Panduan Bikin Caption Instagram A la Selebgram

Jadiah selebgram blunder yang amanah

MOJOK.CO Kita perlu menyepakati sebuah fase hidup dimulai dari caption Instagram bagus. Postingan viral. Jadi selebgram. Terima endorse. Bye sobat qisminku.

Membuat caption Instagram itu sebenarnya sulit-sulit susah. Benar sekali, banyak sulitnya ketimbang susahnya. Bagi kalian yang memang terlahir dengan bakat Arya Dwipangga sang pendekar syair berdarah, tentu nggak bakalan menemui kesulitan. Tapi, lihatlah, masih banyak di sana orang-orang seperti saya yang mau mengucapkan terima kasih saja kesulitan.

Penyematan caption yang nampol akan membuat kualitas postingan kita semakin bagus. Kalau kualitas postingannya bagus, akan berbanding lurus dengan jumlah amor yang bakalan kita dapat. Sedangkan semakin banyak jumlah amor yang kita dapat, niscaya kita akan makin terkenal karena jumlah follower kita bertambah. Jumlah follower kita bertambah, bersiaplah menerima tawaran endorse produk. Selamat datang dunia selebgram.

Hmmm, menggiurkan bukan?

Nah, barangkali manteman tertarik pengen meniti karier sebagai selebgram, saya bakal berikan panduan menuliskan caption Instagram a la selebgram, hasil riset sana-sini. Jika kalian benar-benar mengamalkannya dalam kehidupan ber-Instagram sehari-hari, insya Allah bakalan bikin kalian menjadi insan yang lebih baik dari hari kemarin.

Gunakan Bahasa yang Mudah Dicerna, Nggak Perlu Ndakik-Ndakik

Lahan caption yang disediakan oleh Instagram sangatlah bebas untuk diisi tulisan apa saja. Mau nulis koding aplikasi pun sangat bisa kalau kalian mau. Tapi, apakah hal tersebut akan enak disawang? Ooo, tidak tentu~

Instagram saat ini banyak digunakan sebagai pelarian penggunanya ketika sedang jenuh dan suntuk dalam menghadapi hidup. Alangkah baiknya jika kalian jangan terlalu sering menggunakan bahasa celestial yang ndakik-nya naujubileee. Sudahlah pusing mikir study, eh lihat konten yang caption-nya ndakik, yaudah konten kalian nga bakal dikasih amor.

Ali dePraxis menelurkan sebuah rumusan penting terkait penggunaan bahasa yang ringan. Katanya, agar caption kalian terlihat grass root, aplikasikanlah rumus berikut ini:

Rumus: “Lur + pesan-pesan”

Contoh: Lur, urip iku pancen wang sinawang. Aku nyawang deknen, lha deknen malah nyawang wong liyo. Remuk, Lur….

Terjemahan: Lur, hidup itu persoalan melihat dan dilihat. Saya ngeliatin dia, eh dia ngeliatin orang lain. Hancur, Lur.

Sertakan Elemen yang Ada di Foto

Cara yang kedua ini sangatlah mudah dilakukan. Lagi-lagi Ali dePraxis, sang pemateri Kelas Cinta yang fotonya sering seliweran di IG kalian, juga bikin rumus praktis untuk melakukan cara kedua ini.

Formulanya adalah

Salam + salah satu elemen foto + sambungkan dengan hidup

Contoh paling sederhananya, ceritanya kalian hendak mengunggah foto gelas yang tumpah. Lalu bikin caption Instagram seperti ini:

“Siang gaes (salam), air itu jernih, mengalir, dan mencerahkan (elemen foto), begitu pula dengan hidup (faktahi dup).

Mudah, bukan?

Oiya, jangan pernah dua kali-kali membuat caption Instagram yang tidak sesuai dengan foto yang kalian unggah. Hal ini akan menimbulkan tubir dari follower kalian. Nyinyir dan pergunjingan terkait unggahan kalian nggak bakalan bisa kalian hindari.

Review Ulang Apa yang Sudah Kalian Tuliskan

Jangan terburu-buru menekan Share ketika kalian telah merampungkan caption-nya. Baca ulang caption kalian, cermati baik-baik logika kalimatnya, apakah ada typo di sana, atau apakah ada kata-kata yang perlu dipangkas lagi.

Selain akan membuat caption kalian terlihat lebih baik karena minim typo dan kesalahan data (nanti diinterogasi Periksa Data Tirto.id gimana 🙁 ), Hal ini juga akan menghindarkan kalian dari sergapan typo hunter yang berkeliaran tak kenal waktu dan tak kenal lelah.

Jangan Lupa Sertakan Tanda Pagar

Agar postingan kalian bisa terekspos di jagat perinstagraman, alangkah baiknya sertakan tanda pagar (yang begini bentuknya -> #). Fitur Explore yang disediakan oleh pihak Instagram menggunakan tanda pagar sebagai acuannya. Postingan kalian kemungkinan besar bakal nangkring di sana.

Tapi, yang patut diingat dalam penggunaan tanda pagar, alangkah baiknya jangan terlalu banyak. Gunakan tanda pagar seperlunya dan yang berkaitan dengan konten foto kalian. Jangan sekali-sekali membanjiri kolom caption Instagram kalian dengan hashtag yang tidak perlu. Nggak ada gunanya, nggak bakal di-notice juga sama senpai kalian.

Kosongkan Kolom Caption

Hal ini berbeda dengan pola penulisan caption yang menyertakan kata-kata “No caption needed”. Pola tersebut akan membuat kalian terlihat sebagai seorang insan yang pemalas dan peragu. Tentu kalian nggak ingin dianggap seperti itu, bukan? Yah, kecuali kalian orang yang berpegang teguh pada ideologi BDMT.

Cukup kosongkan saja kolom caption kalian. Biarkan putih bersih, sebersih hati ketika kembali fitri. Sebagai gantinya, foto atau gambar yang kalian unggah haruslah memiliki kekuatan visual yang eta pisan. Bisa juga kalian menyertakan teks dalam gambar yang kalian unggah, tentu akan makan banyak waktu karena harus mendesainnya sedemikian rupa.

***

Cara-cara yang saya sebutkan di atas tidak membuat kalian kun fayaa kun menjadi pesohor di Instagram. Tunggulah hingga postingan kalian ketujuh. Tanda kalian sudah menjadi sorotan netizen adalah ketika kolom komentarnya sudah disamber sama iklan peninggi badan dan pengharum ruangan.

BACA JUGA Butuh Nyali Besar untuk Upload Foto Instagram dan Itu Menyebalkan dan artikel Azka Maula lainnya.

Exit mobile version