MOJOK.CO – Dari seluruh perusahaan yang pernah ada di dunia, belum ada yang bisa mengalahka kekayaan VOC
Selama setidaknya dua dasawarsa terakhir, perebutan daftar perusahaan terkaya di dunia hampir selalu didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, energi, dan juga retail. Hal itu pulalah yang kemudian membuat daftar orang-orang terkaya didominasi oleh orang yang menggerakkan bisnis tersebut.
Apple, Microsoft, Google, Walmart, Chevron, BP, Exxon, dan kawan-kawannya hampir tak pernah beranjak dari daftar perusahaan-perusahaan terkaya.
Namun, tak banyak yang menyangka, jika list “Perusahaan terkaya” harus ditambah embel-embel “sepanjang masa”, maka perusahaan-perusahaan tajir di atas sampai kapan pun mungkin tidak akan pernah bisa menjadi yang terkaya, sebab ada satu perusahaan yang sekarang sudah bangkrut, tapi dulu pernah sangat kaya raya. Jauh lebih kaya ketimbang Apple, Chevron, Google, Microsoft, dan kawan-kawannya itu.
Ya, perusahaan itu adalah Vereenigde Oost-Indische Compagnie alias VOC atau yang oleh orang kita jaman dulu dikenal sebagai Kompeni.
VOC, tak bisa dibantah, adalah perusahaan terkaya sepanjang masa di dunia.
Perusahaan kongsi dagang Belanda ini berdiri tahun 1602 dan beroperasi di wilayah Indonesia (dulu Hindia Belanda) dan Asia Tenggara. Sementara itu, cakupan bisnisnya meliputi Afrika bagian selatan hingga Selat Magelhaens, terbentang dari Tanjung Harapan, Persia, Malaka, Siam, China, dan beberapa negara lain di Asia.
Perusahaan ini merupakan perusahaan super. Mereka menjalankan bisnis perdagangan komoditi rempah-rempah, ternak, sampai barang antik.
VOC tak ubahnya seperti sebuah negara, sebab, sebagai sebuah kongsi dagang, ia mendapatkan hak istimewa dari Pemerintah Belanda untuk membentuk angkatan perang, memutuskan untuk berperang atau berdamai, perebutan, penguasaan, dan memerintah daerah-daerah asing, menggunakan mata uang sendiri dan memungut pajak.
Dengan hak-hak istimewa yag dimiliki oleh VOC, mudah baginya untuk melebarkan sayap bisnisny dan mengembangkan profit perusahaannya. Mereka menerapkan praktik monopoli untuk banyak komoditi di banyak daerah, utamanya yang menjadi wilayah jajahan Belanda.
Perusahaan dengan logo yang sangat artsy dan estetique ini mempunyai banyak aset. VOC diketahui memiliki 150 ribu perahu dagang, 40 kapal perang, 50 ribu pekerja, dan juga angkatan bersenjata yang dimiliki secara pribadi sebanyak 10 ribu tentara. Itu belum termasuk aset komoditi dagangnya yang jumlahnya sangat banyak.
Di masa kejayaannya, tepatnya di awal 1600-an, nilai kekayaan dan seluruh aset VOC adalah sebesar 78 juta gulden atau US$7,9 triliun alias 118 kuardriliun rupiah, yang kala ditulis pakai angka menjadi 130.000.000.000.000.000.
Sebagai perbandingan, Apple yang saat ini disebut-sebut sebagai salah satu perusahaan terkaya di dunia itu aset kekayaannya hanya sepersepuluh dari nilai total aset VOC.