Kunci Es Buah PK bisa bertahan puluhan tahun
Usaha ini berhasil membuat orang asli Wonosari ini bisa hidup sejahtera di Jogja. Dengan bangga, Hadi bercerita kalau ia berhasil menyekolahkan kedua anaknya sampai sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM).
āDua-duanya lulusan UGM. Padahal saya cuman lulusan SMP,ā ucapnya bangga.
Ada kisah menarik tentang kedua anak Hadi tersebut. Saat sekolah dulu, mereka dianggap berasal dari keluarga tidak mampu karena orang tuanya berjualan es buah kaki lima. Bahkan sempat ditawari keringanan biaya sekolah.Ā
āYa namanya orang kan melihatnya berbeda-beda. Bagi saya tidak masalah yang penting anak tetap lancar sekolahnya,ā ujarnya tertawa.
Dua anaknya kini membantunya mengurus usaha. Istrinya juga aktif membantu. Namun, sekarang sedang menunaikan ibadah umrah di Mekkah. Pekan lalu, Hadi juga baru pulang dari Tanah Suci.
āGantian berangkatnya Mas, biar dagangannya nggak ditinggal,ā ujarnya santai.
Di cabang Pakuningratan, Hadi dibantu oleh delapan karyawan. Ada dua karyawan yang bahkan sudah ikut bersamanya sejak awal membuka lapak di trotoar tahun 80-an.
āItu dia sudah dari dulu ikut bantu di sini. Alhamdulillah betah,ā ujar Hadi sambil menunjuk seorang lelaki berbadan gempal yang sedang menyiapkan seporsi bakso. Lelaki itu menengok dan tersenyum.
Buat Hadi, kunci menjalankan usaha yang sudah bertahan hampir setengah abad ini adalah rasa senang. Hati yang senang saat bekerja dan melayani pelanggan membuatnya usahanya berkembang.Ā
āSelain itu juga memperhatikan karyawan. Ya coba memberikan yang terbaik untuk mereka. Tanpa mereka tidak bisa bertahan sejauh ini,ā tutupnya.
Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono