MOJOK.CO – Video anggota Banser yang disebut “kafir” berbuntut panjang. Polisi tetapkan dua orang terduga pelaku. Sayangnya, keduanya udah kabur duluan.
Video viral dua anggota Banser kota Depok, Jawa Barat, yang dipersekusi oleh seseorang berinisial H, berbuntut panjang. Sebelumnya dua anggota Banser ini dibilang “kafir” karena enggan mengucapkan kalimat takbir. Lalu terjadilah perdebatan yang cukup lucu.
Diawali dengan memanggil “monyet” ke anggota Banser, pria berkaus hitam yang tak jelas asal-usulnya ini menanyakan KTP kedua anggota Banser. Lalu tiba-tiba pria ini mengajak mengucap kalimat takbir.
“Takbir, Allahuakbar, Lu Islam bukan?” kata seseorang berkaus hitam.
“Islam, kenapa?” tanya anggota Banser yang diketahui bernama Eko.
“Ya udah, takbir!” kata pria berkaus hitam.
“Buat apa?” tanya Eko.
“Kok buat apa? Kafir dong lu. Eh, ntar dulu takbir dulu kalau muslim. Orang Islam harus takbir,” kata pria yang merekam.
“Islam itu cukup ucapkan kalimat syahadat,” jawab Eko, anggota Banser.
Begitu mendengar jawaban itu, pelaku persekusi malah semakin terpancing emosinya.
“Elu, nggak usah ngajarin gue, lu!” tantang pria ini.
Tak menanggapi orang tersebut, kedua anggota Banser itu pun memilih pergi. Sebelum pergi, pria berkaos hitam sempat memaki. Padahal jelas-jelas sebelumnya ia meminta memekikkan takdir, eh, takbir.
“Anjing, lu!” katanya.
Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pd. Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser kota Depok yang membanggakan, tdk emosional & menjawab dengan akhlaq terpuji. Sementara yg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian. pic.twitter.com/Mig1Co6LzE
— Nahdlatul Ulama (@nahdlatululama) December 10, 2019
Dua anggota Banser ini kemudian menceritakan peristiwa persekusi kepada Ketua Banser Depok, Muhammad Anwar. Oleh Anwar peristiwa ini segera dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan.
Kesabaran kedua anggota Banser ini kemudian malah disalahpahami beberapa netizen yang mendukung persekusi ini sebagai ciut nyali. Bahkan pelaporan ke pihak kepolisian dianggap sebagai bentuk rasa cemen.
Padahal, kalaupun kemudian diladeni. Bisa jadi kedua anggota ini bakal mendapat serangan lebih parah. Bisa dianggap main hakim sendiri nantinya. Apalagi, tak banyak orang yang bisa tetap menahan emosinya ketika dipanggil “monyet”, dikatain “kafir”, dan terakhir dimaki “anjing”.
Pihak kepolisian sendiri sudah mengonfirmasi bahwa ada dua terduga pelaku yang sudah diketahui identitasnya dalam persekusi ini. Masalahnya kedua terduga pelaku ini melarikan diri begitu sadar video yang mereka rekam viral di media sosial.
“Ya, ada kemungkinan yang bersangkutan melarikan diri karena videonya viral,” kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Bastoni Purnama.
“Imbauan untuk segera menyerahkan diri diproses dalam penyelidikan kita sehingga masalah cepet selesai dan tidak menjadi besar sehingga bisa menjadi dampak konfli antar ormas-ormas yang ada di Jaksel,” kata Bastoni.
Bisa saja pihak kepolisian menetapkan Daftar Pencarian Orang (DPO) kepada dua pelaku tersebut, tapi polisi menginginkan adanya kesadaran untuk menyerahkan diri, jadi tak perlu ada penangkapan yang bisa meruncing persoalan lebih besar lagi.
Lagian, jika mengacu video persekusi tersebut, sejak kapan pekik takbir menjadi tanda seseorang lebih Islam daripada orang Islam yang lain? Apakah dengan marah-marah lalu petenteng meneriakkan takbir seseorang jadi berhak untuk mengkafirkan saudara seiman mereka? Apalagi sampai merasa berhak mengeluarkan caci-cacian kebun binatang.
Beruntung benar, Banser yang dipersekusi itu mampu mengontrol emosinya. Coba kalau nggak dan terjadi keributan? Wah, bisa jadi kerusuhan besar itu. Lapor polisi salah, eksekusi sendiri salah. Memang serba salah kalau sama orang yang udah nggak suka sama Banser duluan mah.
Paling tidak, ucapan terima kasih harus disematkan untuk Kang Eko, anggota Banser yang sudah menunjukkan kalau Banser itu memang harus santai di darat, laut, dan udara.
Lagian kalau merujuk guyon ala Gus Dur, sikap santai yang ditunjukkan Kang Eko itu sudah benar. Seperti ketika Gus Dur dianggap kafir oleh orang yang tak sepaham.
“Gus, ada orang yang bilang panjenengan itu kafir,” kata seseorang melapor.
“Ya ndak apa-apa dibilang kafir, tinggal ngucapin dua kalimat syahadat, udah Islam lagi,” jawab Gus Dur enteng.
Hm, terus kalau ngucap takbir gimana, Gus? Eh.
BACA JUGA Deddy Corbuzier Resmi Jadi Anggota NU atau tulisan Ahmad Khadafi lainnya.