bahasa, dan saya tahu betapa sulitnya menciptakan adegan itu, terutama bagi para aktor.
Drama ini digarap oleh orang yang kompeten mulai dari penulis, sutradara, pengarah kamera, hingga aktor. Saran saya, jangan menonton drama ini secara maraton karena itu hanya akan membuat harimu penuh air mata. Lebih baik cicil satu per satu biar nangisnya nggak sekaligus gitu.
#9 Miss Hammurabi
Court room drama kebanyakan ditampilkan secara dramatis dan menegangkan. Misalnya, Law School, Lawless Lawyer, The Witch’s Court, Juvenile Justice, dan sebagainya. Namun, Miss Hammurabi nggak demikian. Drama ini menggambarkan pekerjaan hakim secara lebih membumi. Kita nggak akan melihat persidangan yang berapi-api, atau twist ala drama-drama court room lainnya. Kita justru akan diperlihatkan bagaimana para hakim menyiapkan persidangan, proses persidangan, hingga refleksi terhadap kasus yang mereka hadapi.
Miss Hammurabi akan sangat cocok untuk kamu yang sedang belajar ilmu hukum atau yang bercita-cita menjadi hakim. Sebagai tambahan, drama ini dibintangi oleh Go A Ra (Reply 1994), Kim Myung Soo, Sung Dong Il (Reply Series), Lee Elijah, dan Ryu Deok Hwan.
#10 Run On
Drama yang dibintangi oleh Im Si Wan, Shin Se Kyung, Choi Soo Young, dan Kang Tae Oh ini menceritakan mantan pelari cepat Kim Sun Gyeom (Im Si Wan) yang mendadak keluar dari timnas Korea Selatan karena suatu hal. Gara-gara kejadian ini, Sun Gyeom memilih membuka agensi olahraga. Di sisi lain, ada Oh Mi Joo (Shin Se Kyung), seorang penerjemah subtitle film.
Run On adalah romance yang realistis dan menghangatkan. Drama ini memberi kesan nyaman yang membuat kamu nggak bisa berhenti nonton. Padahal, Run On adalah drama yang slow-burn. Kamu juga nggak akan menemukan subplot pasaran yang sering dipakai di beberapa rom-com seperti misteri tentang orangtua dan twist-twist yang mendramatisasi drama secara berlebihan. Run On cocok untuk refreshing!
Kebanyakan 10 drama Korea yang menyajikan cerita realistis di atas memang slow-burn. Meski begitu, saya jamin kamu nggak akan kecewa menontonnya karena ceritanya sangat “kaya” dan relatable.
Penulis: Rizal Nurhadiansyah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Yeom Bersaudara ‘My Liberation Notes’ dan Fenomena N-po Generation di Korea Selatan.