Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Cerita Perjalanan Spiritual Penggembira Menuju Muktamar Muhammadiyah

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
21 November 2022
A A
Beranda Liputan Histori
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kecintaan yang membuat rela hati

Sebagai penggembira, mereka paham tidak punya keistimewaan untuk mengakses beragam hal. Tapi, mereka bertekad untuk memeriahkan acara ini. 

Mereka berdua mengaku lebih senang bisa berjumpa dengan warga Muhammadiyah dari berbagai daerah ketimbang bisa memasuki beragam arena Muktamar. Mereka ingin mendengar dan berbagi cerita dari beragam kalangan.

“Kita kan mau melihat perkembangan Muhammadiyah di suatu tempat. Kita mau bersilaturahmi keluarga Muhammadiyah Indonesia, bahkan ada yang dari luar negeri. Setelah melihat, ternyata banyak universitas dan bahkan SD Muhammadiyah sudah berkarya, kami ingin mengembangkan di daerah kita,” jelas Sutoyo.

Erdianto dan Sutoyo, penggembira muktamar dari Medan
Erdianto dan Sutoyo, penggembira Muktamar Muhammadiyah dari Medan. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Pengalaman yang ia lihat dan dapat di sini ingin ia bagikan ke para warga Muhammadiyah di kampung halaman yang tidak bisa datang. Sutoyo ingin mengabarkan betapa besar Muhammadiyah dengan jemaah, gerakan, dan amal usahanya.

Simpatisan Muhammadiyah di PCM-nya hanya bisa berangkat sepuluh orang. Jika dibandingkan dengan rombongan dari Jawa, satu cabang bahkan ranting, bisa membawa berbus-bus penggembira.

“Kami ingin pulang membawa semangat untuk jemaah di rumah,” lanjut Sutoyo dengan khidmat.

Baca Juga:

intoleransi, ormas.MOJOK.CO

Pemda dan Ormas Agama, “Dalang” di Balik Maraknya Intoleransi di Indonesia

19 September 2025
pam swakarsa, militer.MOJOK.CO

Riwayat Pam Swakarsa, Tukang Gebuk Bayaran Tentara yang Berupaya Dihidupkan Kembali. Ancaman Serius bagi Demokrasi

5 September 2025

Untuk datang ke sini mereka harus meninggalkan pekerjaan dan keluarga. Sutoyo misalnya, sehari-hari bekerja serabutan. Kadang narik ojol, berjualan pakaian, dan punya bengkel las. Sedangkan Erdianto merupakan pegawai di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Hampir dua pekan semua kesibukan ditanggalkan untuk menghadiri muktamar.

Di sudut lain ruangan ini, seorang lelaki paruh baya juga terlihat begitu antusias bercerita. Penggembira lain di duduk melingkar mendengarkan kisah dari lelaki asal Fak-fak, Papua Barat bernama Muhammad Ilyas itu (68) tahun itu.

Ia menceritakan betapa Muhammadiyah telah berperan besar di kehidupannya. Menjelaskan alasannya datang kemari seorang diri.

“Saking cintanya sama organisasi. Kalau dibelah dada ini, ada Muhammadiyah di dalam,” kelakarnya lelaki yang mengaku pensiunan pegawai RRI ini. Disambut tawa hangat para penggembira lain.

Kebersamaan mereka terasa begitu menyenangkan. Mereka bahagia bisa berjumpa dan berbagi cerita satu sama lain. Minggu (20/11) muktamar ditutup dan mereka akan kembali ke daerah masing-masing. Membawa semangat juang KH Ahmad Dahlan yang sudah mereka dapatkan di Surakarta.

Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Berkah Tukang Ojek yang Jadi Saksi Sejarah Muktamar Muhammadiyah

Halaman 2 dari 2
Prev12
Tags: Muktamarmuktamar muhammadiyahormasspiritual
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

intoleransi, ormas.MOJOK.CO
Ragam

Pemda dan Ormas Agama, “Dalang” di Balik Maraknya Intoleransi di Indonesia

19 September 2025
pam swakarsa, militer.MOJOK.CO
Mendalam

Riwayat Pam Swakarsa, Tukang Gebuk Bayaran Tentara yang Berupaya Dihidupkan Kembali. Ancaman Serius bagi Demokrasi

5 September 2025
11 daerah di Jawa Tengah (Jateng) punya Satgas untuk atasi premanisme ormas MOJOK.CO
Kilas

11 Daerah di Jateng Punya Satgas Anti Premanisme Ormas, Biar Tak Ganggu Investor

26 Juli 2025
Bukan Sekadar Pemberontak : Kisah Spiritual di Balik Perang Diponegoro
Video

Bukan Sekadar Pemberontak : Kisah Spiritual di Balik Perang Diponegoro

12 April 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
acara pernikahan kaesang dan ngunduh mantu kaesang-erina mojok.co

Erick Thohir Pastikan Acara Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina di Pura Mangkunegaran

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.