MOJOK.CO – Putus cinta rasanya menyakitkan. Maka, kamu harus punya langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi hal tersebut agar tidak terjebak pada kesedihan tak berkesudahan.
Putus cinta adalah tantangan terbesar setiap orang yang memutuskan menjalin hubungan dengan orang lain. Meski saat-saat pacaran terasa indah, segalanya akan berubah menyakitkan saat putus cinta terjadi. Benci, marah, sedih, hingga perasaan terbuang—semuanya muncul menjadi satu. Apalagi, kalau alasan putusnya adalah diselingkuhi. Beuh, kesel!
Namun, sebagai media yang ingin menebar kebahagiaan, Mojok Institute tentu tidak ingin kamu-kamu semua terburuk pada jurang kesedihan mendalam. Oleh karena itu, kami telah merumuskan sedikitnya 5 hal yang bisa kamu lakukan setelah putus dengan dia yang tadinya kamu pikir sebagai the one:
1. Ganti Nama Kontak
Jika sebelumnya kamu menamai (mantan) kekasihmu dengan embel-embel “Sayang”, “Baby”, dan lain sebagainya, kami sarankan kamu segera menghapus nama pemanis tersebut. Secara sederhana, kamu bisa menggantinya dengan nama asli mereka, sama seperti nama-nama lain yang ada di kontakmu.
Jika masih merasa kurang puas, kamu bisa mengganti nama mereka dengan julukan yang kamu mau, seperti “Mantan ke-28”, “Orang Lewat”, “Jangan Diangkat”, atau bahkan langsung menghapusnya sekalian. Pokoknya, pastikan kamu tidak lagi mengasosiasikan nomornya dengan memori romantis di kepalamu~
2. Edit Bio di Instagram
Beberapa anak kekinian cenderung menuliskan nama kekasih di bio Instagram atau Twitter. Hampir sama, di Facebook pun mungkin kamu masih menuliskan status “In a relationship with” dengan kekasihmu tadi. Nah, setelah putus cinta, pastikan kamu menghapus namanya dengan segera untuk menghindari perasaan makjlebjleb terus-menerus setiap kali membuka profilmu sendiri.
Kini, biomu yang tadinya bertuliskan “Aliando’s” bisa kamu ganti dengan “Jos gandhos” atau kata-kata mutiara seperti yang kamu temui di Google. Bisa juga, kamu menggantinya dengan deskripsi baru yang lebih sesuai untukmu. Ingat, me-rebranding diri sendiri itu perlu, apalagi kamu baru saja resmi menjadi jomlo ting-ting!
3. Nangis
Kamu pikir, setelah ganti nama kontak dan edit bio di media sosial, masalah akan selesai begitu saja? O, jelas tidak. Tentu, kamu akan mengalami masa-masa berkabung yang membuatmu ingin menangis tanpa henti karena sakit hati.
Kok bisa-bisanya dia sejahat itu? Kok kamu harus dikhianati? Kok dia ternyata tidak sesayang itu sama kamu? Pertanyaan-pertanyaan ini bakal terus berputar di kepalamu sebagai pemantik air matamu sendiri. Maka, menangislah sejadi-jadinya. Kalau perlu, tangisi juga hal-hal lainnya yang terjadi di hidupmu agar tangisanmu lebih efektif, misalnya karena kamu belum punya uang untuk bayar kosan, skripsi belum kelar, kerjaan numpuk, dan lain sebagainya.
4. Menghargai Diri Sendiri
Langkah selanjutnya setelah menangis adalah menangis terus-terusan. Tanpa henti, kamu mungkin saja meratapi kepergiannya dan berharap dia akan kembali memperjuangkanmu. Beberapa orang bahkan secara berani meneror mantannya. Pada titik ini, tanpa disadari, putus cinta membuat beberapa orang lupa untuk menghargai diri sendiri.
Tapi, seberapa pentingnya (mantan) kekasihmu untuk dipertahankan, sih? Apakah dia bahkan menyayangimu sebesar kamu menyayanginya? Jika ya, kenapa dia memilih mengkhianatimu? Tidakkah kamu merasa bahwa semestinya kamu mendapatkan orang yang jauh lebih menghargaimu?
Jadi, ladies, mari kita bertanya pada diri kita masing-masing: apakah aku cukup berharga untuk mengejarnya kembali? Apakah dia orang yang memang berharga untukku?
5. Menjalani Hidupmu Kembali
Setelah mengatur kembali feed Instagram (karena kamu harus menghapus foto-foto mantan) serta me-mute atau unfollow akun mantan, kamu harus ingat bahwa hidupmu akan terus berjalan. Kamu bisa saja menghabiskan waktu seminggu setelah putus di dalam kamar dan menangis sembari menghindari berangkat ke kampus atau ke kantor karena merasa terpuruk, tapi kamu juga harus ingat bahwa tugas-tugas kuliah dan kerjaan masih dengan setia menantimu.
Maka dari itu, keluarlah dengan gembira. Angkat kepalamu tinggi-tinggi ke arah matahari. Silau, sih, tapi setidaknya kamu akan tahu sesuatu: di dunia ini, masih banyak hal yang bercahaya—jauh berbeda dengan cintanya yang selama ini ternyata palsu dan surem.
Semangat selalu, jiwa-jiwa yang patah dan akan bangkit dengan segera!