Konvoi Kemenangan Kotak Kosong di Makassar oleh Pendukung Appi-Cicu Benar-Benar Yahud

MOJOK.CO ­Berbagai lembaga survei mengeluarkan hasil quick count kemenangan kotak kosong di Pilkada Kota Makassar. Meski begitu, pendukung lawan kotak kosong mengklaim menang dan mengadakan konvoi.

Setelah beredar foto-foto perbedaan perolehan suara dari berbagai TPS di Kota Makassar dengan hasil resmi di website KPU, sekelompok orang yang diindikasi merupakan pendukung pasangan calon tunggal Munafri Arifuddi-Andi Rahmatika Dewi (Appi-CIcu) menggelar konvoi kemenangan.

Dengan membawa banner bertuliskan: “Selamat Datang Walikota Baru 2019-2024 Appicicu”, pendukung berkonvoi menggunakan kendaraan dari Jalan Balaikota Makassar ke Jalan AP Pettarani. Dalam perjalanan, sekelompok orang ini memproklamirkan kemenangan Appi-Cicu dari kotak kosong.

Sebagai calon tunggal Pemilihan Walikota Makassar, Appi-Cicu yakin menang 53 persen dari kotak kosong yang menurutnya hanya memperoleh 47 persen. Hasil ini didasarkan pada hasil perhitungan yang dilakukan oleh tim sukses Appi-Cicu.

Padahal, jika menilik dari hasil quick count banyak lembaga survei, suara 53 persen justru didapatkan dari kotak kosong dan pasangan yang didukung oleh 10 parpol penguasa DPRD Makassar ini hanya mendapatkan 46 persen suara saja.

Sebelumnya, pada Jumat (29/6) dini hari, massa pendukung Appi-Cicu sempat melakukan penjagaan di Kantor Kecamatan Tamalanrea, tempat penyimpanan surat suara. Puluhan orang ini mengaku ingin menjaga kantor kecamatan karena khawatir suara dukungan jagoannya dipangkas oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

Selanjutnya, massa pendukung Appi-Cicu masuk ke dalam Kantor Kecamatan Tamalanrea untuk mengecek keberadaan surat suara. Sambil dijaga ketat puluhan aparat Kepolisian dari Brimob dan Anggota Koramil Tamalanrea, beberapa perwakilan massa Appi-Cicu masuk ke dalam ruangan penyimpanan surat suara.

Menurut massa, hal ini perlu dilakukan karena mendengar kantor kecamatan habis kedatangan dua lurah. Curiga bahwa ada yang tidak beres, massa kemudian memilih mengecek sendiri ke dalam untuk melihat kotak suara. Meski sudah dijelaskan bahwa kedatangan lurah hanya untuk koordinasi yang memang biasa dilakukan sebagai tugas pemerintah daerah setempat, massa pendukung Appi-Cicu ini tidak percaya.

Kecurigaan ini sedikit tidak beralasan sebenarnya, sebab sekalipun sudah masuk ke dalam ruangan surat suara, massa ini malah berkumpul di depan kantor kecamatan dengan dalih akan ikut menjaga bersama aparat keamanan.

Diperbolehkannya massa pendukung Appi-Cicu masuk ke ruangan surat suara jelas jadi catatan yang mengherankan, sebab beberapa saat kemudian, wartawan Makassar malah dilarang meliput rekapitulasi hasil perolehan suara Pilkada Walikota Makassar yang dilakukan oleh KPU. Hal yang kemudian berantai dengan kejadian di mana surat suara form C1 yang sudah difoto oleh berbagai warga Makassar, menampilkan jumlah suara yang berbeda di website resmi KPU.

Sampai saat ini hasil resmi dari KPU Kota Makassar memang belum dikeluarkan sepenuhnya. Hanya saja, jika sampai ada perbedaan besar antara perolehan suara quick count dengan real count maka ada banyak hal yang patut dipertanyakan. Terutama untuk daerah yang berhasil mengalahkan kekuasaan partai politik di Kota Makassar.

Pertanyaan yang sama juga patut ditanyakan pada massa pendukung Appi-Cicu. Harus diakui, percaya diri betul mereka karena sudah merayakan kemenangan padahal hasil resmi KPU belum seutuhnya diumumkan. Atau jangan-jangan mereka sudah tahu kalau jagoan mereka memang akhirnya yang bakalan menang?

Wah, untuk warga Makassar, jangan takut, kami ada bersamamu. Uwuwuwuwu~

(K/A)

Exit mobile version