Rekomendasi 5 Film Korea yang Nggak Melulu Cengeng

MOJOK.CO Kata siapa film Korea cuma bisa teriak “Oppa, Opaa!” dan cengeng? Coba deh, kamu tahu film-film keren di bawah ini nggak?

Di zaman di mana literasi industri populer kreatif mulai dimasuki produsen-produsen dari negeri Korea Selatan (dan zaman di mana BLACKPINK is the revolution), kebanyakan orang ternyata masih menganggap drama dan film Korea tidaklah lebih dari kebohongan romantis yang disajikan untuk penonton-penonton yang mudah baper karena cerita yang cengeng. Nggak macho, gitu.

Tapi, benarkah demikian?

Apakah semua film Korea se-cengeng itu? Apakah jalur cerita film Korea hanya terbatas pada dialog “Uljimayo” atau “Saranghaeyo oppa” yang akan diikuti dengan adegan mengharukan sepanjang sisa film?

Daripada berpikiran sempit dan cupet, lebih baik kamu sisihkan waktu menonton film-film Korea rekomendasi Mojok berikut ini, agar kamu tahu bahwa film Korea tidaklah hanya soal drama dan cinta-cintaan yang memble:

1. Oldboy (2003)

Ditulis oleh Park Chan-wook, film ini bercerita soal tokoh bernama Dae-Su yang “disekap” selama 15 tahun di sebuah rumah. Meski disekap, Dae-Su sendiri tidak mengetahui apa alasannya, serta apa pula yang membuat keluar dari tempat itu selama bertahun-tahun. Terlebih, ia diberi fasilitas yang cukup dan makanan di sana.

Sekeluarnya Dae-Su dari “penjara” tadi, ia bertemu dengan seorang wanita yang menunjukkan simpati padanya. Bersama-sama, mereka mencari tahu siapa dalang di balik penyekapan Dae-Su selama 15 tahun.

Namun, sekalipun Dae-Su berhasil menemukan pelaku, apakah masalah akan selesai jika Dae-Su lantas membunuhnya? Tentu saja tidak, karena yang ia cari adalah alasan yang membuatnya terpaksa terkurung selama 15 tahun. Dengan menarik, film Oldboy ini menghanyutkan perasaan penonton dengan twist yang akhirnya membuka alasan mengejutkan kenapa Dae-Su harus menanggung beban tersebut.

Film ini mendapat banyak pujian dari berbagai pihak, hingga dibuat versi remake-nya oleh  sutradara Amerika berjudul sama (Oldboy) pada tahun 2013.

2. Memories of Murder (2003)

Film yang satu ini konon diproduksi berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan, yaitu adanya aksi pembunuh berantai di Kota Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.

Terjadi pada tahun 1986 hingga 1991, kisah film ini tentu saja tentang penemuan seorang mayat yang ditemukan di bawah selokan, diikuti dengan penemuan mayat kedua dan ketiga. Ada dua detektif yang muncul sebagai tokoh sentral di sini, yaitu Detektif Park Doo-man dan Soo Tae-yoon.

Meski berfokus pada pencarian tersangka, film ini menawarkan makna yang lebih luas daripada itu (karena kasusnya sendiri disebutkan belum terpecahkan hingga kini). Film Memories of Murder disebut “menghadirkan twist yang mengejutkan karena disertai pergolakan batin dan pembalasan dendam”.

Kamu-kamu yang nge-fans sama komik Detektif Conan, tertarik nonton film yang satu ini?

3. Mother (2009)

Mother, atau Madeo, adalah film yang berkisah tentang wanita bernama Kim Hye-ja yang tinggal dengan anaknya, Do-joon. Meski sudah memasuki usia dewasa, Do-joon masih berada dalam pengawasan ibunya karena diketahui Do-joon memiliki keterbelakangan emosional.

Suatu hari, seorang siswi SMA di lingkungan mereka tinggal ditemukan tewas terbunuh, bernama Moon Ah-jung. Sialnya, di malam sebelum Ah-jung meninggal, Do-joon diketahui tengah membuntuti Ah-jung dalam keadaan mabuk. Hal inilah yang membuat Do-joon dipaksa mengakui bahwa ia adalah sang pembunuh.

Hye-ja, sebagai mama-mama yang sayang anak, lantas nggak terima, dong, anaknya suruh ngaku jadi penjahat! Sebagaimana diwakilkan oleh judulnya, Hye-ja digambarkan berjuang untuk “menyelamatkan” anaknya.

Yah, namanya juga ibu-ibu. Meski kadang suka salah nyalain spion motor dan kadang menyetir dengan ragu-ragu, tapi mereka tetap saja tak akan ragu-ragu membela anaknya sampai titik darah penghabisan.

4. I Saw the Devil (2010)

Film ini bercerita mengenai seorang pria (Soo Hyun Kim) yang membalas dendam karena tunangannya (Joo Yeon Jang) dibunuh dengan sadis. Saking “sadisnya”, film ini diketahui harus menempuh seleksi ketat untuk mendapatkan izin tayang di Korea Selatan.

Gimana nggak sadis, lah wong pelakunya aja (bernama Gyeong Chul Jang) diceritakan sebagai seorang pembunuh berantai, lengkap dengan kebiasaan mencincang tubuh korbannya! Hiii sedih aku tu :(((

Setelah seseorang menemukan potongan telinga Yeon Jang sementara polisi menemukan kepalanya di sungai, Hyun Kim yang terpukul pun berjanji akan membalaskan dendam kepada pelaku hingga 10.000 kali lebih kejam. Mampus lu, Chul Jang!!! *malah emosi*

5. The Wailing (2016)

Disebut sebagai film horor, beberapa pengamat film menyebut film ini tidak serta-merta beraspek horor yang umum. Lebih tepatnya, The Wailing mengandung kisah horor konvensional, kriminal, dan drama keluarga.

Cerita diawali dengan kasus pembunuhan misterius di sebuah keluarga, di mana seluruh anggotanya tewas mengenaskan. Penyebabnya masih dicari: apakah pembunuhnya adalah seorang pria Jepang yang digosipkan suka memakan daging mentah (Jun Junimura) atau karena adanya wabah jamur beracun? Kasus ini akhirnya menjadi tanggung jawab Kwak Do Won, seorang polisi setempat.

Suatu ketika, anak Do Won dikabarkan kerasukan setan hingga ia meminta bantuan dukun Hwang Jung-min. Do Won sendiri yakin bahwa Junimura adalah dalang di balik semua kasus ini.

Meski kisahnya mainstream, film The Wailing menghadirkan suasana creepy yang mendebarkan dan worth untuk ditonton. Yah, itung-itung, lumayan buat jadi alasan takut dan sok ndusel-ndusel sama pacar…

kalau punya.

Exit mobile version