Mentang-Mentang Mau Nikah, Perlukah Ratus Vagina?

MOJOK.CO Ratus vagina adalah proses penguapan vagina dengan asap yang merupakan hasil pembakaran ratus alias rempah. Tapi, apakah perawatan ini aman?

Menjelang hari pernikahan, paket perawatan di salon langsung jadi incaran sebagian besar perempuan. Body spa, lulur, hingga ratus vagina menjadi pilihan yang populer demi penampilan yang prima. Tapi, tapi, tapi, benarkah perawatan tersebut mutlak perlu dilakukan—khususnya ratus vagina yang berkaitan langsung dengan organ kewanitaan?

Banyak sumber yang telah membahas manfaat ratus vagina bagi para pelakunya. Manfaat-manfaat inilah yang kemudian menarik minat para calon pengantin untuk mengikuti tahap-tahap yang diminta karena, hey, siapa sih yang nggak mau punya vagina bersih dan sehat?

Sebagai gambaran, perawatan ratus vagina adalah proses penguapan vagina dengan asap yang merupakan hasil pembakaran ratus alias rempah. Ratus diletakkan di bawah, sedangkan kita dipersilakan duduk di atasnya dengan kursi. Banyak pihak percaya ratus dapat merawat kebersihan, kesehatan, hingga memperlancar aliran darah dan mengurangi bau tak sedap di area intim. Ia juga dianggap dapat mencegah keputihan dan menjaga kelembapan. Pokoknya, menggiurkan, lah, Sist~

Sayangnya, hingga saat ini, belum ditemukan hasil resmi penelitian atau uji klinis yang meng-iya-kan manfaat-manfaat yang disebut di atas. Malah, ratus vagina memiliki potensi munculnya iritasi pada vagina.

[!!!!!!11!!!!!!!111!]

Ketertarikan calon pengantin untuk mengikuti perawatan ratus agaknya harus tetap dikontrol, mengingat fakta bahwa sesungguhnya justru ada bahaya yang mengintai di balik jenis perawatan ini. Apa sajakah itu?

Pertama, ratus vagina justru bisa berbahaya bagi kulit vagina.

Pembakaran rempah, jika tidak tepat dilakukan, akan memberi pengaruh langsung pada organ kewanitaan. Apalagi, uap yang dihasilkan adalah uap bersuhu tinggi sehingga sangat mungkin memberikan risiko luka bakar.

Lebih parahnya lagi, uap panas ini ternyata justru merangsang munculnya ragi dan jamur pada vagina. Kalau sebelumnya diyakini bahwa ratus vagina dapat memperlancar aliran darah, yang terjadi sebenarnya adalah peningkatan aliran darah yang justru berbahaya karena menimbulkan rasa gatal yang mengganggu.

Kedua, ratus vagina membunuh bakter-bakteri baik, bukan hanya bakteri-bakteri jahat.

Seorang profesor dari Yale School of Medicine menyebutkan bahwa perawatan ini nyatanya membunuh bakteri baik yang dibutuhkan vagina melalui uap rempah yang disiapkan. Bahkan, ia mula-mula akan menggangu keseimbangan keberadaan koloni bakteri baik di sana. Padahal, bakteri-bakteri baik tadi memiliki fungsi untuk menjaga organ yang satu ini dari infeksi dan memastikan ketiadaan partikel asing dari luar untuk masuk ke dalam terlalu jauh. Duh, miris nggak, sih?

Ketiga, siapa bilang ratus vagina bisa menyeimbangkan hormon dan menjaga kesuburan?

Sebagai informasi, kesimbangan hormon kita, Ladies, diatur oleh kelenjar pituitary di otak dan indung telur, bukannya vagina atau rahim. Oleh sebab itu, pengasapan ratus ke organ kewanitaan jelas tak memiliki pengaruh langsung, alias—ya ngapain juga, helllawwww??? Lagi pula, kalau yang menjadi target dari uap tadi adalah rahim, sulit pula bagi kita memastikan bahwa asap bisa sampai menyentuh rahim yang letaknya di dalam sana.

Dari keseluruhan ‘kecurigaan’ di atas terhadap ratus vagina, calon-calon pengantin seharusnya tak perlu risau. Penting diingat, sesungguhnya kita pun bisa membersihkan dan menjaga kesehatan vagina sendiri tanpa perlu ratus-ratusan.

Lakukan aktivitas olahraga ringan, seperti berjalan kaki dan berlari, agar fungsi vagina dan kesehatannya tetap terjaga. Hindari juga konsumsi sembarang makanan—pilihlah diet makanan sehat yang mengandung banyak cairan. Bila perlu, lakukan pula senam kegel untuk melatih kekuatan otot panggul dan meningkatkan fungsi organ seksual.

Nah, bukankah hal-hal itu juga penting kita lakukan, dear calon pengantin—daripada antre ikutan ratus vagina di salon perawatan???

Hah, kita???

Exit mobile version