MOJOK.CO – Toko buku online menjadi salah satu usaha baru yang banyak digeluti oleh para pembaca buku. Keuntungan menjual buku secara online ternyata memang cukup menjanjikan.
Selama masa pandemi corona, banyak mal dan toko yang tutup. Tak terkecuali toko buku seperti Gramedia, Toga Mas, Social Agency, dan toko-toko buku besar lainnya. Padahal, di masa pandemi, buku boleh dibilang menjadi komoditi yang cenderung tetap dibeli oleh orang-orang. Masa karantina diri dan bekerja di rumah memang membuat orang-orang jadi punya waktu yang banyak untuk membaca buku.
Hal tersebut kemudian memunculkan fenomena baru, yakni munculnya banyak toko-toko buku online yang sebelumnya jumlahnya memang sudah cukup banyak dalam beberapa tahun terakhir ini.
Menggeluti usaha menjual buku memang bagi banyak orang dianggap cukup menyenangkan. Apalagi bagi orang yang benar-benar menyukai buku. Prinsipnya guyonnya, kalau nggak laku, ya dibaca sendiri.
Menjual buku juga sebenarnya bukan hal yang susah-susah amat. Sekarang, banyak penerbit yang dengan senang hati menerima reseller dan dropshiper baru demi semakin meluaskan pangsa pasar penjualan buku mereka. Beberapa penerbit bahkan benar-benar memberikan banyak fasilitas (membuatkan website, support system, materi visual, dll) untuk para resellernya demi mendongkrak menjaga dan merawat para reseller dan mendongkrak penjualannya.
Toko buku online, perlahan tapi pasti mulai menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan.
Maka, tak heran jika kemudian banyak yang penasaran berapa sih omset toko buku online itu?
Nah, sebagai salah satu media yang juga cukup dengan dunia buku, Mojok melalui Mojok Institute akan sedikit membahas tentang penghasilan jual buku online ini.
Secara umum, penjual buku mendapatkan untung dari margin diskon yang diberikan oleh penerbit kepada reseller. Marjin diskon ini umumnya antara 30-35 persen. Beberapa ada yang sampai 40 bahkan 45 persen, namun umumnya ya di angka 30-35 persen.
Untuk memudahkan hitungan, kita ambil angka tengah antara 30-35 persen, yakni 33 persen. Atau sepertiga lah.
Misal buku harganya 50 ribu, maka keuntungan yang didapat oleh penjual buku adalah sebesar 17 ribu. Kalau harga bukunya 100 ribu, keuntungannya 33 ribu. Begitu seterusnya.
Nah, di jaman sekarang, rata-rata harga buku umumnya berada di angka 75 ribuan. Sudah mulai jarang buku yang harganya jauh di bawah itu atau jauh di atas itu. Jadi perkiraan keuntungan per bukunya ya kasarnya 25 ribu.
Namun, tentu saja labanya tidak akan sepolos itu. Sebab penjual biasanya benefit tambahan untuk para pembelinya, bisa berupa bonus atau subsidi ongkir. Selain itu, ada juga printilan-printilan kecil termasuk biaya amplop berikut solasinya. Tetek-bengek seperti itu anggap saja 5 ribu setiap bukunya. Sisa untungnya jadi 20 ribu per buku.
Dengan patokan angka tersebut, bisa dihitung berapa penghasilan seorang penjual buku online.
Jadi, jika sebuah toko buku online bisa menjual 20 eksemplar dalam sehari, maka laba bersih yang ia dapatkan adalah sekitar 400 ribu rupiah. Kalau selama sebulan penuh ia konsisten bisa menjual di angka tersebut, maka ia bisa mendapatkan 12 juta rupiah.
Kalau toko buku online yang sudah besar dan penjualannya jauh lebih dari itu, jelas penghasilannya lebih besar lagi.
Gimana? Lumayan menjanjikan bukan?