Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tidak Ada yang Bisa Dibanggakan dari Internet Lemot Indonesia

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
7 Mei 2020
0
A A
kecepatan internet lemot di indonesia indiehome lemot penyebab internet lemot internet murah mahal biznet gmedia wi-fi paling cepat dan murah peringkat koneksi internet dunia mojok.co

kecepatan internet lemot di indonesia indiehome lemot penyebab internet lemot internet murah mahal biznet gmedia wi-fi paling cepat dan murah peringkat koneksi internet dunia mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kondisi internet lemot di Indonesia memang memicu umpatan dan olok-olok. Belum lagi jika berkaitan dengan sulitnya akses internet anak daerah, kacau.

Seperti hari-hari biasanya, hari ini saya tidak luput dari emosi karena internet yang super lemot. Saya seorang pelanggan layanan internet yang setia, bayar tepat waktu, dan nggak pernah komplain aneh-aneh. Tapi tetap saja dipersilakan mengumpat setiap hari.

Saat masa pandemi, saya cuma bisa mengandalkan Wi-Fi kosan karena sebagian besar waktu ngantor dikurangi demi social distancing. Sementara satu per satu kolega penghuni kosan pulang ke rumah masing-masing jauh sebelum mudik dilarang.

Saya pikir setelah hanya saya satu-satunya pengguna Wi-Fi kosan, koneksi internet bakal secepat larinya The Flash. Ternyata lebih lemot dari cara berpikirnya Patrick Star. Saya heran, kayaknya pemakaian saya belum melebihi batas kecepatan deh, kok bisa begini ya? Hmmm.

Tanpa saya sebutkan layanan jasa internetnya kalian pasti sudah tahu layanan mana yang saya pakai dengan ciri-ciri menyebalkan itu. Iya yang itulah, saya pun harus pakai VPN buat muter Netflix. Saya memang pilih yang paling murah. Kenyataan ini terkadang menampar saya dengan anggapan, “Kalau mau yang cepat ya emang mahal!”

Namun semua ini belum berakhir, internet lemot tidak sepenuhnya kesalahan pelanggan yang nggak punya uang. Mohon maaf aja nih, kalau kita bayar maksimal, ternyata apa yang kita dapat juga nggak maksimal. Kalau bayar minimal, layanan yang kita dapat jauh di bawah rata-rata. Di sinilah letak nggak adilnya.

Menurut Seasia, kecepatan internet Indonesia menduduki peringkat ke-92 dari 207 negara dengan rata-rata kecepatannya 6,65 Mbps. Sementara rata-rata kecepatan internet secara global adalah 11,03 Mbps. Survei ini dibagikan pada tahun 2019.

Sementara riset laindari Hootsuite mencatat bahwa kecepatan internet di Indonesia rata-rata 20,1 Mbps dengan rata-rata globalnya 73,6 Mbps. Mau bagaimana pun haru diakui kalau internet negara kita emang lemot nggak ada obat.

Sayangnya tragedi internet lemot justru cenderung sulit digugat. Menkominfo Johnny G. Plate saja bilang kalau internet di Indonesia nggak bisa secepat di negara lain karena letak geografis yang terdiri dari pegunungan dan sungai yang membentang. Mohon maaf pak, Norwegia titip salam.

Jujur saja selain bikin emosi, internet lemot juga punya imbas di beberapa sektor serius kayak pendidikan. Di masa pandemi kayak gini, guru-guru seakan harus bekerja jauh lebih keras untuk memastikan semua muridnya bisa akses internet. Sementara mahasiswa yang juga tinggal di daerah dan harus menghadiri kuliah online, harus keliling kampung buat cari spot 4G. Lah, apa artinya tagar #dirumahaja kalau begini?

Kalau Menkominfo dan segala jajaran pemerintah justru lebih banyak memaparkan alasan ketimbang mengimplementasikan solusi, rakyat bisa apa? Akhirnya kita cuma bisa bacot aja sambil teriak, “WTF internet lemot banget bgzd wtf!?”

Perjuangan mahasiswa/i untuk kuliah online. Mencari signal saja sebuah perjuangan. Mereka harus ke area perbukitan atau titik tertentu untuk mendapatkan signal agar bisa online.

?: makassar_iinfo | IG pic.twitter.com/Jrwdf6u09z

— Forza Bintang Wirayasa (@bintangforza) May 6, 2020

Andai internet di Indonesia bisa cepat banget kayak di Singapura atau Taiwan, mungkin penulis kayak saya bakalan lebh produktif. Ngurusin blog sendiri sampai produktif nulis buku. Segera menyelesaikan penelitian, dan ngak kekurangan hiburan.

Sementara anak-anak di SMK mungkin bakal lebih cepat menemukan inovasi bikin robot. Seniman bakalan lebih kreatif dan bikin platform-platform keren untuk instalasi. UMKM berjaya karena penjualnya makin melek teknologi pemasaran online. Anak-anak yang tinggal di daerah juga nggak akan ketinggalan info danmulai mengenal siapa itu Kristo Kentang.

Bahkan untuk urusan pandemi, internet cepat ibarat motherlode saat main The Sims. Jalan pintas menuju banyaknya kemudahan.

BACA JUGA Masalah Netflix vs Telkom Bakal Abadi Selama Johnny G. Plate Masih Nggak Paham Konsep Streaming atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 7 Mei 2020 oleh

Tags: indiehomekecepatan internetTeknologi
Iklan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Character AI, Chatbot yang Bisa Mengusir Kesepian hingga Konsultasi Psikologi - MOJOK.CO
Tekno

Character AI, Chatbot yang Bisa Mengusir Kesepian hingga Konsultasi Psikologi

13 September 2023
chatgpt mojok.co
Tekno

4 Dampak Buruk ChatGPT, Pintar Ciptakan Hoaks hingga Bisa Matikan Profesi

22 Februari 2023
ilustrasi Mitos Charge HP yang Nggak Ada Ngaruhnya ke Baterai Health mojok.co
Pojokan

Mitos Charge HP yang Nggak Ada Ngaruhnya ke Baterai Health

8 Desember 2021
ilustrasi HP Xiaomi, Brand Ponsel untuk Segala Keputusan Pembelian yang Masuk Akal mojok.co
Pojokan

HP Xiaomi, Brand Ponsel untuk Segala Keputusan Pembelian yang Masuk Akal

2 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

16 Juni 2025
lolos CASN lebih menjanjikan ketimbang kuliah S3. MOJOK.CO

Merelakan Kuliah S3 usai Lolos CASN adalah Pilihan Realistis di Tengah Kondisi Negeri yang Semrawut, meski Penempatan Tak Sesuai Harapan

17 Juni 2025
Cerita Lintang dan Ayla dari SSB menjadi pemain sepak bola putri yang banggakan Jogja MOJOK.CO

Lintang dan Ayla, Dari Pertanyaan “Perempuan Kok Main Bola” Jadi Inspirasi Sepak Bola Putri di Jogja

18 Juni 2025
Sarjana (lulusan S1) gaji kecil ngaku bergaji Rp10 juta biar bisa dipamerkan orangtua MOJOK.CO

Sarjana Gaji Kecil Ngaku Bergaji Rp10 Juta buat Pamer ke Tetangga, Berujung Jadi Tempat Ngutang padahal Tak Punya Uang

21 Juni 2025
Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan

17 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.