Saran Sederhana untuk Tukang Parkir Indomaret Agar Tidak Dibenci Pengunjung

tukang parkir indomaret

MOJOK.COStigma buruk yang melekat terhadap tukang parkir Indomaret (dan juga minimarket-minimarket lainnya) adalah hal yang harus dihilangkan oleh para tukang parkir itu sendiri.

Kalau ada daftar pekerjaan halal yang amat kerap dinyinyiri oleh orang-orang, niscaya tukang parkir Indomaret menjadi salah satunya. Pekerjaan ini memang susah untuk luput dari perbincangan orang-orang. Stigma terkait tukang parkir yang tiba-tiba muncul begitu saja seperti sudah menjadi guyonan umum yang lumrah dalam berbagai percakapan.

Fakta tersebut tentu saja tidak lahir dari ruang hampa. Pandangan buruk orang-orang terhadap “oknum-oknum” tukang parkir yang dianggap tidak bertanggung-jawab memang turut memperburuk citra tukang parkir, apalagi tukang parkir Indomaret, yang konon banyak gerainya yang sebenarnya menggratiskan biaya parkir.

Nah, sebagai salah satu pelanggan tetap Indomaret, yang bahkan sandal jepit dan sempaknya asli jebolan Indomaret, saya merasa amat prihatin dengan kondisi tersebut. Karena itulah, saya mencoba memberikan saran sederhana untuk para tukang parkir Indomaret agar bisa menjadi tukang parkir yang baik dan tidak dinyinyiri atau malah dibenci oleh pengunjung.

Bangun keakraban dengan pelanggan tetap

Saya punya dua tukang parkir langganan yang saya amat ikhlas tiap kali saya harus memberikan uang (bahkan dalam jumlah yang lebih dari standar) kepadanya. Pertama tukang parkir soto Pak Samsul di pasar Kolombo, dan yang kedua tukang parkir Penyetan Wonosari Jalan Kaliurang.

Kenapa saya amat menyukai dua tukang parkir tersebut? Alasannya sepele: Akrab. Ya, dua tukang parkir tersebut sampai sekarang memang tidak tahu nama saya, namun mereka selalu menempatkan diri seperti sudah kenal dengan saya.

“Udah lama nggak kelihatan, Mas?” tanya si tukang parkir Soto Pak Samsul itu suatu kali. Pertanyaan itulah yang mulanya membuat saya sadar bahwa ia mengingat saya. Hal yang membuat saya merasa diperhatikan. Dan itu menjadi awal yang baik bagi kami untuk menjalin keakraban.

Ia bukan lagi menjadi seorang tukang parkir bagi saya, lebih dari itu, ia sudah seperti seorang kawan.

Cara ini tentu bisa ditiru oleh tukang parkir Indomaret kepada para pelanggan tetap. Tentu butuh usaha yang lebih keras sebab pembeli Indomaret tentu jauh lebih banyak dan lebih sering ketimbang sekadar warung soto atau warung penyetan, namun jika hal tersebut bisa dilakukan, niscaya itu akan membuat orang menjadi lebih simpatik kepada tukang parkir, setidaknya di mata pelanggan tetap.

Lakukan tugas pemarkiran dengan baik dan maksimal

Salah satu keluhan terbesar orang-orang terhadap kerja tukang parkir adalah mereka tidak benar-benar dianggap kerja. Stigma tentang tukang parkir yang tiba-tiba muncul pun sebenarnya ada karena hal ini.

Banyak tukang parkir yang pekerjaannya hanya memungut uang parkir, bukan membantu memarkir.

Nah, hal inilah yang harus diperhatikan. Seorang tukang parkir di Indomaret harus memastikan pengunjung bisa mendapatkan tempat parkir. Kalau ada celah ruang yang agak penuh, bantu untuk meminggirkan motor yang lain. Kalau pengunjung akan keluar, bantu keluarkan motornya, kalau perlu sampai motor tersebut benar-benar dalam posisi bisa langsung melaju.

Pungkasi pekerjaan dengan memastikan kondisi jalan sudah cukup kondusif bagi pengunjung untuk menyeberang.

Percayalah, hal tersebut akan membuat pengunjung sangat ikhlas memberikan uang mereka.

Menolak dibayar jika pengunjung tampak tidak membeli sesuatu

Ini hal yang sepele namun tak banyak tukang parkir, apalagi tukang parkir Indomaret yang melakukannya.

Rasa sebal orang terhadap tukang parkir itu kerap muncul saat ia ditarik uang parkir padahal kunjungannya ke Indomaret tidak berbuah hasil, misal karena barang yang dibeli tidak ada. Hal tersebut sama menyebalkannya seperti ambil duit di ATM tapi ternyata saldonya tidak cukup dan ternyata pas mau keluar masih ditarik uang parkir oleh tukang parkir gerai ATM. Atau orang yang mampir ke tempat fotocopy untuk fotocopy ijazah atau KTP, biaya fotocopy-nya cuma 500 rupiah, tapi biaya parkirnya 2 ribu. Siapa yang nggak mangkel, coba?

Nah, karena itulah, saran sederhana saya untuk tukang parkir Indomaret, cobalah untuk mulai menolak biaya parkir jika sekiranya pengunjung tidak mendapatkan apa yang ia inginkan di gerai Indomaret yang diparkir. Hal ini bisa dilihat dari pengunjung membawa kresek belanjaan atau tidak.

Sekali lagi, ini perkara yang sepele, namun jika tukang parkir Indomaret mau melakukannya, niscaya orang-orang akan menaruh simpati pada tukang parkir jenis ini.

Berhentilah jadi tukang parkir Indomaret

Wabilkhusus untuk gerai Indomaret sudah memasang pengumuman “Parkir Gratis”


BACA JUGA Ada Tukang Parkir Resah, Nggak Ada Tambah Resah dan artikel AGUS MULYADI lainnya. 

Exit mobile version