Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi

Mau makan melati satu karung pun, kamu nggak akan menggantikan aura Suzzanna yang kelewat cocok menyandang gelar ratu horor.

Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi mojok.co

Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi mojok.co

MOJOK.COSuzzanna adalah harta karun, sosok ratu horor yang tak layak dilupakan dan digantikan oleh siapa pun. Bayangkan blio berkomedi sambil nakutin orang-orang.

Suzzanna Martha Frederika van Osch adalah sosok yang bisa jadi paling menancap di kepala orang-orang pencinta horor di tahun 80-an. Generasi setelahnya bahkan mengingat sosok Suzzanna sebagai ikon horor mengerikan yang bikin bulu kuduk merinding. Saking ngerinya, foto ekspresi melotot Suzzanna berkostum kuntilanak sering ditempel buat nakut-nakutin kurir paket, katanya biar barangnya nggak asal dilempar. 

Saya ingat betul, kawan-kawan saya selalu kegocek video jumpscare yang tiba-tiba muncul sosok Suzanna. Seketika mereka kaget dan misuh-misuh sama saya. Dulu, saking getolnya saya ngerjain kawan-kawan pakai video jumpscare, saya suka disama-samakan kayak blio. Katanya mirip lah, katanya sama-sama punya aura mengerikan lah, hash, ra mashok semua. Padahal mereka cuma takut aja sama sosok ratu horor Indonesia yang ikonik itu.

Nyai Suzzanna sebetulnya kelewat istimewa untuk sekadar digunjungkan dalam satu artikel kurang berfaedah ini. Blio harusnya dibikinin film biopik, dibikinin buku berseri, diceritakan kembali perjalanan hidupnya dalam sebuah dokumenter serius. Lha bayangin aja, setelah blio wafat, sampai sekarang kita masih merayakan karya-karya blio yang membawa banyak nilai nostalgia. Beberapa kali, sosoknya juga dicatut untuk konten horor dan pembuatan film baru. Film barunya diperankan oleh Luna Maya, tapi Luna Maya di-makeup biar mirip Nyai. Coba, kurang menancap apa sosok blio itu?

Film horor yang dirilis sekitar 80-an memang banyak diperankan oleh Suzzanna. Blio adalah aktris typecasting yang berulang kali membawakan peran yang dalam dalam beberapa film. Hampir di setiap film horor, Nyai selalu jadi pemeran utama sekaligus jadi hantunya. Nggak heran kan kalau blio menyandang predikat ratu horor Indonesia? Saya pikir sampai sekarang, nggak ada satupun aktris yang mampu setara dengan blio. Pokoknya mahkota Nyai belum layak berpindah walau sosoknya sudah tak ada lagi.

Berkat beberapa film yang blio perankan, sebetulnya ada sebuah wacana progresif yang juga dihadirkan. Perempuan pada masa itu belum pernah direpresentasikan sebagai sosok yang “kuat” dalam film. Boro-boro ada yang ngaku feminis, pada masa itu perjuangan perempuan beru sebatas level “kehadiran”. Sehingga, hadirnya Suzzanna dalam berbagai film horor itu layak diapresiasi.

Kebanyakan, film horor 80-an menghadirkan plot hampir serupa. Sosok Suzzanna awalnya adalah manusia, perempuan pada umumnya yang menerima perlakuan tidak adil dari laki-laki. Ia kemudian meninggal dan bangkit kembali dalam sosok hantu mengerikan dan bisa melakukan balas dendam. Orang jahat dalam film pun mendapat balasan, sesaat kemudian hantunya menghilang karena telah menyelesaikan apa yang menjadikannya penasaran.

Pada masa itu, film ini sungguh sesuai konteks. Mereka berusaha menyampaikan sebuah pesan bahwa di satu titik, perempuan pun butuh keadilan. Walaupun sebetulnya kebiasaan menukil sosok hantu perempuan jadi kebablasan sampai sekarang. Membuat plot yang mirip dengan film-film horor Suzzanna zaman dulu hanya akan menciptakan repetisi yang tidak lagi relevan. Lagian, emang ada yang bisa main film horor sebagus Nyai? Ah, belum ada juga.

Begini. Kenapa saya kekeuh bilang kalau sosok Suzzanna dan gelar ratu horor belum bisa digantikan oleh siapa pun? Pertama, akting blio nggak bisa diragukan lagi. Saking kerennya, apa yang blio tampilkan di depan layar film terbawa sampai ke dunia nyata. Kebiasaannya bersemedi dan makan melati dihubung-hubungkan dengan mistis. Lah, siapa tahu Nyai cuma suka banget sama aroma melati. Meminjam istilah yang dibilang kawan-kawan CineCrib,  jangan-jangan blio memang suka sama jasmine tea. Kan itu melati juga, Buosss. Perkara semedi dan lain-lain, sebetulnya sejak blio masih gesang juga sudah ditegaskan bahwa itu bukan ritual klenik. Ya, cuma bagian dari yoga dan meditasi lah biar awet muda.

Kedua, blio menakut-nakuti orang dengan berkomedi. Anda ingat potongan adegan film Sundel Bolong kan? Waktu Suzzanna pesen sate dua ratus tusuk dine in? Nih, coba tonton dulu.

Ada juga Suzzanna waktu menyulap Bang Bokir dan Bu Bokir jadi ayam.

Tuh kan, mana ada hantu yang melawak begitu. Cara Suzzanna menyampaikan dialog itu lucu banget. Intonasinya tengil, komedik banget. Berhubung blio emang jago, komedi yang sebetulnya melahirkan tawa, justru melahirkan ketakutan. Mengutip wawancara blio dengan Silet, Suzzanna sendiri pernah bilang begini.

“Buat saya, horor adalah humor. Jadi tertawalah kalau melihat horor. Jadi kalau orang-orang menonton film-film horor, buat saya itu orang-orang yang berani. Orang-orang yang tidak penakut, tidak pengecut.”

Benar kan? Nyai sendiri bilang horor adalah humor, dia berkomedi sekaligus melahirkan ketakutan. Tapi, kelen jangan takut, Bor, soalnya Nyai lebih suka disayang. Makanya dititik ini, saya bisa setengah mampus kagum sama blio sebab menciptakan atmoster berkebalikan dalam suatu waktu. Bikin merinding dan ngikik dalam hati, ya tapi seram, ya tapi konyol. Yhaaa!

Ketiga, meski Suzzanna tidak memulai karier sebagai bintang film horor, blio tetap profesional dan selalu maksimal di setiap peran. Jangan salah, gelar ratu horor tidak diraihnya dengan kebetulan, semua karena kerja keras dan keseriusan berkarya loh. Rasanya bikin saya pengin sungkem betulan. Saya rasa blio adalah aktris yang dalam kehadiran atau ketidakhadiran, karyanya selalu layak dirayakan, layak ditonton lagi, dan layak dikenang.

Terima kasih banyak Nyai Suzzanna, Nyai sudah bikin gayeng dunia film horor dan menyentil orang-orang “pengecut” yang ketakutan nonton film Nyai. Doa terbaik buat Nyai di sana.

NB: Tepat setelah menerbitkan artikel ini, kosan saya mati listrik. Saya menyelesaikan penerbitan ini di tengah kegelapan. Ah, apakah ini tanda bahwa Nyai turut hadir memberi salam? Salam sungkem, Nyai~

BACA JUGA Negeri Ini Butuh Patriot, dan Patriot Itu Adalah Hantu yang Diperankan Suzzanna dan artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version