Begitulah Skandal Kim Seon-ho Menampar Kita untuk Tidak Mencintai Idola sampai Segitunya

Aktor Korea Kim Seon-ho melakukan pemaksaan aborsi kepada mantan pacar

ilustrasi Skandal Kim Seon-ho Menampar Kita untuk Tidak Mencintai Idola mojok.co

MOJOK.CO Skandal Kim Seon-ho yang mengatakan dirinya pernah melakukan pemaksaan aborsi kepada mantan pacar telah dikonfirmasi benar. Banyak fans yang seketika lemas.

Skandal dunia hiburan Korea adalah skandal yang paling heboh karena sistem industri mereka yang rapi dan terkontrol. Sekali rumor beredar, semua proyek dan pihak yang terlibat dengan figur publik bisa kena imbas. Fans Korea Selatan juga punya stigma yang, konon, lebih “galak” daripada fans mana pun. Sekali dikecewakan, mereka bisa beringas.

Belakangan simpang siur soal tuduhan aktor Kim Seon-ho, pemeran Hong Du-shik di Hometown Cha-cha-cha, beredar luas di internet. Seorang perempuan mengaku sebagai mantan pacar aktor berinisial “K”. Dia mengatakan bahwa dia pernah jadi korban pemaksaan aborsi yang dilakukan oleh K sampai rahimnya bermasalah. Dia juga mengaku memiliki banyak bukti terkait tindakan jahat K. 

Tidak butuh waktu lama sampai pernyataan ini bikin heboh negeri Ginseng. Skandal Kim Seon-ho kemudian menyebar luas, agensi belum memberi pernyataan, sang aktor tidak bisa dihubungi, jadwal wawancara usai kesuksesan Hometown Cha-cha-cha juga terancam batal digelar.

Di Indonesia, basis fans Kim Seon-ho sangat kuat. Mulai zaman Han Ji-pyeong, demam aktor berlesung pipi ini menjamur. Skandal Kim Seon-ho sudah heboh sebelum berita ini dikonfirmasi benar oleh aktornya sendiri. Beberapa orang memberi semangat kepada si aktor, mengatakan bahwa rumor ini nggak benar, lalu berharap agensi segera menuntut balik perempuan penyebar rumor. Hadeeeh.

Sayangnya, fans harus kecewa karena rumor yang dituduhkan kepada Kim Seon-ho memang benar. Keadaan seharusnya mulai berbalik dari mendukung sang aktor dan berubah mendukung korban. 

Skandal Kim Seon-ho seharusnya menampar para fans yang mencintai idolanya dengan segenap jiwa raga dan membuat mereka menerima bahwa layar perak hanya menyajikan “hal baik” dari sang aktor. Ada benang yang begitu tipis yang membedakan kehidupan nyata sang aktor dan bagaimana karakter mereka di depan kamera. Walau benangnya tipis, sadarlah, bahwa yang bisa kita lihat hanya sebuah kepura-puraan.

Awal mula skandal Kim Seon-ho muncul di media sosial, sebenarnya saya punya firasat kurang menyenangkan. Ngomong-ngomong, saya bukan fans Kim Seon-ho, namun kebetulan tahu bagaimana blio berkarya di industri hiburan Korea Selatan. Rumor pemaksaan aborsi adalah rumor yang serius. Masalah ini melibatkan seorang perempuan yang disakiti dari hubungan yang gagal, dan seorang laki-laki yang tidak bertanggung jawab.

Wajarnya, sedari awal kita perlu berpihak pada korban dan memberi dukungan seperlunya. Posisi korban adalah yang paling rentan. Secara moral dan psikis dia telah rugi besar, ia kemudian perlu mengumpulkan keberanian untuk mengatakan kebenaran. Setelahnya, dia sangat mungkin terancam atas tuduhan macam-macam dari fans dan agensi. 

Yang bikin kocak, hingga detik ini, sampai skandal Kim Seon-ho sudah dikonfirmasi benar oleh si aktor sendiri, masih banyak fans yang mendukung. Mereka seolah-olah menutup mata bahwa si aktor adalah cowok jahat yang sama yang memaksa mantan pacarnya menggugurkan kandungan. Akh… nggak habis pikir.

Momen ini harusnya jadi momen refleksi buat para fans, bahwa idola adalah pihak yang sangat mungkin membuat kita kecewa walau sekuat apa pun kita mencintainya. Sampai sini udah sadar belum, Sis?

Gini aja deh, biar nggak sedih-sedih banget karena habis dikecewakan idola. Kamu perlu tahu skema skandal Kim Seon-ho yang sebenarnya juga mirip-mirip dengan skema skandal figur publik lain di Korea Selatan. Kalau sudah tahu skemanya, niscaya kamu mungkin lebih bersyukur.

Rumor di Korea Selatan biasanya beredar melalui anonim. Informasi yang underground, tapi dipercaya banyak media ini kemudian muncul di media-media online. Sembari rumor beredar, pihak agensi bakal menyusun rencana, entah membantah atau mengonfirmasinya. Tidak butuh waktu lama, pihak agensi dan figur publik yang kena rumor akan memberikan pernyataan. Sebab, semakin lama diundur, rumornya justru semakin jelas.

Kebanyakan rumor memang sayangnya, berujung jadi prahara. Sudah baik korban Kim Seon-ho mau menunggu hingga penayangan drama Hometown Cha-cha-cha usai. Masalahnya, figur publik di Korea selatan tidak hanya membawa citra dirinya sendiri. Citra agensi, citra brand yang bekerja sama dengannya, dan citra proyek-proyeknya di masa depan. Sekalinya ada skandal, walau itu tak benar, kerugiannya bisa serius. Bersyukur, sistem industri hiburan Korea Selatan jauh lebih rapi. 

Bayangin aja kalau skandal Kim Seon-ho terjadi di Indonesia. Udahlah, aktornya pasti menuntut balik pakai UU ITE, agensinya nggak ngomong apa-apa, korban terus dapat intimidasi, netizen terpecah jadi dua kubu. Kacau balau. Sampai akhir, kita nggak dapat kebenaran apa-apa, cuma spekulasi.

Skema skandal kayak yang terjadi sama Kim Seon-ho justru menguntungkan fans. Skandal itu bikin fans tidak kecewa lebih lama dan segera sadar bahwa idolanya memang pernah bangsat. Peristiwa ini sekaligus bikin orang paham betul bahwa apa mereka lihat di layar kaca adalah sandiwara. Ingat kata Nicky Astria, “Dunia ini panggung sandiwara. Ceritanya mudah berubah.”

BACA JUGA Kuis Mojok: Tes Wawasan Kim Seon-ho dan artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version