Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman

Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman Mojok.co

Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman (unsplash.com)

Perlahan, tapi pasti, Wonosobo berubah jadi daerah yang kurang nyaman. 

Satu-satunya yang pasti dalam hidup ini adalah perubahan. Termasuk perubahan terkait tempat tinggal. Syukur kalau tempat tinggal kita berubah menjadi lebih baik. Persoalannya, yang banyak terjadi, kebanyakan daerah di Indonesia perlahan berubah semakin tidak nyaman dari hari ke hari. 

Itulah yang dirasakan oleh teman saya yang berasal dari Wonosobo. Banyak perubahan signifikan terjadi di Kota di Atas Awan itu. Dan, sebagian besar perubahan membuat Wonosobo jadi kurang nyaman. 

Wonosobo macet

Kemacetan adalah satu perubahan yang paling kentara. Beberapa tahun terakhir, jalanan Wonosobo, khususnya jalan arah destinasi wisata Dieng macet parah. Maklum saja Wonosobo dengan pemandangan alamnya yang indah memang menarik banyak wisatawan di akhir pekan atau libur panjang. Hanya saja, kawan saya ini tidak pernah menyangka kemacetan yang ditimbulkan akan separah ini. 

Dia cerita, mayoritas jalanan di Wonosobo itu tidak lebar. Termasuk jalanan yang menuju destinasi wisata Dieng dari kota. Apabila dibandingkan dengan jalan yang ada di Jogja, jalan menuju Dieng kurang lebih selebar Jalan Kaliurang. 

Jalan yang lebarnya tidak seberapa itu harus menanggung volume kendaraan yang begitu besar tiap akhir pekan dan libur panjang. Di waktu normal, Wonosobo kota ke Dieng bisa ditempuh dalam waktu 45 menit. Namun, saat akhir pekan atau libur panjang, waktu tempuhnya bisa mencapai 2 jam. Bahkan, bukan tidak mungkin mencapai 4 jam kalau kondisinya sedang benar-benar padat.

Itu mengapa, di saat padat seperti ini, pengendara wajib memastikan kendaraan dalam keadaan prima. Sebab, bukan tidak mungkin mereka akan terjebak kemacetan di jalan menanjak. Asal tahu saja, banyak kecelakaan terjadi di kondisi seperti ini karena kendaraan yang tidak prima. 

Baca halaman selanjutnya: Angkot perlahan …

Angkot perlahan lenyap

Walau tidak macet seperti jalanan arah Dieng, jalanan di Wonosobo terlihat semakin padat dengan kendaraan. Ini tidak mengherankan sebab pemilik kendaraan pribadi di Wonosobo sekarang ini semakin banyak. Terutama pemilik motor. Beda sekali dengan zaman dahulu ketika kebanyakan orang masih menggunakan angkot untuk mobilitasnya. 

Mungkin ini salah satu alasan angkot kian sulit dijumpai di Wonosobo. Dahulu angkot masih lalu-lalang hingga Maghrib. Saat ini, jam 5 sore sudah tidak ada kendaraan umum yang bisa mengangkut penumpang. Paling mentok warga lokal menggunakan kendaraan online seperti  Grab, Gojek, Maxim untuk mobilitas sehari-hari.  

Banyak kopi susu dan pedagang kaki lima

Selain semakin banyak orang memiliki kendaraan bermotor, jalanan Wonosobo tambah ramai dengan banyaknya pedagang kaki lima di pinggir jalan. Terutama penjual es kopi susu. Bahkan, bisa ditemukan hingga 3-5 penjual kopi susu gerobak dengan berbagai merek di salah satu ruas jalan di Wonosobo. Itu baru satu jenis jajanan kaki lima, sementara masih banyak jenis jajanan lain yang membuat jalanan Wonosobo semakin padat.

Sebenarnya, Wonosobo yang kian ramai wisatawan dan kendaraan bermotor merupakan pertanda yang membahagiakan. Artinya, Wonosobo kian dilirik banyak orang luar kota. Di sisi lain, daerah ini dipercaya punya daya beli yang baik dengan tingginya pembelian kendaraan. Daya beli yang kuat adalah cerminan kemampuan ekonomi warlok yang meningkat. 

Hanya saja, semua perubahan itu tidak berarti apa-apa dan berakhir merepotkan kalau tidak diiringi dengan kebijakan dan fasilitas yang tidak berpihak pada warga lokal. Itu mengapa segala perkembangan dan pertanda baik ini perlu dibarengi dengan persiapan yang matang dari pemerintah setempat. Kalau tidak, bersiaplah Wonosobo jadi semakin tidak menyenangkan. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Wonosobo Bukan Destinasi Wisata Ramah buat Kaum Mendang-Mending, Turunkan Ekspektasi dan Perbanyak Isi Dompet sebelum ke Sini.

Exit mobile version