MOJOK.CO – Tagar #NetflixTidakAman yang sempat masuk trending topic Twitter dicurigai sebagai tagar pesanan. Tagar ini ketahuan banyak dicuitkan akun giveaway dan diramaikan oleh akun-akun baru menetas. Lucunya, hal ini justru tidak membuat Netflix makin dibenci, tapi makin dicinta dan dibela.
Semenjak IndoXXI diblokir, netizen makin bersikeras agar pemblokiran Netflix di jaringan Telkom segera dicabut. Kemudahan akses konten legal jadi alasan permintaan masyarakat yang padahal mungkin belum keruan langganan layanan streaming ini.
FYI, platform digital seperti Netflix bukanlah bentuk baru. Amazon, Apple TV, Disney Plus, bahkan Iflix dan Hooq sebenarnya adalah platform yang sama. Tapi si N ini emang paling terkenal dan diminati karena punya banyak acara buatan sendiri yang digemari.
Setelah Yth. Pak Menteri Kominfo mengeluarkan pernyataan kocak yang bikin semua orang tahu dia nggak memahami konsep platform streaming, masyarakat meradang dan menjadikannya bulan-bulanan. Belum lagi tamparan dari Kemendikbud yang justru menggandeng Netflix dan menyebabkan pemerintah seperti punya dua wajah, nggak kompak.
Topik ini muncul lagi akibat tagar #NetflixTidakAman yang mencurigakan. Kok bisa mencurigakan? Saya jelaskan.
Pertama, tagar ini dicuitkan oleh akun-akun giveaway (GA) yang jelas cuma cari atensi dan punya misi bikin trending topic. Iya, masih banyak netizen yang ikutan giveaway cuma dengan iming-iming pulsa atau uang digital. Nggak usah kaget.
Kedua, setelah akun Twitter situs web alinea.id mencuitkan utas yang mencantumkan tagar ini, saya semakin curiga dengan balasannya yang kompak. Tumben pada rajin dan disiplin kasih tagar di akhir kalimat.
Ketiga, kebanyakan akun yang turut meramaikan tagar ini kebanyakan baru menetas alias akun yang bisa jadi diada-adain. Kalau sampai sini masih nggak curiga, coba tanyakan pada diri kalian apakah kalian punya insting manusia?
Kecurigaan ini semakin masuk akal setelah Ismail Fahmi menjelaskan tuntas semuanya lewat analisis Drone Emprit.
The Genesis of #NetflixTidakAman
Banyak yg nanya saya soal tagar ini. Siapa yang pesan?
Saya tak tahu siapa yg pesan, tetapi kita bisa pelajari bagaimana tagar ini tercipta dari awal lahir hingga besar.
Sekedar publik tahu gimana cara Give Away mengarahkan conversation. pic.twitter.com/36TOVAR0dP
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) January 13, 2020
Sekarang setelah tahu tagar ini memang mengada-ada, permasalahan bergeser pada kecurigaan tentang siapa yang memesan. Kalaupun ini dibuat oleh Kominfo atau bahkan Kemenkeu untuk mendesak Netflix agar taat bayar pajak, penyusunan tagarnya nggak mungkin #NetflixTidakAman karena fokusnya adala soal uang, uang, dan uang.
Sementara fokus dari tagar yang sengaja disebarkan ini adalah Netflix tidak ramah anak dan ditakutkan jadi sarana penyebaran pornografi, SARA, dst. dst….
Siapa pun yang menginisiasi lahirnya tagar penuh prahara ini, kita perlu standing applause buat Netflix. Netflix adalah satu-satunya pihak yang paling diuntungkan dari keseluruhan rangkaian yang menyudutkan dirinya. Semakin tersudut, semakin dibela. Kaum militan Netflix telah lahir.
Coba hitung berapa kali orang menyebut Netflix, makin terkenallah platform digital ini. Belum lagi cuitan yang bilang Netflix tidak punya batasan usia, justru dibabat habis dengan penjelasan dan cara pakai fitur parental controls. Saya rasanya ingin salim sama yang ngetwit.
Malah, beberapa netizen sempat ngasih tahu caranya langganan Netflix berikut dengan harga paketan per bulan. Lho apa ini nggak promosi gratis namanya?
Jangan-jangan….
Ini semua ulah Netflix? Saya sempat curiga semua ini hanya skenario besar dan guerilla marketing. Nggak heran, admin Netflix aja konyolnya udah kayak teman setongkrongan. Siapa tahu Kominfo, Kemendikbud, Alinea.id, Drone Emprit, semuanya diajak nge-prank netizen bareng. Wow, mengesankan.
BACA JUGA Komentar Terkini Johnny G. Plate Makin Meyakinkan bahwa Dia Nggak Paham Konsep Netflix atau artikel lainnya di POJOKAN.