Dangdut koplo dan kendang adalah bagaikan satu kesatuan, keduanya seakan wajib diucapkan dalam satu tarikan napas. Kendang dalam koplo memang menjadi instrumen yang sangat penting. Sebab tanpa kendang, koplo tak pernah jadi koplo.
Banyak orang boleh bilang, bahwa semua lagu bisa dikoplokan. Hal ini sangat beralasan, toh kenyataannya memang begitu. Dari lagu Surat Cinta untuk Starla-nya Virgoun sampai lagu cadas Welcome to The Jungle-nya Guns and Roses, asal sudah digarap oleh para personel Sera, Monata, New Pallapa atau OM-OM lainnya, maka langsung koplolah dia.
Salah satu parameter koplo atau tidaknya sebuah lagu adalah dari faktor kendangnya. Ia yang memegang kendali. Lagu Surat Cinta untuk Starla tanpa iringan kendang hanyalah akan jadi lagu pop semata, begitupun dengan Welcome to The Jungle yang tanpa iringan kendang maka tetap akan jadi rock, bukan rockdut, apalagi koplorockdut.
Nah, bicara soal perkendangan dangdut koplo sekarang ini rasanya sangat lancang jika tidak menyingung sosok yang satu ini: Cak Met.
Jika selama ini Sodiq dikenal sebagai raja dangdut koplo, maka Cak Met adalah panglima dangdut koplo.
Ini tentu tak berlebihan, sebab selama ini, Cak Met memang dikenal sebagai salah satu pemain kendang koplo paling brilian. Ia menjadi role model para pemain kendang pemula yang sedang merintis karir.
Kepiawaiannya bermain kendang sampai membuat lelaki bernama asli Slamet Rudi Hartono ini punya julukan tersendiri di kalangan penggemarnya: Ky Ageng Slamet.
Pergumulan panjangnya dengan kendang sudah terjalin sejak lama. Cak Met sudah akrab bermain kendang sejak kecil. Ia bahkan sudah naik panggung saat masih kelas 5 SD. Boleh dibilang, ia besar oleh air susu ibu dan alunan bunyi kendang.
Di tingkat profesional, ia juga legenda. Cak Met sudah bergabung dengan New Pallapa (dulu Pallapa) sejak tahun 1998. Itu artinya, ia sudah hampir 20 tahun berkarir di panggung profesional perkendangkoploan.
Perjalanan panjang itu toh pada akhirnya memang menghasilkan buah yang manis. Pemain kendang sekaligus ikon New Pallapa ini membuktikan bahwa ia mampu mendapatkan kemapanan finansial dari bermain kendang.
Sebagai pemain kendang di New Pallapa, Cak Met boleh jadi mendapatkan honor yang jauh lebih besar dari pegawai kantoran mana pun.
Menurut sumber yang layak ditempeleng, dalam satu kali tampil, Cak Met dibayar sebesar 2,5-4 juta. Itu tentu saja jumlah yang luar biasa.
Padahal, dalam satu bulan, seperti lazimnya OM papan atas, New Pallapa bisa manggung sampai 30 kali. Sehingga jika diambil angka tengah honor Cak Met sebesar 3 juta rupiah, itu berarti, dalam satu bulan, Cak Met bisa mengantongi uang sebesar 90 juta rupiah.
Itu belum termasuk hasil pembagian saweran yang dalam satu bulan bisa mencapai angka 5 juta rupiah.
Selain itu, Cak Met juga sering mendapatkan cipratan uang hasil monetisasi konten video youtube dari konten kreator yang sering merekamnya saat tampil. Ia mengungkapkan bahwa kiriman dari konten kreator ini jumlahnya antara 2-3 juta per bulan.
Itu artinya, dari bermain kendang, Cak Met bisa memperoleh penghasilan sebesar 98 juta per bulan. Jumlah yang bahkan jauh lebih besar dari gaji resmi Jokowi sebagai presiden yang hanya 62 juta.
Sungguh, di tangan Cak Met, kendang adalah sebenar-benarnya sumber kemapanan.