MOJOK.CO – Jodoh refleksi dari diri kita, begitu juga kos. Beda orang, beda tipe kos yang dicari. Berikut 5 tipe mahasiswa Jogja ketika mencari kos.
Bagi pendatang yang udah punya status mahasiswa Jogja, hidup di kos sudah jadi garis hidup. Ha yo wagu kalian merantau atau hidup mandiri tanpa tempat bernaung.
Nah, karena proses mencari kos bisa diibaratkan seperti mencari jodoh, banyak hal yang jadi perlu dipertimbangkan. Dari harga, kebersihan, peraturan, fasilitas, atau lingkungannya. Punya kos yang enak itu esensial, lho, buat mahasiswa Jogja.
Jodoh kita adalah refleksi dari diri kita, begitu juga kos. Beda orang, beda cara mencari kos. Mojok Institute membuat riset tipe-tipe orang dalam mencari kos. Tenang, Mojok tetap mematuhi kaidah PSBB, karena risetnya dilakukan sambil rebahan.
Tipe mahasiswa Jogja ketika mencari kos #1 yang m a h a l
Saya punya teman yang nggak mau kalau kosnya di bawah harga Rp800 ribu per bulan. Untuk ukuran Jogja, kos dengan harga segitu fasilitasnya cukup lengkap. Jadi dia tinggal bawa baju dan perkakas lain. Maklum, beliau mahasiswa Jogja anak orang kaya. Wani boros.
Saya pernah menanyai kenapa mencari kos di atas Rp800 ribu. Dia berkata kalau mencari kos di bawah harga segitu, pasti dapet hunian yang nggak beres. Entah apa yang dimaksud nggak beres, tapi pernah dia ngekos di bawah harga Rp800 ribu dan nggak betah.
Harga sewa kamar yang bikin dia nggak betah itu berapa coba tebak? Rp750 ribu. Gatheli tenan.
Tipe mahasiswa Jogja ketika mencari kos #2, uang makan > kos nyaman
Orang kayak gini biasanya mahasiswa Jogja fresh graduate. Baru dapet kerja dan belajar hidup mandiri. Gaji fresh graduate yang naudzubillah menyedihkan membuat orang-orang ini mencari kos seadanya. Yang penting uang makan tetap aman. Nggak salah sih, emang AC bikin kenyang? Ya nggak.
Orang seperti ini punya kepribadian yang nrimo ing pandum dan adaptif. Cocok banget hidup di Jogja. Beradaptasi dengan UMR yang kecil.
Contoh mahasiswa Jogja kayak gini ya saya sendiri. Cari kos super murah, tapi untung fasilitasnya nggak menyedihkan. Yang penting tabungan masih aman untuk beli makan dan mencukupi kebutuhan lainnya.
Tipe mahasiswa Jogja ketika mencari kos #3, kos nyaman > uang makan
Kebalikan dari tipe nomor dua. Nggak apa-apa uang makan sedikit, yang penting kos nyaman dan (lumayan) mewah. Saya punya teman yang kayak gini. Dia makannya sedikit dan jarang, makanya nggak bimbang waktu cari kos. Ya dia nggak mikir uang makan, asal cocok.
Tapi denger-denger dia kena tipes, sih. Mungkin kepribadian orang ini bisa digambarkan dengan slogan pemerintah, “Kerja, kerja, kerja, tipes.”
Tipe mahasiswa Jogja ketika mencari kos #4, yang penting bebas
Kos bebas adalah idaman. Ini nggak perlu ditanya sih ya, karena rasanya aneh kalau hidup mandiri tapi penuh kekangan.
Kalau ada mahasiswa Jogja cari kos bebas, jangan langsung dituduh mau zinah, ya. Bisa jadi mereka butuh kos yang bebas karena mau maksiat. Judi, misalnya.
Tipe “yang penting bebas” ini biasanya nggak suka diatur hidupnya. Tapi lumrah juga, soalnya kos penuh aturan itu kadang menjengkelkan.
Saya punya pengalaman ngekos di tempat yang penuh aturan. Suatu hari di 2015, ketika mau berangkat kuliah saya distop ibu kosan yang marah-marah karena seharian kemarin saya tidak berangkat ke kampus. Aturan kosnya memang melarang penghuni yang mahasiswa bolos. Saya diam saja dimarahi selama sejam dan akhirnya memilih untuk kembali ke kamar.
Padahal kemarin itu hari minggu, dan ibunya memang, maaf, sudah agak pikun. Huft.
Tipe mahasiswa Jogja ketika mencari kos #5, yang penuh aturan
Ini sih karena waktu nyari kos pasti bareng orang tuanya. Mampus wqwqwq.
BACA JUGA Negara Boleh Goblok, Kita Jangan dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.